14

7K 815 30
                                    

─────

Nikey menonton pertandingan basket sendirian. Karena berkata ada urusan, Atlan berpisah saat di perjalanan. Sedangkan Sakala yang tadi bersamanya pergi ke toilet karena panggilan alam.

Daripada bosan, Nikey menyalakan kamera milik Sakala yang dititipkan kepadanya. Lensanya menyorot ke seluruh penjuru lapangan pertandingan basket yang sedang berlangsung.

Pemain basket SMA Danawa dengan nomor punggung 11 menarik perhatian Nikey. Lalu Nikey mengarahkan kamera yang dipegangnya ke pemain bernomor punggung 11.

Ckrek.

Entah bagaimana, pemain itu tersenyum, menyadari jika Nikey memfotonya. Nikey yang tertangkap basah langsung menurunkan kamera.

"Malu banget ketahuan" Nikey menundukkan kepalanya, berharap wajahnya tidak terlihat.

"Tapi, itu kak Zaki ya?"

Dan benar, saat dilihat lagi nomor jersey 11 adalah Zaki, salah satu dari lima target Nikey.

"Bisa-bisanya gue lupa kak Zaki ikut basket. Oh itu ada Adnan juga."

"WOOOOO GO GO SMADAN."

"AAAAA KAK ZAKI KEREN BANGET."

"SEMANGAT ADNANNN."

"NOPUNG 23 JANGAN SAMPE LOLOS."

"DEK ADNAN ADUHH."

Teriakan para penonton disekitarnya membuat Nikey berjengit kaget.

"Kenapa baru teriak sekarang sih, harusnya pas tadi gue foto kak Zaki dong."

"Sa, gue ke lapangan ya" ucap Nikey saat Sakala telah kembali dari toilet lalu memberikan kamera milik Sakala.

Nikey menuruni tangga tribun penonton menuju kursi tempat tunggu para pemain basket. Tangannya membawa botol mineral yang ia ambil di atas meja.

Pas sekali pertandingan sedang dijeda waktu istirahat, para pemain kembali ke kursi tunggu untuk beristirahat dan mengatur strategi.

"Waduh, lupa bawa minum" ujar Zaki yang sedang membuka tasnya. Tangannya sibuk mencari-cari botol minumnya. Namun nihil, botolnya tidak ada di dalam tas.

"Kebiasaan lu" ucap Adnan menanggapi kakak kelas sekaligus rekan satu timnya. Nikey yang mendengar hal itu pun mendekati Zaki.

"Ini kak" Nikey menyodorkan sebuah botol mineral pada Zaki.

Zaki menyeringai lalu menerima botol mineral dari Nikey, "dia yang tadi foto gua kan, fix naksir gua" batin Zaki.

"Jadi Rp 7.000 ya" ucapan Nikey sukses membuat Zaki menyemprotkan air yang sedang diminumnya.

"Eh kak gapapa?" Nikey khawatir karena tiba-tiba Zaki menyemburkan minumnya.

"Iya, gapapa" jawab Zaki sambil menyeka air yang tersembur di sekitar mulutnya. "Ini bukan buat gua?" tanyanya pada Nikey.

"Bukan kak, gue lagi bantu ibu kantin jual air mineral, tuh" jawab Nikey sambil menunjuk ke meja berjejerkan botol mineral dan bertuliskan 'Rp 7.000'.

Zaki berdehem. Rekan satu tim basketnya tertawa melihat kelakuan Zaki yang terlewat percaya diri. Bahkan Adnan pun ikut menertawai Zaki walau hanya tersenyum geli.

"Mampus, gue mainin sifat playboy lo" Nikey tersenyum polos dan menodongkan tangan kanannya ke arah Zaki, "uangnya kak, gue mau ngider lagi nih."

"Habis tanding ya, dompet gue di loker" jawab Zaki dengan memalingkan wajahnya, merasa malu. "Baru kali ini ada orang yang ga langsung naksir gua" batin Zaki keheranan.

Nikey mengangguk lalu pergi dari hadapan Zaki menuju ke pemain lain yang tidak membawa botol minum.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Where stories live. Discover now