Halangan

1.2K 127 27
                                    

Seungcheol, Jeonghan, Jun dan Hyerim, berlari mengikuti brankar yang didorong oleh beberapa petugas medis.

Wajah penuh rasa khawatir, terpampag nyata memenuhi ekspresi mereka, terlebih di atas brankar terbaring tubuh Joshua yang kesakitan sembari memegangi lengan kirinya yang terus mengeluarkan darah.

Langkah keempatnya terpaksa terhenti, ketika tiba di depan pintu ruang operasi. Salah satu petugas medis meminta mereka untuk menunggu di luar, sementara yang berkompeten akan melaksanakan tindakan untuk menolong Joshua.



30 menit lalu, saat salah seorang anak buah Lee Chan diminta untuk menakut-nakuti Hyerim dengan pisau, Joshua yang sudah cukup parah terluka karena dihajar bertubi-tubi, melindungi sang wanita. Alhasil sebuah belati kecil mendarat di lengan kirinya, tepat ketika ia mendekap tubuh Hyerim agar tidak terkena serangan mendadak tersebut.

Tak berapa lama setelah kejadian, Jeonghan yang sudah diinformasikan perihal lokasi kejadian oleh Hyerim, datang bersama dengan Seungcheol, Jun dan beberapa pengawal untuk memberi bantuan.

Lee Chan dan gerombolannya segera melarikan diri. Seungcheol awalnya memerintahkan para pengawal untuk mengejar mereka, namun Joshua melarang.

Jeonghan yang duduk paling dekat dengan ruang tindakan, terlihat menunduk sepanjang lampu emergency menyala.

Sementara Jun, mondar-mandir di depan pintu dengan memasang wajah khawatir.

Hyerim memilih duduk agak jauh dari mereka. Tangannya masih bergetar karena selain ada bekas darah Joshua di telapaknya, potongan peristiwa saat tuannya terkena tusukan di depan matanya masih terngiang jelas.

Ia kemudian mendapati sosok Seungcheol yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya.

"Oh, tuan Seungcheol," berusaha sopan, Hyerim bangkit dari tempat duduk dan sedikit membungkuk memberi salam.

"Aku sudah pernah memperingatkanmu sebelumnya untuk pergi dari sisi Joshua. Kenapa tak kau lakukan juga?" Dengan raut wajah tidak bersahabat, pemuda bermata besar itu berbicara dengannya.

"S-Saya-"

"Firasatku sudah buruk dari sejak dia mengambil keputusan untuk menghabiskan uangnya untuk membeli wanita sepertimu," potong Seungcheol cepat.

"Tuan Seungcheol, kenapa anda begitu membenciku? Padahal awalnya anda menjadi orang pertama yang membelaku saat di klub malam itu," Hyerim berani mengutarakan kebingungannya pada sikap pemuda berbibir plum tersebut.

"Awalnya aku memang kasihan padamu, karena rasa manusiawiku muncul melihat orang diperlakukan sekeji itu,"

Seungcheol turut mengulang peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Namun aku sama sekali tidak membenarkan keputusan yang dibuat sahabatku itu sama sekali," Seungcheol menunjuk ke arah ruang tindakan. "Andai saja dia tidak membuang percuma uangnya untukmu, anak bernama Lee Chan tadi tidak akan menghajar dan menusuknya seperti hari ini."

Obrolan itu tentu saja didengar oleh dua orang lainnya yang berada tak jauh dari mereka. Namun, baik Jeonghan maupun Jun tak sanggup menginterupsi sang alpha.

"Dan andai saja Joshua tidak melakukannya, maka ayah Jeonghan tak harus terlambat dilakukan penanganan dan lumpuh seperti sekarang!" Seungcheol menumpahkan amarahnya dengan memelototi wanita di depannya.

Di lain sisi, Hyerim juga tidak kalah terkejut dengan ucapan pria didepannya.

Ia selama ini memang tidak tahu apapun perihal tuannya. Tentang pekerjaan, ataupun urusan yang berhubungan dengan keuangan Joshua. Yang ia tahu hanya sebatas kandasnya hubungan pria itu dengan mantan kekasihnya, karena Hyerim diminta untuk berpura-pura jadi kekasihnya.

My Mister [Joshua Hong]Where stories live. Discover now