23

241 18 2
                                    

"JEFF BANGSAT!"

"LO YANG BANGSAT!"

Jeff dengan nafasnya yang menggebu-gebu terus memukuli Ta di beberapa bagian tubuhnya. Ta bisa saja melawan, tapi kemampuan berkelahinya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Jeff. Karena mau bagaimana pun juga, Jeff bisa dibilang lebih 'senior' ketimbang Ta yang ibaratnya baru saja terjun dalam bidang ini.

"LO GAK PUNYA HAK BUAT NGATAIN GUE BANGSAT!"

"GUE SANGAT BERHAK BUAT NGATAIN LO!"

Sehabis memberikan penghormatan terakhir untuk Natta, Ta memang tidak langsung pulang. Ia duduk sejenak di samping Barcode dan mengucapkan rasa belasungkawanya. Tapi, Barcode hanya diam termangu dalam lamunannya sehingga Ta memilih untuk pergi ke markas Help You Get Peace menemui bosnya dan membicarakan terkait masalah yang sudah ia perbuat. Jeff juga menyusul Ta ke tempat yang sama setelah ia menghadiri pemakaman Natta.

"BERENTI WOY! LO BERDUA KENAPA SIH BERANTEM MULU?!"

Perkelahian antara Ta dan Jeff baru berakhir setelah salah seorang eksekutor lainnya datang menenteng sebuah kresek besar yang penuh percikan darah segar dan berteriak untuk melerai mereka. Namun cekcok antara keduanya masih saja berlanjut sehingga dia menyerah dan memilih untuk meninggalkan keduanya.

"MAKSUD LO APAAN NGOMONG KE BARCODE KALO GUE YANG NYURUH LO NEMBAK NATTA?!"

Ta menunjukkan seringaiannya sebelum ia bergerak dan membalas setiap pukulan dan tinjuan Jeff dengan lebih keras. Jika tadi Ta sudah merelakan tubuhnya dipenuhi lebam, maka sekarang Jeff harus membayarnya. Jeff hanya bisa pasrah dan takluk dengan Ta yang secara tiba-tiba mampu membalikkan keadaan.

"BAHKAN LO NIPU GUE DENGAN BILANG KALO NATTA TARGET BIGBOSS!"

"Lo gak inget? Lo yang ngarahin tangan gue buat nembak Natta, Jeff.. LO PEMBUNUHNYA, ELO!"

"KARENA LO BILANG DIA TARGET BIGBOSS! Coba aja gue gak percaya sama omongan lo, PASTI GAK AKAN JADI BEGINI!"

"POKOKNYA NGAKU AJA KALO LO YANG BUNUH NATTA, BUKAN GUE! GUE GAK BERSALAH! Gue cuma suka sama Barcode, ok? Gak salah kan? TAPI YANG SALAH ITU ELO! LO PEMBUNUH! HAHAHA"

Sungguh, Jeff terkejut sekaligus tidak habis pikir dengan orang yang saat ini ia genggam erat kerah bajunya. Apa benar dia Ta? Dia menyeringai sebentar sebelum menertawakan Jeff dengan nada mengejek tepat di depan mukanya. Obsesinya pada Barcode seakan menyedot kewarasan dirinya sampai habis.

"Ta?"

"GUE GAK MAU BARCODE SUKA SAMA LO! GUE GAK PENGEN BARCODE SUKA SAMA ORANG LAIN SELAIN GUE! POKOKNYA BARCODE CUMA PUNYA GUE! GAK ADA YANG BOLEH NGEREBUT DIA DARI GUE TERMASUK NATTA, DAN JUGA ELO JEFF, GAK ADA!"

"LO GAK SUKA SAMA BARCODE, TAPI LO UDAH TEROBSESI, ANJING!"

Jeff meneriaki Ta sebelum ia dengan perlahan melepaskan genggamannya pada baju Ta dan berjalan sedikit mundur. Kemudian ia kembali menghampiri Ta dan dengan cepat meninju wajahnya sangat keras sampai terjatuh ke lantai.

"Orang gila! Sakit lo, Ta!"

Namun Ta masih bisa bangkit. Ia berjalan sambil menyeret kaki kanannya yang penuh luka lalu mendekatkan badannya dengan Jeff. Keduanya saling melempar tatapan tajam, namun senyum Ta masih belum hilang dari bibirnya. Jeff bisa mengakui kalau Ta yang menatapnya sekarang cukup menyeramkan.

"Gue udah suka sama Barcode dari semester satu. Sejak jaman maba, cuma gue temen Barcode satu-satunya. Tapi begitu dia kenal lo, dia jadi berubah. Dia selalu excited tiap ngomongin tentang lo. Matanya yang berbinar pas liat lo nyanyi waktu itu, cantik banget, gue suka. Tapi kenapa bukan gue yang dia liat?! Barcode harus sama gue Jeff, dia gak boleh sama lo! Gue bisa jagain dia lebih baik dari lo! Lo pembunuh!"

"Diem bangsat! Gue bukan pembunuh, gue cuma kerja"

"Oh iya, kan Jeff Satur pernah dapet pujian karena berhasil ngelakuin pekerjaannya dengan mulus. Anak kelas 11 SMA yang sukses ngebunuh dua orang sekaligus di masa traineenya dulu. Dan lo tau siapa dua orang dia bunuh? Yap! Keluarga Isarapongporn.. LO YANG BUNUH ORANG TUA BARCODE! HAHA PLOT TWIST BANGET KAN?!"

"Gak usah ngalihin topik"

"Jeff, gue emang baru disini. Tapi jangan kira gue gak tau apapun. Intinya sekarang, lo adalah otak dari pembunuhan orang tua Barcode, gak usah pura-pura lupa, hahaha"

"TRUS KENAPA?! Kenapa kalo gue bunuh mereka karena gue ngikutin kemauan klien gue? Itu pekerjaan, Ta. Gue bakal lakuin apapun yang klien gue suruh. Mereka nyuruh gue bunuh diri mereka sendiri atau orang lain, pasti gue nurut karena itu emang kerjaan gue"

"Dan lo gak ngerasa bersalah?"

"Lo sendiri? Punya gak perasaan bersalah sama temen deket lo sendiri yang udah lo bunuh kakaknya gara-gara obsesi gila lo itu?"

"Lo gak ngerasa bersalah sama Barcode?"

"Executor number 84, Bigboss is calling you right now"

Executor No. 84 [JeffBarcode]Where stories live. Discover now