GalAle : 20

99.6K 3.9K 55
                                    

🤍🤎🖤

Vote and komen
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Saat ini Argala berada di ruang kerja ayahnya. Argala akan mengembalikan semua fasilitas yang diberikan oleh ayahnya, karena ia akan menempati janjinya kepada Ayah Aleta.

"Yakin kamu kembalikan semua ini ke, ayah?" Tanya Ayah Argala—Elang.

Argala mengangguk tanpa ragu, tekatnya sudah bulat, "Semuanya Argala kembalikan, tapi Argala minta satu permintaan ke ayah."

"Apa itu?"

"Ayah jangan ikut campur dalam masalah perkejaan Gala."

Mendengar itu Elang terdiam sejenak. Ternyata anak keduanya ini sudah dewasa batin Elang membuatnya sedikit terkekeh.

"jika itu mau kamu." Elang membuka rak mejanya dan mengabil sebauh kertas lalu menuliskan sesuatu seperti alamat.

"Ambil ini." Elang menyodorkan kertas yang ia tulis tadi dan sebauh kunci.

"Alamat apa ini, ayah?"

"Itu ruko bundamu dulu, jadikan tempat usahamu, cuma itu saja bantuan dari ayah, untuk seterusnya ayah tidak akan ikut campur," Kata Elang.

Argala mengangguk lalu menyimpan kertas tersebut dan mengabil kunci yang di berikan Elang.

"Terima kasih." Kata Argala.

"Untuk orang yang sudah menjebak kamu, sudah tau siapa pelakunya?"

Argala mengangguk, "Argala sudah tau."

Elang pun menatap anak laki-lakinya itu,"jangan menggunakan kekerasan jika kamu mau menyelesaikan masalah itu, Gala!" Tutur Ealng, namun Argala menggeleng.

"Argala gak janji, yah." Kata Argala dengan tegas.

Elang menggerutkan alisnya, "Kenapa begitu?"

"Karena pihak yang di rugikan bukan cuma Argala." Ujarnya. Memang benar bukan hanya Argala yang menjadi korbannya, Aleta juga.

Ini bukan hal sepele, karena Gavin orang yang menjebaknya itu sudah menghilangkan masa depan dan impian seseorang.

"Terserah kamu saja, karena kamu sudah mempunyai keluarga, kamu harus bisa mempertimbangkannya sendiri."

Sedang kan di dapur dua wanita sedang sibuk dengan Makanan yang sudah mereka buat, Aleta telah menata makanan dengan rapi di atas meja makan, semua hidangannya sangat lezat.

"Bunda, sudah siap," Kata Aleta yang sudah menata makanan di meja makan. Arista menoleh lalu tersenyum senang.

"Wahh.. sip, nasinya juga sudah matang." Arista pun mengangkat nasi yang sudah matang dari Ricecooker.

"Kamu tunggu disini ya, sayang, bunda mau panggil ayah sama Argala di atas, dari tadi ga turun-turun." Kata Arista.

"Iyaa... Bunda." Aleta tersenyum menganguk.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang