GalAle : 45

34.9K 3K 1K
                                    

🤍🤎🖤

Vote and komen

---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
__

Argavi membopong Argala yang lemah masuk kedalam rumahnya yang gelap dan sepi. Argavi tidak menyangka jika orang yang tergeletak di tepi jalan adalah kembarannya sendiri.

Setelah mengantar Agnes pulang setelah berjalan-jalan bersama Argavi berniat untuk pergi ke markas, namun saat ia melewati jalan yang sepi ia melihat dari kejauhan seorang yang tergeletak lemah di tepi jalan.

Sontak Argavi langsung memberhentikan motornya lalu melihat siapa orang tersebut, dan ternya dia adalah kembarannya sendiri.

Argavi langsung membawa Argala dengan mobilnya, ia meninggal motornya di tepi jalan ia menelfon Sean untuk mengambil motornya tersebut.

Setelah membuka gerbang rumah Argala dengan perlahan Argavi menuntun Argala masuk.

"Siapa yang buat lo begini?" Tanya Argavi kepada adiknya itu.

Argala tidak mendengarkannya ia malah menepis tangan Argavi untuk menjauh, "pergi, lo!" Ketusnya.

Argavi menghela nafas melihat kelakuan membarannya itu, memang mereka berdua belum berbaikan, namun saat ini Argavi tidak ingin membahas kejadian itu.

Argavi tetap membopong Argala hingga masuk kedalam kamarnya. Wajah Argala penuh dengan luka memar dan ujung bibirnya berdarah.

Argavi bergeleng-geleng menatap kembarannya yang kacau itu. Argala tergeletak lemas di atas kasur.

Argavi menatap sekiling rumah Argala, suasananya sepi tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya dengan Argala.

Sedangkan dikamar Aleta gadis itu sedang mengigit ujung kukunya, ia merasa bersalah tidak mencegah Argala untuk menginap di rumahnya.

Ada sedikit rasa khawatir dibenak Aleta, "semoga aja gak papa," gumam Aleta.

Gadis itu pun mengelus perut buncitnya, "maafin bunda ya, maaf kalo sifat bunda kaya anak kecil," ucapnya seolah sedang berbicara dengan janin yang ada di perutnya.

Keesokan harinya Aleta langsung berpamitan untuk kembali ke rumah Argala, ia memesan ojek online untuk mengantarnya.

Sesampainya di rumah Aleta yang berantakan, ada botol minuman keras  di atas meja.

Aleta menatapnya heran, Argala mabuk? Aleta langsung bergegas menuju kamar Argala.

Tok... Tok

"Kak, kamu di dalem, kan?"

Panggil Aleta namun tidak ada jawaban, beberapa kali ia mengetuk pintu tersebut pun sama saja Argala tidak menjawab atau membuka pintu.

Dengan berani Aleta memegang ganggang pintu lalu perlahan ia membukanya.

"Kak, maaf aku langsung masuk."

Aleta menatap sekeliling kamar Argala lalu dia menyalakan lampu, ia melihat Argala dengan selimut tebal menyelimuti tubuhnya.

Aleta mendekat kearah kasur king size itu, Argala ada di dalam selimut itu. Aleta menyingkirkan selimut yang menutupi wajah Argala.

Dengan terkejut Aleta langsung melebarkan matanya. Di saat tersebut Argala juga membuka matanya, tidurnya terganggu akibat lampu yang dinyalakan Aleta.

Menatap Aleta di depannya Argala langsung berdecak sebal, tanpa mengatakan apa-apa lelaki itu membalikkan tubuhnya memunggungi Aleta.

Aleta tidak tinggal diam gadis itu langsung menarik bahu Argala agar lelaki itu menghadap kearahnya lalu ia langsung menempel tangannya kearah dahi Argala.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang