Sikap Manis

1.5K 138 18
                                    

"Gawat, gawat, aku kesiangan!"

Hyerim langsung melompat dari atas tempat tidur, begitu membuka mata dan mendapati kalau saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Merapikan rambut seadanya dan langsung berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka, menggosok gigi, sekaligus mengganti pakaian, Hyerim langsung berlari keluar dari kamar.

Biasanya ia memang sudah bangun di jam tujuh pagi, menyiapkan sarapan untuk Joshua, walau tak selalu dimakan oleh tuannya itu.

Terkadang, Joshua memang bangun lebih pagi darinya, namun bisa dipahami karena ia sedang ada urusan di pagi hari.

Namun hari itu menjadi kali pertama Hyerim benar-benar terlambat. Jantungnya nyaris copot saat sedang menuju dapur, ia menemukan Tuannya sudah duduk di ruang makan, dengan kopi dan sepiring sarapan di atas meja.

Ya, Hyerim tidak salah lihat. Joshua sudah memasak scrambled egg pagi itu.

"Oh, kau sudah bangun,"

Hyerim yang sudah siap diomeli, menangkap nada suara ramah nan lembut menyapa telinganya. Ia bahkan mendapati senyum tersungging di bibir plum Joshua.

Menyadari perempuan itu masih mematung di tempatnya, Joshua memanggilnya.

"Kemari, makan sarapanmu dulu,"

Hyerim yang bingung, awalnya menoleh ke arah belakang, berpikir bahwa ada orang lain yang sedang diajak bicara oleh tuannya.

Tapi karena ternyata tidak ada selain mereka berdua disana, Hyerim kembali menatap tuannya sembari menunjuk diri sendiri.

"A-Aku...?"

"Iya kau, memangnya siapa lagi?!" Nada suara Joshua memang terdengar sedikit naik, tapi senyuman lebar masih tersungging di wajahnya.

'Mungkin ini yang dimaksud oleh Jun... Dia marah tapi sambil tersenyum,' batin Hyerim sambil berjalan perlahan mendekati meja makan.

"Habiskan semua, aku tidak suka kalau makanan yang kubuat masih bersisa," Joshua menyodorkan piring berisi orak-arik telur itu lebih dekat ke wanita yang duduk di seberangnya.

"I-Ini Tuan sendiri yang memasak?" Hyerim melongo memandangi makanan di atas piring.

"I-Ini Tuan sendiri yang memasak?" Hyerim melongo memandangi makanan di atas piring

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Tentu saja. Jangan meremehkanku, aku juga bisa memasak walau hanya makanan simpel," Joshua berkacak pinggang.

Hyerim tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Ia mulai menikmati makanan tersebut dan di kunyahan pertama, sebuah pujian tulus meluncur dari mulutnya. "Ini enak. Anda ternyata berbakat."

"Tentu saja. Kau pikir, hanya kau yang bisa memasak?" Joshua menyindir kesombongan Hyerim tempo hari.

Namun yang disindir tidak menunjukkan ekspresi kesal sama sekali, karena sesungguhnya ia masih belum mempercayai kalau ia diperlakukan sangat baik oleh tuannya.

My Mister [Joshua Hong]Onde histórias criam vida. Descubra agora