•••
Vote and Coment
---
Happy reading ✨
•••
"Awalnya aku takut, namun kau membuatku nyaman"
-Aleta Berlin x.
___
"Tanda... Tanda... Ibu hamil ngidam"
Dengan spontan Argala mematikan ponselnya lalu menatap kearaha belakang, "bangsat Lo, nyet!" Umpatnya, yang melihat Agil tanpa berdosanya tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha... Lo ngapain anj," tanyanya sambil sedikit tertawa, lalu lelaki itu duduk di samping Argala.
"Bacot Lo Gil, diem!" Perintah Argala membuat Agil terkekeh kembali.
"Siapa yang hamil, bunda lo?" Tanya Agil sekalian lagi.
"Bukan!"
"Saha kalo gitu?"
"Dia-"
Ceklek
Seseorang membuka pintu rooftof membuat Argala dan Agil langsung menoleh.
"Lah... Si Jawir dah balik aja," teriak Agil yang melihat Gaara membuka pintu.
"Hallo bang!" Sapa Gaara sambil menaikkan satu tangannya.
Yah, Gaara memang sering dipanggil dengan sebutan Jawir 'jawa Ireng' karena kulitnya yang hitam manis dan ia pun keturunan dari Jawa membuat julukan Jawir memang pas untuknya.
"Kapan balik, gimana kabar nenek, Lo?" Tanya Argala kepada Gaara.
"Udah mendingan pas gua tinggal," jawabnya.
"Jadi nenek Lo belum sehat, nyet?" Tanya Agil.
"Belum, kalo gua nungguin nenek gue terus, ketinggalan pelajaran dong gua!" Ujar Gaara sambil sedikit terkekeh.
"Gaya lo sok iye bener, palajaran molor terus takut ketinggalan, lo," cibir Agil.
"Ya... Minimal gua kaga pernah alpa pas pelajaran lah," ejek Gaara sambil tertawa.
"Yee... Si Jawir ngejek gua, Lo?"
Setelah percakapan singkat itu pun Bell masuk langsung berbunyi, namun ketiga lelaki itu masih setia duduk di tempat tanpa ingin pindah.
"Cuma ber tiga ni, yang laen kemana?" Tanya Agil.
Ceklek
Pintu rooftof kembali di buka, Gavi yang berada di pintu tersebut pun berkata dengan tegas, "berdiri atau gua seret ke lapangan?" Katanya.
"Yailah bang, duduk sini nyantai dulu," Ucap Gaara yang masih duduk dan begitu juga Agil dan Argala.
"Bener Vi, kaga capek Lo jadi ketos?" Celetuk Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA
Teen FictionOn Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak sadarkan diri ia langsung meminumnya tanpa waspada. Hingga keesokan harinya ia telah sadar bahwa ia t...
