Skenario

1.1K 116 28
                                    

Hyerim menatap rice box yang sudah tersaji di atas meja, kemudian irisnya menoleh ke pria kekar yang berdiri memunggunginya. Tak berhenti di sana, ia juga melihat ke sekeliling, untuk mendapati orang-orang di kafetaria rumah sakit kompak menatap ke arahnya keheranan.

Bagaimana tidak? Saat Hyerim ingin mencari makan malam untuk mengisi perut, Joshua melarangnya untuk pergi sendirian dan mengirim salah satu dari bodyguard yang tengah menjaganya, untuk menemaninya ke kafetaria.

Awalnya Hyerim menolak, karena selain terlalu mencolok, dirinya pasti akan menjadi pusat perhatian.

Tapi karena tuannya memaksa, dengan alasan demi keamanannya, Hyerim tak berani lagi membantah. Dan jadilah kini, semua mata menatapnya.

"Aku jadi tak berselera makan kalau begini," Hyerim mendengus seraya mengaduk isi box makanannya, belum memasukkan sesendok pun ke dalam mulut.

Padahal perutnya sejatinya sudah lapar, namun ditatap belasan mata di kafetaria yang cukup penuh malam itu, membuat Hyerim kehilangan selera makan.

Tapi tiba-tiba Hyerim mendapatkan sebuah ide. Ia pun bangkit dari tempat duduk semula dan berjalan menuju kasir.

"Aku bawa ke kamar saja dan makan disana," ia ingin meminta makanannya dibungkus dan walau bergerak sedikit, sang bodyguard dengan gesit mengikutinya.

Sembari menunggu makanannya diproses, Hyerim berjalan mendekati pria kekar yang dari wajahnya, terlihat sudah mendekati usia 40 tahun.

"Permisi, ahjussi," ia dengan sopan membungkukkan sedikit badannya.

Sang bodyguard yang mendapati dirinya diajak berbicara, langsung menatap wanita mungil di hadapannya.

"Apa anda yakin tidak mau saya pesankan makanan juga? Anda dan kawan anda belum makan malam," walau tidak mengenal mereka, rasa kemanusiaan Hyerim membuatnya melakukannya.

"Tidak ahgasi, terimakasih. Kami akan makan malam begitu tugas selesai," jawab sang bodyguard.

"Oh, baiklah kalau begitu," Hyerim mengangguk. "Terimakasih karena telah menjagaku dan... Joshua."

Hyerim memang sangat jarang menyebutkan nama asli tuannya, maka dari itu lidahnya masih terasa canggung.

Sang bodyguard tersenyum tipis, sebelum matanya kembali awas memperhatikan sekeliling, memastikan tidak ada bahaya atau ancaman yang mendekati Hyerim.















Kurang dari 10 menit, Hyerim sudah kembali ke kamar Joshua, dengan menenteng sekotak makanan di tangannya.

Ketika dirinya membuka pintu kamar VVIP tersebut, Hyerim terkejut karena tuannya rupanya sedang kedatangan tamu.

Yang membuat Hyerim lebih terkejut, saat dua orang tamu itu menyadari kehadirannya dan kompak menoleh, ia mendapati bahwa mereka adalah Kim Jisoo dan suaminya.

Pasangan pengantin yang baru meresmikan hubungan mereka dua hari yang lalu itu, datang membesuk Joshua.

"Oh babe, kau sudah kembali. Kemarilah," suara Joshua yang biasanya terdengar lembut, kini lebih semangat sembari matanya memancarkan gurat penuh antusiasme.

Hyerim awalnya sempat bingung. Untuk sepersekian detik, ia malah nyaris ingin menoleh ke belakang, berpikir bahwa ada orang lain yang tuannya panggil dengan sebutan 'babe'.

Beruntung, nalarnya bekerja cukup bagus walau perutnya masih kosong. Hyerim ingat terakhir kali dia diminta untuk berpura-pura menjadi kekasih Joshua di acara pernikahan Mingyu dan Jisoo.

Walaupun skenario itu gagal dilakukan karena kecelakaan yang menimpa Joshua sehingga mereka tidak jadi menghadiri pernikahan sang mantan.

'Oke Jung Hyerim, sekarang saatnya kau tunjukkan bakat akting terpendammu!'

My Mister [Joshua Hong]Where stories live. Discover now