GalAle : 28

81.4K 4.1K 192
                                    

🤍🤎🖤

Vote and Coment
___

RAMEIN GAIS NANTI SORE AKU UP LAGI 😍
(Kalo rame si 😁)
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Argala dan Aleta saling diam di meja makan, tidak ada obrolan sama sekali diantara mereka, mereka berdua fokus kepada makanan masing-masing.

Tetapi Argala terus menatap
Aleta membuat gadis di depannya itu sedikit risih dan tidak enak.

Karena tak tahan di tatap terus Aleta pun memberanikan diri untuk menatap balik kerah Argala.

"Ada apa, kak?" Tanyanya.

Lelaki itu diam, Argala terus menatap Aleta.

"Lo yang kenapa," seru Argala sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Aleta tau apa yang di maksud oleh Argala, sudah dari kemarin ia pendam masalah ini sendiri, ia sedikit menghindari Argala dan irit bicara, apa ia katakan saja sekarang!?

"Em, kak. Sebenarnya..."

Argala menoleh,  menaikkan alisnya.

"Em, Aku cuma mau bilang sama kamu."

"Apa?"

"Ayo cerai, kalo anak ini udah lahir. Setelah itu kamu bisa lanjutin perjodohan kamu." Ujar Aleta.

Argala menggerutkan keningnya, "maksud Lo apaan?"  Argala sedikit terkekeh, "gausah gila, Lo!"

Aleta menggeleng, "aku nggak gila, gausah kamu tutupin dari aku, karena aku udah tau. Setelah anak ini lahir kita bisa cerai buat kamu dan keluarga, kamu," serunya.

"Aku juga udah siap keluar dari sekolah." Cicit Aleta.

Mata Argala menajam menatap Kearah Aleta, dirinya menjadi kesal mendengarkan perkataan Aleta. Siapa yang bilang ia akan di jodohkan.

"Sebaiknya kamu ikuti perjodohan kamu, kak. Karena sama aku kamu gak akan dapet apa-apa, yang ada kamu susah!" Kata Aleta.

Argala tidak menjawabnya, Lelaki itu tetap menatapnya tajam.

Karena sedikit takut akibat tatapan Argala yang seperti ingin membunuh, Aleta memutuskan untuk berdiri dari tempat duduknya.

Disaat ia akan meletakkan piringnya di wastafel, tiba-tiba tangan Aleta di tarik oleh Argala dengan kasar hingga piring tesebut pecah di lantai.

Aleta terkejut. Argala memojokkannya.

"Maksud Lo apa minta cerai? Gue? Dijodohin!?" Argala meremas tangan Aleta dengan erat membuatnya merintih kesakitan.

"S-sakit!"

Argala menatapnya tajam, "gue gak akan ceraiin, Lo!" Ucap Argala penuh penekanan.

"T-tapi perusahaan ayah, k-kamu?"

"Kenapa perusahaan ayah, gue. Hah!?" Bentaknya.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang