Chapter 2 - Bertemu

17 2 0
                                    

Now Playing
BTOB - Missing You

Selamat membaca cerita On Film!

Selamat membaca cerita On Film!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kenapa kamu memberitahuku mengenai sesuatu yang sebenarnya aku sendiri tidak peduli tentang itu? Atau kamu sengaja melakukannya karena ingin membuatku sakit lebih dalam?

***

Dengan flatshoes hitam, dress vintage berwarna coklat di bawah lutut dan bermotif kotak-kotak ditambah hiasan pita di bagian pinggang, Kaluna berjalan dengan langkah anggun menyusuri koridor di gedung agensinya. Rambut hitam panjang miliknya pun Kaluna biarkan tergerai indah tanpa hiasan apapun.

Kaluna tak henti menyapa saat tidak sengaja berpapasan dengan beberapa artis dan staff dari agensinya. Senyum manis Kaluna tak sedikitpun luntur dari bibir mungilnya. Meskipun jika diamati lebih dalam, mata Kaluna sedikit bengkak akibat semalaman menangis.

"Selamat pagi, Mba Kaluna," sapa seorang Office Boy di agensinya.

Kaluna berhenti dan tersenyum kepada seorang lelaki yang sudah memasuki usia 50 tahun itu. Pak Rahmad namanya. Kaluna cukup dekat dengan beliau karena Pak Rahmad memang orang yang ramah.

"Pagi, Pak. Sudah selesai beres-beresnya?" Kaluna menyapa balik.

"Sudah, Mba. Mba Kaluna ada kerjaan, toh?" tanya Pak Rahmad dengan aksen Jawanya.

Kaluna menggeleng pelan, "Enggak, Pak. Saya cuma mau ketemu Pak Frey aja."

Pak Rahmad spontan berteriak, "Oh, Pak Frey, toh! Tadi saya lihat Mba Stella dan Mas Aksa juga di sana!"

Kaluna tersenyum canggung merespon perkataan yang disampaikan Pak Rahmad. Tangannya menggaruk tengkuk untuk menghilangkan kegugupan yang dirasakan. Ingin menjawab, tapi Kaluna takut salah bicara.

"Masih ada mereka, ya, Pak? Kalo mereka masih ada perlu sama Pak Frey saya mampir kafetaria dulu aja," ucap Kaluna.

"Loh, kenapa nggak langsung masuk saja? Biasanya saya lihat Mba Kaluna sama Mas Aksa sering bareng-bareng," ucap Pak Rahmad membuat Kaluna semakin gugup.

"Ah, enggak, Pak. Takutnya kalo mereka lagi ada kerjaan penting sama Pak Frey nanti saya ganggu lagi," tolak Kaluna berusaha tidak terlihat mencurigakan.

"Yang bener, Mba?" tanya pak Rahmad masih setengah percaya.

"Iya, Pak. Lagian saya juga belum sempat sarapan, jadi saya ke kafetaria dulu aja," dusta Kaluna, padahal sebelum berangkat, Kaluna menyempatkan untuk sarapan.

ON FILMWhere stories live. Discover now