8

267 25 1
                                    

Beberapa menit sebelum praktikum dimulai, Barcode sudah pasrah. Sepertinya ia akan membolos lagi hari ini. Semua orang yang ia kenal sudah dihubungi, sampai kenalan Natta juga ia hubungi. Tapi seakan dunia enggan memihak pada dirinya, mereka semua sedang tidak memiliki jadwal praktikum. Otomatis mereka tidak membawa jas laboratorium yang saat ini Barcode butuhkan.

Akhirnya, Barcode memutuskan untuk menelpon Ta dan mengatakan kalau ia akan pulang saja. Kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung fakultas. Sejenak Barcode memandangi langit yang mulai mendung sambil merutuki dirinya yang begitu payah di dalam hati. Suara-suara dalam kepalanya secara bergantian mengatainya anak tidak berguna, payah, bodoh, tolol, beban, dan banyak kata-kata negatif lainnya. Barcode tidak bisa berbuat apa-apa selain diam melamun, mendengar setiap suara yang bermunculan, dan secara perlahan menenggelamkan diri ke dalam lautan caci maki yang ditujukan pada dirinya.

Namun lamunan Barcode buyar seketika saat seorang laki-laki tidak sengaja menabrak bahunya dari arah depan. Badannya sedikit lebih tinggi dari Barcode, dengan tangan kanan yang sibuk memegangi beberapa buku tebal. Reflek yang laki-laki ini miliki juga cukup bagus. Terbukti, walaupun tabrakannya cukup keras, buku-buku yang dibawanya masih berada dalam genggaman tanpa ada yang terjatuh.

"Maaf, lagi buru-buru!" ucapnya sambil sedikit membungkukkan badan.

Barcode membalas permintaan maaf itu dengan sekali anggukan kepala. Dirinya merasa seperti pernah melihat seseorang didepannya entah dimana. Bahkan Barcode yakin, pernah berbicara dengan laki-laki yang ditatapnya sekarang.

"Sorry, tapi kita pernah ketemu gak sih sebelumnya?"

"Hah? Kapan?"

"H-hah? Ng-nggak deh, kayanya gue salah orang"

"Eh, gerimis!"

Tiba-tiba tangan kanan Barcode ditarik oleh lawan bicaranya. Barcode dibawa menuju ke tempat awal yang menjadi tujuannya pergi ke kampus hari ini, yaitu ruang laboratorium rekayasa pangan. Syukurlah semua teman sekelas Barcode sepertinya sudah mulai melaksanakan praktikum. Kalau tidak, bagaimana dia menjelaskan tentang dirinya yang bergandengan tangan dengan seorang laki-laki dan berlarian menghindari hujan?

"Maafin gue lagi ya, tiba-tiba gue bawa lo kesini, haha. Btw gue Jeff"

"Iya, gapapa. Gue Barcode"

"Lo mau balik kan? Atau lo baru sampe kampus?"

"Baru sampe sih sebenernya, tapi mau balik lagi ke rumah abis ini"

"Kenapa gitu?"

Barcode mengabaikan pertanyaan itu dan terus memperhatikan Jeff yang sedang melepaskan sepatunya. Selanjutnya, Jeff juga melepaskan tas punggung hitam miliknya lalu mengeluarkan sebuah jas laboratorium kemudian memakainya.

"Lo ada praktikum di lab ini juga? Lo temen sekelas gue dong berarti?"

"Oh, berarti lo praktikan gue"

"GI-GIMANA?? JADI MAKSUDNYA ELO- EH KAKAK INI ASLAB SAYA?!"

. . . 👀👀

Executor No. 84 [JeffBarcode]Where stories live. Discover now