22

175 18 2
                                    

Serangkaian prosesi pemakaman Natta baru saja selesai dilakukan, dan tidak terasa sudah 3 hari berlalu sejak tragedi memilukan yang merenggut nyawa kakaknya malam itu. Barcode masih belum bisa melupakan saat dimana suara Natta yang menelepon dan menyuruhnya mengambil pesanan di toko hingga suara tembakan peluru yang sangat nyaring di telinganya.

Barcode duduk berdiam diri di samping nisan Natta. Sejenak ia memandangi langit yang mendung dan angin yang bertiup agak kencang. Firasatnya mengatakan bahwa sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Barcode ingin sekali menangis, tapi terasa seperti sangat sulit untuk melakukannya. Mungkin air matanya sudah habis terkuras.

Di tengah lamunannya, Jeff datang membawa sebuket bunga lalu meletakkannya di atas makam Natta. Awalnya Jeff hanya ingin berkunjung sebentar saja. Namun ketika melihat Barcode yang tampak sedang tidak baik-baik saja, ia memutuskan untuk menemaninya.

"Dek, mau pulang bareng?"

Barcode tidak merespon walaupun ia mendengar dengan jelas apa yang Jeff katakan. Barcode juga merasakan setiap usapan dari tangan Jeff di punggungnya. Dalam kepalanya, ia masih memiliki sebuah pertanyaan besar tentang benar atau tidaknya pernyataan Ta di malam kejadian.

"Kak Jeff"

"Iya?"

"Kita kenal udah berapa lama sih? Seingetku, kita bahkan baru kenal belum ada seminggu, bener gak?"

Jeff mengangguk mengiyakan ucapan Barcode meskipun ia bingung, untuk apa Barcode menanyakan hal ini?

"Menurut kakak, boleh gak kita percaya sama orang yang baru kita kenal?"

"Menurutku ini bukan tentang boleh atau gak, tapi pilihan. Kalo emang kita milih buat percaya sama orang itu, yaudah berarti kita harus siap sama kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi nanti. Dia bisa aja bohongin kamu tapi bisa juga dia jujur tentang semuanya sama kamu"

"Kalo Kak Jeff gimana? Kakak udah ngerasa jujur belom sama aku? Atau ada sesuatu yang kakak sembunyiin dari aku?"

Barcode sedikit memperbaiki posisi duduknya dan menatap langsung ke kedua mata Jeff. Ia bisa menyadari perubahan gestur tubuh Jeff yang terlihat agak kaget dan was-was. Dalam hatinya Barcode terus berharap semoga orang yang dilihatnya bersama Ta malam itu bukanlah Jeff dan Jeff sama sekali tidak terlibat dalam tragedi pembunuhan ini.

"Maksudnya?"

"Ta bilang, Kak Jeff yang nyuruh dia buat nembak Kak Natta. Tapi aku gak percaya, lebih tepatnya gak mau percaya. Lagian Kak Jeff gak mungkin begitu, kan?"

Seulas senyum indah namun dipaksa sangat berbanding terbalik dengan kedua mata Barcode yang berkaca-kaca. Jeff paham betul bahwa kata percaya yang diucapkannya hanyalah sebuah keraguan. Ia tau kalau Barcode tidak benar-benar percaya padanya dan itu adalah hal wajar. Bahkan ketika Jeff ingin meraih tangannya yang tergeletak bebas di atas tanah rerumputan, Barcode langsung memberikan sedikit jarak untuk mengisyaratkan bahwa dirinya enggan disentuh oleh Jeff.

"Kak Jeff?"

"Barcode, maaf aku gak bisa nemenin kamu lama-lama disini. Nanti kita ketemu lagi di laboratorium. Senin depan praktikum terakhir dan aku mau kamu dateng, ya? Aku pergi dulu"

Executor No. 84 [JeffBarcode]Where stories live. Discover now