21

5.6K 641 15
                                    

─────

"Key mau beli apa?"
"Karen mana?"
"Mau ngelukis bareng lagi?"
"Sakura cantik kan?"
"Nikey minta nomernya dong."

Nikey memijat pelipisnya, merasa pusing karena pertanyaan beruntun dari lima pria di depannya.

Oke mari kita lihat siapa saja yang mengatakan.

"Key mau beli apa?"
Ini Adnan yang kemarin berkata akan mentraktir Nikey.

"Karen mana?"
Siapa lagi jika bukan Ezra.

"Mau ngelukis bareng lagi?"
Kalau ini Atlan, anak seni rupa sekaligus tetangganya.

"Sakura cantik kan?"
Pastinya si ketua osis wibu yang berteman dengan Naufal, Dipta.

"Nikey minta nomernya dong."
Ini si buaya yang banyak penggemarnya, Zaki.

Sekarang Nikey terjebak dalam meja berisikan Daaze yang merupakan siswa populer di SMA Danawa.

Sebagai pengingat, Daaze adalah sebutan untuk 5 pria populer yang merupakan harem Pamela di novel 'All For P', namun posisi Pamela sekarang digantikan oleh Jihan.

Nikey awalnya hanya duduk berdua dengan Adnan di meja kantin, namun tiba-tiba para anggota Daaze muncul satu persatu. Dan yang membuat Nikey panas dingin adalah Jihan juga bergabung dengan mereka.

"Mampus gue mampus" batin Nikey ketakutan. Apalagi Jihan hanya diam sambil melihatnya dengan tatapan yang err.. menusuk.

"Karen.. oh iya Karen atau Sakala, gue butuh mereka buat kesini" Nikey mengetikkan pesan di grup berisikan Karen, Sakala, Azra dan dirinya. Banyak pesan yang tulisannya salah atau typo karena sekarang tangannya gemetaran.

"Plis siapa aja kesini" Nikey berdoa agar salah satu temannya datang secepatnya.

"Key?"

"Hei Nikey" panggilan Adnan membuat Nikey sadar dari pikirannya.

"Kenapa?" tanya Nikey dengan linglung.

"Are you okay? Apa perlu gua usir mereka semua?" ucap Adnan dan dijawab gelengan oleh Nikey.

"Mau pesen apa?"

"Chicken katsu aja deh" balas Nikey tanpa berpikir panjang.

"Aight, wait." lalu Adnan beranjak dari duduknya.

"Tumben amat tu orang inisiatif beli, biasanya aja ga mau pas Jihan nyuruh" Zaki keheranan melihat Adnan. Jihan yang mendengar namanya disebut pun mendengus.

"Ikutan ah, gua beliin susu ya" lanjut Zaki lalu berdiri untuk membelikan Nikey susu kotak. Nikey hanya menatap kepergiannya.

"Woi Karen mana" tanya Ezra pada Nikey.

"Mana gue─"

"NIKEEEEEEEY, WHERE ARE YOUUUU" teriak wanita yang menggema di seluruh kantin.

"Tuh, Karen" tunjuk Nikey ke arah wanita yang sedang mencari keberadaannya, lalu berlari saat menemukan Nikey.

"Aduh bebebkuu kenapa panik banget? Siapa yang berani nyakitin kamu yank?" tanya Karen dengan lebay. Nikey yang mendengarnya menjadi geli. Bukan hanya Nikey, semua yang berada di meja itu merasa aneh dengan kelakuan Karen.

"Apa sih lo jamet" balas Nikey dengan bergurau.

"Ih jahat banget" Karen memegang dada sebelah kirinya, mendramatisir keadaan seperti hatinya sangat tersakiti.

"Wah wah siapa nih adik manis" sang buaya kembali mengeluarkan suaranya setelah kembali duduk. "Tenang Key, tetep lu yang paling manis kok."

Nikey memutar bola matanya malas.

"Heh lo jangan macem-macem sama si cantik" ancam Karen karena Zaki yang akan merayu wanita di belakangnya.

"Cakep cakep lesbi."

"Ga tolol, gue demen aja liatnya."

"Lcd nya udah kena dia" ucap yang paling tua diantara mereka, Dipta.

"Kata orang yang ngaku-ngaku punya istri anime" timpal Atlan.

"Sama-sama wibu mending diem."

Skakmat. Adnan datang dengan kata-kata yang membuat Dipta dan Atlan terdiam.

"Percakapan macam apa ini."

Ia pikir Daaze adalah perkumpulan yang normal dan berkelas, namun kenyataannya tidak beda jauh dengan kelakuan Karen dan Sakala. Daripada pusing karena keanehan Daaze, Nikey memakan makanan yang dibelikan Adnan.

Brak. Meja digebrak oleh wanita yang sedari tadi diam membuat Nikey tersedak. Dengan sigap semua anggota Daaze disana memberikan minuman ke arah Nikey. Nikey menyambar minuman yang disodorkan dekat dengannya, milik Atlan.

Yang lain hanya bisa memalingkan wajahnya karena ditolak. Sedangkan Atlan ekspresinya tetap datar, beda lagi dengan hatinya.

"Aduh dek Jihan bikin jantung loncat" ucap Zaki dilebih-lebihkan.

Jihan menatap Nikey yang masih terbatuk dengan nyalang, lalu beranjak dari tempatnya.

"Kenapa dia" tanya Karen yang melihat Jihan pergi. Daaze mengangkat bahunya tidak tahu.

"Oh iya ini Pamela" Karen memperkenalkan wanita yang dibawanya.

"Halo, aku Pamela Nazeya dari kelas 10-3" ucap Pamela dengan malu-malu.

"Sekelas sama Atlan dong?" tanya Dipta dan diangguki Pamela.

"Gua ga tau ada cewe selucu ini di sekolah" puji Zaki lalu mendapat pukulan di kepala oleh Karen.

"Stop it. Pesen makanan sana, gua traktir semua" ujar Adnan yang membuat semuanya berdiri kecuali Nikey. Kalau Pamela sih, hanya mengekori Karen.

"Asik, kapan lagi ditraktir tuan muda."

Mereka beranjak, meninggalkan Nikey dan Adnan berdua.

Adnan menghela napas, "dasar aneh."

"Anweh-anewh hitu taepi lo temwenan samea merewka" balas Nikey dengan mulut yang penuh makanan.

"Ditelen dulu, kesedak lagi nanti" tergur Adnan. Nikey pun membalasnya dengan senyuman manis. Hal itu sukses membuat Adnan berdehem salah tingkah.

"Itu" ucap Adnan sambil menunjuk sudut kanan bibirnya sendiri, bermaksud memberi tahu Nikey jika ada butiran nasi yang menempel.

Nikey yang pada dasarnya lola atau loading lama menyeka sudut kiri bibirnya. Ga tau kalo miror.

"Bukan disitu."

Namun tetap saja, Nikey tidak dapat menyeka butiran nasi yang ada di wajahnya. Adnan berdecak. Lalu memajukan tangannya ke arah wajah Nikey yang berada di seberang meja untuk mengambil butiran nasi.

Setelah itu, entah mengapa wajah Nikey menjadi panas. Ia mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah.

"WOI WOI APAAN NIH" teriak heboh Zaki yang datang membawa sepiring makanan dan aneka snack.

"Wah tuan muda curi start" ucap Dipta yang juga mendekat.

Daaze kembali satu persatu setelah mengantri makanan. Bukannya diberi sambutan, mereka malah disuguhi pemandangan yang membuat sakit hati. Sedangkan Karen hilang entah kemana bersama Pamela.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang