12

7.6K 775 16
                                    

─────

Saat ini Nikey duduk di kursi meja belajar Naufal setelah makan malam usai, sedangkan Naufal berada di kasurnya dengan posisi tengkurap sambil bermain game online.

"Kak gue mau tanya."

"Hmm" Naufal berdehem tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel.

"Atlan satu eskul sama lo kan?" tanya Nikey.

1 menit.
2 menit.
3 menit sudah berlalu namun tidak ada jawaban dari Naufal.

"Kak."

Masih tidak ada jawaban.

"Bang."

Tetap tidak ada jawaban.

"NOPAL DENGERIN GUE" akhirnya kesabaran Nikey habis, ia melempar buku tulis yang ada di meja belajar ke arah Naufal.

"Aduh buset, sakit woi" keluh Naufal saat terkena buku tulis tepat di kepalanya.

"Makanya dengerin" ucap Nikey dengan nada emosi.

"Iya iya, satu eskul. Kenapa? Naksir lu sama dia?"

"Ngawur, gue cuma nanya. Lo tau ga dimana tempat dia suka sendirian?"

"Hm.." respon Naufal membuat Nikey jengkel.

"Jawab anj, gue lempar lagi lo" ujar Nikey sambil memegang buku tulis yang siap untuk dilempar.

"Sabar elah ini lagi mikir" balas Naufal karena tidak ingin terkena amukan Nikey lagi.

"Oh! Dia suka dateng ke ruang seni rupa, tapi harinya ga nentu."

"Beneran?" tanya Nikey karena tidak yakin dengan informasi dari Naufal.

"Ril dek" Naufal mengacungkan ibu jarinya dengan raut wajah yang meyakinkan bahwa dirinya berkata jujur.

Nikey tidak tahu hal seperti ini karena di novel tidak dijelaskan secara rinci tentang para pemeran pria.

"Ribut banget, ada apa sih?" tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk ke dalam kamar Naufal.

"Gapapa ma" jawab Nikey atas pertanyaan ibunya, Anin.

Anin memasang wajah tidak percaya, "Masa sih."

"Key ini tolong kasih ke tetangga" pinta Anin kepada anak perempuannya sambil sedikit mengangkat tepak makan bermerek yang dibawanya.

Nikey tidak setuju, dirinya malas untuk keluar walau hanya beberapa langkah saja.

"Ngga mau, kenapa ga Nopal aja?"

"Heh Nopal Nopal, panggil yang bener" tegur Anin sebab panggilan Nikey kepada Naufal.

"Tau nih ga sopan" timpal Naufal yang sudah tidak bermain game dan tidur terlentang.

"Hehehe enakan manggil Nopal" balas Nikey dengan cengengesan.

"Atau.. Naufal oppa~?" lanjutnya dengan suara yang diimut-imutkan. Naufal membalasnya dengan tatapan jijik. Anin dibuat geleng-geleng oleh kelakuan kedua anaknya.

"Anak cowo tante Wulan yang baru pindah kesini cakep loh, seumuran sama kamu lagi. Kalo ga salah namanya Helga deh, Key."

Nikey memutar bola matanya malas, kebiasaan sekali ibu-ibu ini. Jika ditolak lagi, pasti dirinya akan mendapat ceramah. "Ya udah, sini."

"Haduh diiming-imingin cowo baru mau gerak, nih" Anin memberikan tempat makan pada Nikey lalu pergi dari kamar Naufal.

"GA GITU MA."

"Berisik. Pergi lu, gua mau tidur" usir sang pemilik kamar.

Nikey keluar dari kamar Naufal dan berjalan menuju rumah tetangganya.

─────

Tok tok tok.

Nikey mengetuk pintu rumah tetangganya.

"Iya sebentar" sahut orang dari dalam. Setelah beberapa saat, pintu pun terbuka.

"Lah Atlan?" Nikey terkejut karena yang membuka pintu adalah Atlan. Nikey mengedipkan matanya, takut berhalusinasi karena akhir-akhir ini memikirkan Atlan.

"Ya? Ada apa?" jawab Atlan pada wanita di depannya.

Oke, ternyata bukan halusinasi.

Lalu seorang wanita paruh baya muncul di belakang Atlan, "Ada siapa, Helga? Kok ga disuruh masuk?"

Nikey tambah terkejut, bahkan sekarang mulutnya sedikit terbuka.
"Jadi Helga itu Atlan? Oh iya nama belakang Atlan kan Helga" batinnya.

"Eh nak Nikey, ada apa?" tanya wanita paruh baya atau Wulan.

"Oh, ini ada bingkisan dari mama, tante" jawab Nikey setelah sadar dari keterkejutannya.

"Aduh jadi ngerepotin, makasih ya" ucap Wulan menerima pemberian Nikey.

"Ngga kok tan, aku pulang dulu."

─────

Setelah berada di kamarnya, Nikey masih saja terkejut dengan apa yang tadi terjadi. Ia mendudukkan dirinya di pinggiran kasur.

"ATLAN JADI TETANGGA GUE??!!"

"Gue kira selama ini tante Wulan ga punya anak, ternyata dia mamanya Atlan."

"Duh gimana ini."

Entah mengapa Nikey menjadi gelisah. Padahal dengan Atlan yang menjadi tetangganya lebih memudahkan dirinya untuk mendekati Atlan, kan?

─────

to be continued ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Where stories live. Discover now