11

7.9K 756 12
                                    

─────

Nikey sedang duduk di meja belajarnya. Bukan, ia bukan sedang belajar. Tetapi Nikey sedang berpikir bagaimana cara mendekati Daaze.

"Hm.. gimana cara deketin mereka" gumam Nikey sambil menatap ke luar jendela kamarnya.

"Arghh, kenapa batas waktunya cuma sampe kenaikan kelas sih" Nikey mengacak rambutnya frustasi.

"Deketin Atlan dulu deh, kayaknya dia yang paling gampang dideketin."

Nikey berpikir keras karena mendekati Daaze pasti tidak akan mudah. Apa lagi, di dunia asalnya Nikey tidak pernah yang namanya berpacaran. Paling mentok hanya dekat saja.

"Bentar, misal udah deketin terus mereka-nya tetep suka Jihan gimana?"

Nikey menyadari kemungkinan yang bisa terjadi, apa lagi peluangnya untuk memisahkan Jihan dan Daaze sangat kecil.

"Ah bodo, saatnya bocan alias bobo cantik dulu."

Lalu Nikey beranjak dari meja belajar ke tempat tidurnya. Besok ia akan mendekati target pertamanya, Atlan.

Masalah bisa atau tidaknya, yang penting ia akan berusaha. Lagi pula, jika belum mencoba mana mungkin tahu hasilnya seperti apa.

─────

Pukul 06.25 Nikey sudah berada di sekolah. Sekarang ia sedang duduk di bangku yang berada di depan kelas 10-2. Padahal biasannya ia sampai 5 menit sebelum bel masuk berbunyi.

"Tumben duduk disini" ucap Karen yang baru saja sampai 20 menit setelah Nikey.

"Pengin aja" jawab Nikey, lalu Karen masuk ke dalam kelas.

Bukan tanpa alasan Nikey duduk di bangku. Nikey sedang menunggu target pertamanya, Atlan. Sebab jika Atlan berangkat, dia harus melewati kelas 10-2 karena letak kelasnya berada setelah kelas Nikey.

Setelah beberapa menit, munculah orang yang Nikey tunggu. Namun, Atlan terlihat berjalan bersama wanita perusak alur, siapa lagi kalau bukan Jihan.

Nikey bingung harus bagaimana. Saat melihat Jihan, dirinya merasa segan untuk menyapa Atlan karena takut jika rencananya akan gagal. Akhirnya Nikey membiarkan Atlan dan Jihan lewat begitu saja.

"Duh, nanti aja deh"

─────

Karena selalu berkata “nanti”, sampai jam pelajaran terakhir Nikey belum juga mendekati Atlan. Juga karena alasan lainnya, ada Jihan yang selalu berada di dekat Atlan seperti magnet. Nikey merutuki dirinya sendiri karena tidak ada perubahan sedari pagi.

Ting. Suara notifikasi membuat Nikey menyalakan ponselnya. Terdapat pesan dari Naufal, kakaknya.

×××

Kak Naufal

Woi cil, gua balik telat.
¹⁵·⁰¹

Ok
Ada apa gerangan brader?
¹⁵·⁰³

Eskul, seni rupa.
¹⁵·⁰³

×××

Nikey meletakkan ponselnya setelah membaca chat terakhir dari Naufal, tidak berniat membalasnya. Tadi ia hanya basa-basi, tidak usah bertanya pun Nikey sudah tahu alasannya.

Namun karena pesan dari Naufal, sebuah ide muncul di otaknya. Mengapa dirinya tidak terpikirkan untuk mendekati Atlan lewat kakaknya? Padahal, Naufal dan Atlan berada di satu ekstra yang sama, yaitu seni rupa.

Nikey memutuskan akan bertanya kepada kakaknya saat di rumah nanti. Saat ini, waktunya fokus mendengarkan guru yang sedang mengajar di depan sana terlebih dahulu.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Where stories live. Discover now