Ketika dirimu berhasil masuk ke dalam dunia yang memang kamu inginkan. Namun, dirimu tidak bisa melakukan hal tersebut dengan baik. Itulah yang dirasakan Kaluna Jihan. Gadis yang menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan vintage. Akankah Kalun...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Aku tidak menyesal. Setidaknya aku memberi penampilan terakhir yang mengesankan
***
Romeo berlari dengan membawa beberapa makanan di tangan kanan dan kirinya. Lelaki itu seperti tidak sabar untuk menyerahkan apa yang ia bawa pada perempuan yang tengah duduk sendirian di kursi paling pojok.
"Kaluna!"
Sang empu menoleh lalu tersenyum saat melihat Romeo. Kaluna tetap saja melambaikan tangannya pada Romeo, meskipun Kaluna tahu tanpa dia melakukan itu, Romeo tetap akan menuju ke arahnya.
"Sorry lama," ujar Romeo.
"Nggak papa, seharusnya gue yang bilang makasih."
"Lagian kenapa lo nggak mau bareng sama yang lain aja sih? Nggak nyaman? Atau lagi ada masalah?"
Kaluna tersenyum mendengar rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Romeo.
"Enggak, gue cuma pengen sendiri aja. Tapi karena lo maksa pengen ikut gue, ya gue nggak jadi sendiri, kan."
Memang, Kaluna memilih duduk terpisah dari para pemain dan krew film Midnight. Namun, Romeo yang melihat hal tersebut tentu tidak akan membiarkan Kaluna merasa sendiri di tengah keramaian seperti ini. Bahkan, Kaluna tidak ikut berkumpul dan makan bersama pemain yang lain, hingga akhirnya Romeo menyisihkan beberapa makanan untuk Kaluna.
Siang ini, para pemain film Midnight memang mengadakan meet and greet di salah satu mall yang ada di Jakarta. Namun, Romeo tidak merasa ada aura bahagia dalam diri Kaluna meskipun banyak penggemar yang hadir dan menyambut gadis itu dengan ceria.
"Lo nggak papa, Lun?"
"Apa? Emangnya gue keliatan lagi nggak baik-baik aja?"
"Iya."
Jawaban singkat dari Romeo tentu membuat Kaluna mati kutu. Meskipun Kaluna tidak menjelaskan ada apa dengan dirinya, Romeo tetap mengetahui jika Kaluna tidak baik-baik saja.
"Rom, gue bahagia," ungkap Kaluna.
"Sama, gue juga bahagia," balas Romeo singkat.
Kaluna tersenyum, "Tapi bahagia gue kali ini beda, Rom."
