Chapter 12. Guardian angel

144 10 0
                                    

Sudah lima menit yang lalu Brielle terbangun dari tidurnya, wanita itu sedang bersandar pada kepala kasur yang empuk. Matanya meneliti ke sana-sini melihat situasi kamar yang asing. Kamar putih bercampur biru, di sisi kiri terdapat jendela kaca yang besar namun sepertinya tidak ada balkon di kamar ini.

Apa sekarang Brielle sedang berada di surga.

Melirikkan matanya ke sudut kanan menatap pintu yang tertutup entah mengapa membuat Brielle menebak-nebak kalau dirinya sekarang berada di kediaman Grayson. Manusia yang patut dicurigai.

Fuck you Grayson!

Mata Brielle mulai terpejam dan saat itu juga bertepatan dengan pintu kamar yang terbuka. Seorang perawat dan satu orang wanita berseragam rapi tampak terkejut melihat Brielle sudah sadar. Kedua wanita itu mendekati Brielle dan perawat bertanya soal keadaannya sambil melepaskan infus.

Brielle tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, now let me ask. Di mana aku? Aku mengalami kecelakaan bersama Raphael dan Nathan di mana mereka?"

Tampak perawat dan wanita berseragam saling menatap.

"Di mana aku? Rumah sakit? Mall, rumah pribadi?"

"Nona akan aman selama di sini." Wanita berseragam itu menjawab pertanyaan lalu dia melangkah diikuti si perawat, meninggalkan Brielle.

"Hey jawab aku! Di mana aku? Mau ke mana kalian! Kau tidak tahu siapa kau?" Brielle hanya mampu mendengus kasar dikala kedua wanita itu menghilang dibalik pintu. "Di mana aku!"

Menyibak selimut tebal yang membungkus tubuhnya perlahan Brielle turun dari kasur, saat kakinya menapakkan pada lantai Brielle merasa kepalanya seketika pusing serta kakinya yang terasa lemas. Dalam hati Brielle menyumpahi Grayson si tersangka yang pasti membawanya ke sini.

Dengan langkah pelan Brielle mendekati jendela yang besar melihat pantulan wajahnya yang pucat. Terdapat plester di kening, rahang, leher, dan luka-luka lecet kecil di pipi. Berhenti menatap pantulan wajahnya sekarang Brielle menatap ke luar melihat mobil sedan hitam yang baru masuk pekarangan rumah.

"Di mana aku, apa Grayson benar-benar membawaku."

Tidak kuat lama-lama berdiri Brielle kembali ke kasur, duduk dipinggir ranjang dengan tebakan-tebakan di hati yang membuatnya gelisah. Sekitar lima menit kemudian pintu kamar kembali terbuka menampilkan wanita lain membawa troli makanan.

"Kau bukan wanita yang tadi, siapa kau?"

Wanita itu memberikan Brielle secangkir teh hangat. "Namaku Mariana."

Brielle merima minum itu namun ia tidak meminumnya, ada sedikit rasa takut kalau teh ini diberi racun seperti yang Brielle lakukan pada Grayson. Setelah diberi minum wanita itu kembali bertanya apa Brielle ingin memakan buah atau roti, atau ingin makanan yang lain.

"Aku tidak ingin makan, aku ingin tahu di mana aku?"

"Kau akan aman di sini nona."

"Di sini yang kau maksud itu di mana? Beri tahu aku, aku di mana? Apa bosmu memerintahkan semua orang untuk tidak memberi tahu di mana keberadaanku huh!"

Emosi ini tidak bisa dibendung lagi, Brielle seolah sedang dipermainkan dan itu menyebalkan. Melihat Brielle yang emosi Mariana sama sekali tampak tidak takut malah Mariana memberikannya piring berisi potongan buah.

"Aku tidak bisa memberi tahu di mana keberadaan nona, sebaiknya sekarang nona makan dulu."

Brielle memejamkan matanya sekilas dan mendorong pelan piring tersebut. "Kau menyuruhku minum dan makan di saat aku berada di tempat entah berantah!"

UnbelievableWhere stories live. Discover now