Pelik

1.1K 125 23
                                    

"Kau berhasil membuat Joshua jatuh cinta padamu, Jeon Hyerim."

Ucapan Choi Seungcheol itu kerap berulang di pikiran Jeon Hyerim. Menghantuinya, hingga membuat pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dalam waktu 30 menit, kini molor hingga 60 menit.

Hyerim sudah mengganti bed sheet Joshua dengan yang baru. Lantai keramik pun sudah mengkilap karena telah disapu dan dipelnya tanpa ada sedikit pun kotoran yang menempel.

Ia ingin tuannya kembali ke rumah dengan rasa nyaman, karena menginap di rumah sakit selama 3 malam pastilah bukan perihal menyenangkan.

Hyerim ingin memberikan yang terbaik pada tuannya, terlebih ketika ia mengetahui bahwa Joshua memiliki perasaan spesial padanya.

Hyerim awalnya mengira semua itu hanya lelucon yang dikatakan Seungcheol. Namun pemuda bermata belo itu tidak tampak berminat untuk mengerjainya lagi. Apalagi hal ini menyangkut perasaan sahabat yang begitu disayanginya.

Choi Seungcheol memiliki jiwa leader yang sangat kentara terlihat. Ia akan melakukan apapun untuk melindungi sahabat-sahabatnya, walaupun itu berbahaya sekaligus.

Hyerim sangat tahu itu, karena posisinya sempat menjadi sebuah ancaman untuk keutuhan persahabatan mereka.

Jadi, tidak mungkin rasanya kalau Seungcheol berbohong soal perasaan Joshua. Ia malah tampak mendukung karena ingin temannya bahagia.

Tapi pertanyaannya sekarang, mampukah Hyerim melakukannya?

Apa yang harus ia lakukan saat mereka bertemu lagi nanti?

Haruskah Hyerim pura-pura tidak tahu dan bertingkah seperti biasanya? Atau ia bersikap lebih berani dan agresif untuk menunjukkan pada tuannya kalau mereka memiliki ketertarikan yang sama?

Tidak, tidak, option terakhir bukanlah tipe seorang Jeon Hyerim. Ia tahu diri, terlebih awalnya ia mengira kalau perasaannya pada tuannya bagaikan pungguk merindukan bulan.

Tapi siapa sangka kalau seorang sederhana dan tak istimewa sepertinya bisa membuat sosok sesempurna Joshua Hong jatuh cinta?

Hyerim tak memiliki paras secantik Kim Jisoo. Penampilannya pun terbilang cuek tidak seanggun sang mantan. Lalu apa yang membuat Joshua menyukainya?

Apa kepala Joshua sempat terantuk batu sebelumnya? Atau, tidak ada wanita lain yang sempat ia temui selain dirinya sehingga tuannya tidak punya pilihan lain?

"Ah, sepertinya memang seperti itu," Hyerim manggut-manggut, membenarkan pikiran terakhirnya sendiri.

Ia yang sedang memegang seprai kotor, kemudian memutuskan keluar dari kamar tidur tuannya untuk menuju ruang cuci pakaian.

Sepanjang menuruni tangga demi tangga, pikirannya melayang kemana-mana. Mulai dari mengingat pertemuan pertamanya dengan Joshua, pertama kali terbangun di rumah besar itu dan sarapan bersama. Hingga kejadian semalam ketika bibir mereka nyaris bertaut.

Hyerim tak dapat memungkiri bahwa perutnya kini dipenuhi kupu-kupu.

"Wonwoo benar. Ternyata dia memang menyukaiku," gumamnya sembari menangkup kedua pipinya yang mendadak panas.

Hyerim tak menyadari bahwa salah satu bagian seprai yang tengah ditentengnya, menjuntai ke bawah hingga mencapai lantai.

Saking terfokus dengan pikirannya sendiri, ia pun tak mengawasi langkahnya yang sedikit lagi akan mencapai lantai satu, sehingga salah satu kakinya tak sengaja tersandung oleh seprai yang menjuntai tadi.

Hyerim mulai kehilangan keseimbangan, dan ia pun berteriak karena tak siap tubuhnya akan menghantam lantai sebentar lagi.

Kedua matanya otomatis tertutup rapat, berpikir ia takkan sanggup melihat tubuhnya mendarat tak mulus di atas keramik yang dingin. Hyerim sudah tak memikirkan cidera apa yang akan dialaminya akibat ketidak-fokusannya pagi itu.

My Mister [Joshua Hong]Where stories live. Discover now