GalAle : 22

86K 3.6K 37
                                    

🤍🤎🖤

Vote and Coment
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Bell pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa dan siswi berhamburan untuk pulang. Aleta mengatakan salam perpisahannya dengan Bebyla.

mereka pun berpencar, Bebyla yang sudah dijemput oleh supirnya dan tinggal Aleta yang masih menunggu mendapatkan tukang ojek dari Aplikasi.

Udah beberapa menit ia di depan pintu gerbang gerbang SMA Ganendra. aplikasi yang ia gunakan belum juga mendapatkan tukang ojek, ada apa dengan hari ini?

Sekolahan sudah lumayan sepi, satu persatu siswa telah di jemput ataupun  mengendarai motornya untuk pulang

Aleta menghela nafasnya sampai kapan ia berada disini? Apa Aleta minta tolong kepada Argala untuk mengantarkannya pulang? Mungkin saja lelaki itu tidak akan mau karena ia sedang marah.

"Huh… kenapa ga dapet-dapet, sih?"

Gumam Aleta yang berusaha mencari tukang ojek online, walaupun itu sia-sia, kemana semua tukan ojek yang ada di Indonesia ini?

Brumm...

Seseorang berhenti didepan Aleta bersama motor yang ia naiki. Aleta menggerutkan keningnya, mungkin lelaki itu sedang menunggui seseorang atau sedang menjemput seseorang.

Lelaki itu membuka helm fullfacenya, ternyata itu Pasha. Lelaki yang menyelamatkan Aleta dari Agnes tempo hari.

Lelaki itu tersenyum ramah kepada Aleta, lalu menyapanya.

"Hai!" Sapanya.

Aleta mengangguk dan tersenyum, ada apa, ya? Mengapa Pasha berhenti di depannya.

"Belum di jemput?" Tanya Pasha. Yah niat Pasha berhenti adalah Ingin memberi tumpangan kepada Aleta. Karena ia melihat Aleta dari kejauhan yang sedang sendirianm

Aleta pun menggeleng, "belum." Jawabnya

"Kenapa belum di jemput? Gak ada yang jemput?" Tanya Pasha sekali lagi.

"Dari tadi aku nyari tukang ojek ga dapet-dapet, kaya trobel gitu." Kata Aleta.

"Mau bareng gue?"

"Em..." Aleta berpikir sejenak, apa mau ia mau saja, ya? dari pada ia menunggu disini, sendirian.

"Iy—"

Saat Aleta akan mengatakan iya, dari samping tangannya di taris seseorang. Dia Argala.

"Ayo pulang." Kata Argala, lalu menariknya pergi dari sana.

Aleta terkejut kenapa tiba-tiba?

Argala menarik Aleta pergi dari hadapan Pasha. Aleta tidak bisa berbuat-apa, ia hanya menganggukkan kepalanya kepada Pasha lalu menuju motor Argala.

Sepeda motor Argala terparkir di tidak jauh dari tempat Aleta sebelumnya, sepertinya Argala memantaunya sejak tadi.

Argala dan Aleta pun saling diam tidak ada percakapan namun melihat wajah Argala sepertinya lelaki itu menahan kesal. Argala pun memasangkan helm fullface miliknya kepada Aleta.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang