Kau dan Aku

1.3K 113 18
                                    

⚠️
Chapter ini mengandung scene 'dewasa', mohon bijak membacanya ⚠️

"Hmm, ayam goreng ini enak sekali. Aku ambil sepotong lagi ya,"

Suara gerakan mulut mengunyah makanan terdengar di telinga Hyerim, namun jangankan mengangguk, matanya menoleh ke arah suara berasal pun tidak. 

"Pasta ini juga luar biasa rasanya. Nuna memang sangat pintar memasak. Sepertinya nuna cocok membuka restoran dan aku akan menjadi pelanggan tetap nuna!" 

Lagi-lagi pujian keluar disertai tawa bahagia keluar dari mulut orang yang sama. Toh, Hyerim tetap bergeming di tempat duduknya.

Raganya mungkin masih ada di ruang makan mansion mewah itu bersama Choi Hansol, namun pikirannya sedang tertuju pada sang pemilik rumah. Joshua Hong, satu-satunya yang tengah ia pikirkan saat ini. Sikapnya yang mendadak dingin. Hingga kepergiannya begitu saja padahal kondisinya terbilang belum seratus persen pulih.

Hyerim benar-benar dibuat bertanya-tanya olehnya, walaupun sudah sebisa mungkin ia mencoba untuk mengesampingkan pikirannya dan fokus pada pria lain yang tengah bersamanya. 

"Nuna," 

Lamunannya dikejutkan dengan sebuah sentuhan hangat yang mendarat di atas tempurung tangan yang kebetulan tengah ia istirahatkan di atas meja. 

Hyerim mendongak untuk mendapati Hansol yang memang duduk disampingnya, tengah menatapnya khawatir.

"Nuna sedang tidak sehat?"

Hyerim buru-buru menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja."

Sebisa mungkin ia menarik ujung bibirnya ke atas, untuk setidaknya membentuk sebuah senyuman tipis, namun gagal ia lakukan. Hansol pun langsung tahu kalau sang wanita sedang memikirkan sesuatu.

"Ada yang sedang mengganggu pikiran nuna, ya?"

"Ah, a-aku━"

"Apa tentang Joshua hyung?"

Mata Hyerim seketika melebar dan mulutnya terbuka, tepat ketika Hansol menyebut nama itu.

Hyerim memang tidak perlu untuk menjawab pertanyaan tersebut secara lugas, karena Hansol sudah bisa langsung mengetahui dari ekspresi sang wanita.

"Ternyata benar," Hansol menghela nafas kasar. Direbahkannya punggungnya ke sandaran kursi, bersamaan dengan ditariknya tangannya yang semula sedang menyentuh milik Hyerim.

Sunyi sempat menyapa keduanya, dimana baik Hyerim maupun Hansol sedang mencoba berdamai dengan diri mereka masing-masing.

Hyerim sempat akan membuka mulut untuk memberi penjelasan, namun urung dilakukannya sejak Hansol memberikan sebuah pertanyaan yang memiliki urgensi untuk segera dijawab.

"Jujurlah padaku," Hansol sempat menahan nafasnya selama beberapa detik sebelum melanjutkan kalimat. "Nuna menyukai Joshua hyung, kan?"

Hyerim terhenyak. Iris cokelat kehitamannya langsung tertuju pada sang pemberi pertanyaan. Ditatapnya lekat wajah itu, seakan ingin menepis keraguan terhadap kejujuran hatinya sendiri.

"Apakah aku terlalu kentara?" Hyerim malah balik bertanya.

Hati Hansol remuk. Tentu saja. Walaupun tidak diakuinya secara gamblang, dari pertanyaan yang baru saja didengarnya itu pun, Hansol langsung tahu bahwa Hyerim membenarkan tebakannya.

"Entahlah. Mungkin hanya perasaanku saja," ia akhirnya mengedikkan bahu. "Sejak kapan nuna menyukainya?"

Hyerim berpikir karena sejatinya, ia pun tidak tahu persis sejak kapan perasaan spesial itu mulai tumbuh. Dia lebih percaya kalau semuanya berawal dari intensitas pertemuan dan interaksi yang terjadi di antara mereka.

My Mister [Joshua Hong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang