GalAle : 38

78.5K 3.8K 1.2K
                                    

🤍🤎🖤

Vote and Coment
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Ceklek

Aleta membuka matanya saat pintu rumah dibuka, ia baru saja akan masuk kealam mimpi, karena sejak tadi ia menunggu Argala pulang.

Argala masuk kedalam rumah sambil menenteng tasnya, lelaki itu masih mengenakan seragam sekolah 
yang saat ini sudah acak-acakan.

Aleta menyambutnya, gadis itu langsung mangbil tas yang di bawa oleh Argala lalu ia meletakkannya diatas meja.

Aleta merasa ada yang janggal, lalu ia menatap wajah Argala, "bibir kamu kenapa kok di plester?" Tanya Aleta sedikit khawatir.

Argala menggeleng saat Aleta akan memegang wajahnya, "Bukan apa-apa," jawabnya setelah itu ia berjalan melewati Aleta begitu saja.

Aleta membuntuti Argala dari belakang, "Kamu udah makan kak? Aku tadi udah masak, aku ambilin, ya"

Argala memberhentikan langkahnya, "gue lagi emosi jangan deketin gue." Tegas Argala dengan wajahnya yang dingin.

Aleya terdiam menatapnya, ia merasa sedih saat Argala seperti ini kepadanya.

"Kita tidur sendiri-sendiri malam ini, Lo buruan tidur." Pinta Argala lalu lelaki itu masuk kedalam kamarnya.

Aleta menatap Lo punggung Argala yang masuk kedalam kamar, wajahnya masam seketika, banyak pertanyaan yang ingin Aleta tanyakan, lalu ia pun masuk kedalam kamarnya sendiri.

Aleta merebahkan tubuhnya dikasur,  ia menarik selimut untuk mengerukupi tubuhnya agar hangat.

Aleta menatap dinding-dinding langit kamarnya sambil memikirkan sesuatu yang sejak tadi berputar di kepalanya.


"Kenapa ya?"

"Habis berantem sama siapa?"

Kalimat itu yang terus terlintas di pikiran Aleta, hingga mata cantiknya itu perlahan terlelap, lalu ia masuk ke alam mimpi

Ceklek

Pukul 3 malam Pintu kamar Aleta terbuka, Argala dengan wajah bantalnya itu berjalan ke kasur Aleta.

Setelah itu ia masuk kedalam selimut Aleta dan seperti biasa ia m masukkan tangan kirinya kedalam baju Aleta untuk mengelus perut istrinya itu.

Tak lupa juga ia menghirup aroma wangi dari leher Aleta yang sudah menjadi kebiasaan saat di dekat Aleta. Tidak ada reaksi dari Aleta sendiri, gadis itu sudah memasuki alam mimpi.

Argala menatap wajah tenang Aleta yang sejak tadi sudah terlelap, "ternyata gue yang gak bisa tidur tanpa, Lo!"

Ucapnya lalu ia mendusel-duselkan wajahnya di leher Aleta. Hingga ia sendiri  tertidur disamping istrinya dengan posisi memeluknya.

Keesokan harinya mereka berdua sudah berada di maja makan, Mereka berdua sudah biasa-biasa saja, Argala sudah tidak sedingin kemarin.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang