Chapter 13 - Perkenalan tak terduga

4 1 0
                                    

Now Playing
Mahadewa - Immortal love song

Selamat membaca cerita On Film

Selamat membaca cerita On Film

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

***

Maaf karena telah menaruh curiga padamu. Terimakasih karena telah menyelamatkanku

***

Selepas syuting acara talkshow, Stella mampir ke kafe terdekat hanya untuk sekedar melepas penatnya. Gadis yang kini menggunakan kaos putih tanpa lengan yang dilapisi dengan cardigan bulu croptop berwarna abu-abu serta celana jeans berwarna biru itu terlihat menikmati nuansa klasik yang disajikan oleh kafe tersebut.

Stella datang seorang diri karena sepulang syuting, Stella mengatakan pada manajernya untuk meninggalkannya seorang diri. Meski awalnya keinginan Stella ditolak dengan keras oleh manajernya, tapi Stella berhasil meyakinkan sang manajer bahwa dia baik-baik saja.

Gadis dengan rambut sebahu yang dibiarkan tergerai lurus itu mengamati orang yang berlalu lalang di jalanan melalui jendela kafe. Sembari menunggu pesanannya datang, Stella menyibukkan diri dengan menggambar objek yang dia lihat di sketchbook miliknya. Menggambar adalah hobi Stella yang tidak banyak orang tahu karena Stella memilih untuk merahasiakannya.

Setelah kurang lebih 20 menit berkutat dengan gambaran miliknya, Stella tersenyum puas melihat objek yang dia gambar. Tampak seorang laki-laki dan seorang gadis yang ada dalam sketchbook miliknya tengah berdiri di pinggir jalan dan sang laki-laki yang terlihat tengah melindungi sang gadis dari hujan. Meskipun sederhana dan hanya hitam putih, tetapi gambaran Stella tidak bisa dianggap biasa.

"Gila gue jago juga ya ternyata," ucap Stella sembari tertawa.

Saat sang pelayan mengantarkan pesanan miliknya, Stella langsung saja membalik sketchbook karena tidak ingin gambarannya dilihat orang lain. Setelah mengucapkan terimakasih serta memberi senyum tipis dan pelayan tersebut telah pergi, Stella kembali membalik dan memandang gambarannya.

"Tapi nggak ada artinya juga buat gue kalo cuma gambar kaya gini. Abisnya nggak nyata, sih," gerutu Stella seorang diri.

Stella menyeruput sedikit matcha latte pesanannya lalu menutup sketchbook miliknya sedikit keras. Pikirannya bercabang dan Stella sendiri tidak tahu kemana fokusnya saat ini.

"Gila gue gila. Mana ada orang normal yang berharap gambaran jadi nyata."

Stella kemudian menyimpan sketchbook miliknya dan kembali fokus untuk menikmati makanan serta beberapa camilan yang tersaji di meja.

"Aksa apa kabar ya. Gue coba telfon kali ya."

Lalu, tanpa menunggu lebih lama lagi, Stella segera meraih handphone miliknya dan mencari kontak Aksa. Stella langsung saja menekan tombol panggil pada kontak Aksa. Untungnya, lelaki itu segera mengangkatnya pada panggilan pertama.

ON FILMDove le storie prendono vita. Scoprilo ora