GalAle : 23

93.4K 4.2K 313
                                    

🤍🤎🖤

Vote and Komen
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Argala masuk kedalam rumahnya yang tidak terkunci, jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam, lampu ruang tamu sudah dimatikan oleh Aleta, sepertinya gadis itu sudah tidur.

Argala berjalan akan menuju kamarnya namun tatapannya beralih ke kamar Aleta yang sedikit terbuka.

Argala berjalan kearah kamar Aleta lalu membuka pintunya perlahan, lampu kamarnya di matikan dan Argala melihat Aleta yang berada dikasurnya dengan ponsel yang masih menyala. Vidio Marsya and the Bear sepertinya Aleta tertidur saat melihat vidio ini.

Argala mematikan ponsel tersebut lalu meletakkannya di atas nakas. Argala duduk di atas Kasur Aleta sambil melihat gadisnya itu tidur dengan tenang .

Argala menatap Aleta dengan lekat hingga tangannya terangkat menyentuh rambut Aleta yang sebahu itu. rambut hitam lekat itu sangat lembut saat di pegang.

Tatapan Argala beralih kepada bibir Aleta, entah apa yang terjadi kepadanya, ia sangat ingin mencicipi itu, ini seperti nafsu?

Argala perlahan mendekat kearah bibir Aleta, Argala tidak bisa menahannya lagi, mungkin saat ini dia udah gila? Oh.. fuck.

Di saat Argala sudah dekat hampir saja menyentuh bibir Aleta tiba-tiba mata Aleta terbuka, hingga Argala reflek menjauh.

Belum sempat untuk menjauh, tangan Aleta langsung menangkup wajah Argala dan menyatukan bibir mereka.

Sesuai yang Aleta pelajari, Kiss itu hanya menempelkan bibir saja, itu sudah cukup.

Aleta pun melepaskan ciuman tersebut. Argala masih mematung lalu lelaki itu tersenyum simpul.

Oh.. Shitt

Bagi Argala itu belum cukup, Argala memegangi leher belakang Aleta dan menyatukan bibir mereka kembali, di kamar yang gelap ini Argala dan Aleta melakukan lah tersebut.

Sesuai yang di katakan oleh Aleta, ia tidak bisa ciuman. Argala berusaha membuka mulut Aleta hingga lelaki itu menggigit bibir bawahnya membuat Aleta meringis dan reflek membuka mulutnya.

Ini kesempatan bagi Argala, lelaki itu terus melumat bibir Aleta dengan rakus, Aleta pun ikut kualahan perlahan ia sudah tidak kuat menahan nafasnya hingga mencubit pinggang Argala hingga lelaki itu melepaskan ciumannya.

Aleta Tersengah-sengah sambil menatapa Argala, lelaki itu pun kembali mencium Aleta sekali lagi lalu ia pun itu berbaring di sampingnya.

Lelaki itu memeluk Aleta dan meletakkan kepalanya kepada cerunguk lehernya.

Aleta menatap Argala yang memeluk pinggangnya itu, lalu tangannya perlahan membelai rambut tebal Argala.

"Udah dimaafin?" Tanya Aleta.

Argala menggeleng ia belum puas, lalu lelaki itu berkata, "kiss sekali lagi?"

Mendengar hal itu Aleta langsung mengangguk, entah apa yang terjadi dengannya. Melihat anggukan dari Aleta, Argala pun tersenyum lalu mencium bibir Aleta dengan rakus.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang