Isi Hati

1.1K 122 13
                                    

Entah apa yang menguasai Hansol malam itu, namun yang pasti, ia mendapati diri dengan berani mengecup bibir wanita yang selama ini disukainya.

Wanita yang dari pertemuan pertama mereka, membuat hati Hansol iba. Hingga pelan tapi pasti, membuatnya tertarik untuk lebih dekat dan akhirnya jatuh cinta.

Selama sebulan terakhir, Hansol memang telah mengerahkan beberapa usaha untuk membuat sang wanita sadar dengan perasaannya.

Entah dengan sering bertukar pesan.

Sering menghampiri untuk sekedar menemaninya mengobrol.

Bahkan sesekali mengajaknya keluar untuk makan, berbelanja dan menghirup udara segar.

Awalnya Hansol optimis kalau pelan tapi pasti, karena intensitas perhatian yang diberikan, sang wanita akan merasa nyaman dan menumbuhkan perasaan spesial juga untuknya.

Hansol yakin itu, karena Jeon Hyerim selama ini tidak pernah menolak saat didekati, ataupun merasa risih dengan kehadirannya.

Wanita itu bahkan terlihat bahagia tiap kali mereka bersama. Dan tak pernah keberatan melakukan skinship dengannya.

Hansol sudah memiliki rencana untuk mengutarakan perasaannya. Ia sudah mempersiapkan tanggal dan hari, juga skenario yang kiranya akan membuat sang wanita luluh olehnya.

Semuanya sejatinya sudah dipersiapkan dengan baik oleh seorang Choi Hansol.

Namun, sore tadi, Hansol benar-benar merasa terancam.

Ketika ia ditugaskan untuk bergantian menjaga Joshua- karena Jeonghan ada keperluan mendesak lain. Sepulang kerja, ia memang buru-buru ke rumah sakit. Tidak sempat berganti pakaian ataupun pulang ke rumah, ia segera menuju kamar 807, yang letaknya ada di ujung koridor timur.

Seperti biasa, Hansol disambut dua orang pria berbadan kekar yang seperti tak kenal lelah menjaga penghuni kamar VVIP di dalamnya di dekat pintu.

Setelah menyapa keduanya, Hansol yang akan menarik tuas pintu, mengurungkan niat karena mendapati Joshua tak sendirian.

Ada seseorang yang menemaninya. Tak sekedar menemani, orang tersebut tanpa sungkan memandangi paras sahabatnya yang tengah tertidur. Hansol yakin itu bukan tatapan biasa, karena ada semburat kekaguman dan kerinduan menjadi satu yang bisa ditangkapnya walau dari kejauhan.

Belum lagi, kedua ujung bibir wanita mungil yang duduk di pinggir kasur tersebut, tertarik ke atas, membingkai sebuah senyuman yang belum pernah Hansol lihat sebelumnya- walaupun wanita yang sama pernah beberapa kali tersenyum padanya.

Semuanya terlihat berbeda untuk manik Hansol saat itu, sehingga ia menarik tangannya dari tuas pintu, mengurungkan diri untuk masuk ke dalam dan pada akhirnya memilih pergi menjauh.


"Chu~"
Kecupan itu memang begitu singkat, namun begitu manis terasa bagi Hansol.
Segera ia menarik diri sedikit ke belakang, untuk melihat reaksi wanita yang dicuri ciumannya barusan.

Jeon Hyerim masih mematung. Wanita pemilik mata indah itu membiarkan pandangannya lurus ke depan, seakan sedang menatap gedung tinggi yang sejajar dengan bangunan rumah sakit. Padahal sejatinya ia sedang menenangkan debaran hatinya yang kacau.

Hyerim belum siap menerima ciuman itu. Dan sepertinya tidak akan siap, karena tak menyangka kalau Choi Hansol akan melakukannya.

Mereka selama sebulan ini memang tergolong dekat. Tentu saja. Karena selain Wonwoo, Hyerim bisa bebas bercerita pada Hansol tentang kesehariannya yang membosankan. Bahkan masa lalunya yang kadang menyenangkan dan terkadang menyedihkan.

My Mister [Joshua Hong]Where stories live. Discover now