5

312 25 1
                                    

Setelah adegan yang cukup dramatis, baik Barcode maupun Exe hanya bisa terdiam, bergulat dengan pikiran masing-masing. Sudah hampir setengah jam mereka berdua duduk di lantai tidak bersuara. Malam juga sudah semakin larut, entah sudah pukul berapa sekarang. Melirik jam tangannya saja Barcode merasa enggan untuk melakukannya.

"Gue gak bisa bantuin lo"

Suara Exe memecah keheningan di ruangan yang dingin ini. Ia mempersempit jaraknya dengan Barcode, kemudian melepas tali yang melingkari leher Barcode dengan pelan dan membantunya berdiri.
Sementara Barcode hanya terdiam menurut. Tidak peduli dengan sekitar, tidak peduli dengan dinginnya angin malam yang menembus ke dalam jaket hingga menyentuh kulitnya. Bahkan ia tidak sadar kalau Exe sudah mengganti pakaiannya, kecuali masker hitam yang menutupi separuh wajahnya.

"Masuk"

Lagi-lagi Barcode hanya mengikuti apa yang Exe perintahkan padanya. Ia masuk ke dalam mobil sementara pandangannya masih lurus ke depan. Sepanjang perjalanan, tidak ada satupun dari keduanya yang buka suara. Seakan membiarkan keheningan mengambil kendali atas mereka.

Beberapa kilometer berhasil dilalui, hingga sampailah mereka di depan sebuah minimarket di depan gang rumah Barcode. Exe memang sengaja menurunkan Barcode di tempat ini. Barcode sendiri juga tidak menolak dan segera keluar dari dalam mobil lalu berjalan tanpa mengucapkan apapun.

"Tunggu!"

Langkah Barcode langsung berhenti mendengar panggilan dari lelaki asing yang baru ditemuinya malam ini. Ia terdiam menunggu kalimat yang akan diucapkan selanjutnya tanpa membalikkan badannya.

"Kalo kakak lo nanya lo abis darimana, bilang aja lo main di rumah Jefan"

Executor No. 84 [JeffBarcode]Where stories live. Discover now