18

6.6K 738 5
                                    

─────

Satu minggu telah berlalu. Dalam satu minggu itu pula, Ezra setiap harinya datang ke kelas 10-2 untuk menemui Karen.

"Ren, Ezra atau Azra?" Tanya Nikey pada Karen yang sedang membuka tasnya. Karen yang tidak mengerti pun mengerutkan dahinya.

"Kak Ezra dateng lagi tuh" heboh siswa kelas 10-2 ketika Ezra masuk ke dalam kelas.

"Karen, ke kantin yuk, aku traktir" ajak Ezra saat menemui Karen untuk kesekian kalinya.

"Ga bisa, Mikha sama say– gua" ucap Azra setelah mendengar ajakan Ezra.

"Lah emang lu siapa?" tanya Ezra tidak terima.

"Gua– hmphh" mulut Azra dibekap oleh orang yang sedang mereka ributkan, Karen. Sepertinya kesabaran Karen sudah mencapai batasnya.

"Lo berdua bisa diem ga sih?" kesal Karen karena diganggu keduanya selama satu minggu ini. "Jangan-jangan, lo berdua naksir gue ya?" lanjutnya dengan nada menyelidik.

Ezra dan Azra terdiam. Nikey hanya menyimak keributan yang ada diantara ketiganya. Dan Sakala terlihat bersemangat, entah apa yang ia rasakan.

"Bukannya lu yang suka Ezra atau Azra ya?" celetuk salah satu siswi yang sedang menonton.

Mungkin karena kepo, banyak siswa-siswi yang datang ke kelas 10-2. Seperti pertunjukan saja.

"Hah? Gue? Sejak kapan?" tunjuk Karen pada dirinya sendiri. Karen tidak mengerti mengapa dirinya disebut menyukai Ezra atau Azra.

"Lu latihan confess di ruang seni minggu lalu kan? Terus lu ada nyebut 'Zra' tuh" timpal siswi lainnya.

"Latihan confess? Ruang seni?" Karen makin bingung dengan perkataan yang dilontarkan siswi kelasnya.

"Pftt, HAHAHAHA" para siswa-siswi dibuat terkejut karena Karen tiba-tiba tertawa. Sekarang Karen cukup paham dengan situasi yang sedang terjadi.

"Jadi ada gosip gue suka terus mau confess ke Ezra atau Azra?" ucap Karen dengan sedikit tertawa. "Lucu banget, siapa yang nyebarin deh" lanjutnya.

Tubuh Sakala menegang, takut ketahuan jika dirinya yang menyebarkan gosip tentang Karen. Bisa-bisa ia kena pukul bola voli.

"Iya sih bener, 'Zra' yang gue sebut itu Azra" jelas Karen yang membuat keadaan kelas menjadi ricuh. Telinga Azra memerah, sedangkan Ezra memalingkan wajahnya.

"Tapi, itu gue lagi latihan buat drama."

Keadaan kelas yang tadinya ricuh mendadak senyap setelah Karen melanjutkan perkataannya. Mulut Nikey dan Sakala bahkan sampai menganga.

"Lo belum baca naskahnya ya? Padahal udah seminggu loh" pertanyaan tersebut dilayangkan Karen pada Azra.

"Lo juga berdua, ga inget waktu itu gue ke ruang guru?" tunjuk Karen kearah Nikey dan Sakala secara bergantian.

Ternyata selama ini semua orang salah paham. Padahal, Karen sedang latihan untuk drama yang akan diperankannya.

Namun karena itu, Ezra menjadi dekat dengan Karen. Dan Ezra sepertinya sudah tidak tertarik dengan Jihan.

Jadi, Nikey tidak perlu repot-repot menjauhkan Ezra dari Jihan. Bisa dibilang, salah satu target sudah terselesaikan.

"Makasih Ren. Berkat lo, gue ga usah repot-repot deketin kak Ezra" batin Nikey tersenyum jahil.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang