Berubah Pikiran

1.1K 131 26
                                    

Hyerim tidak tahu sudah berapa lama dirinya termenung di dapur.

Ruang yang disediakan untuk memasak sekaligus menyimpan berbagai persediaan bahan makanan, dengan sudutnya disediakan untuk tempat bersantap di mansion mewah tersebut memang luas dan nyaman.

Duduk seorang diri di salah satu kursi yang sejatinya disediakan untuk empat orang, Hyerim menghela nafas panjang ketika mendapati tak ada satu pun pesan baru masuk ke ponselnya.

Ia sudah menggenggam benda pipih itu sejak tadi, bahkan dibacanya ulang pesan yang dikirimnya sejak dua jam lalu.

Tuan, besok anda sudah akan pulang ke rumah kan? Mau kumasakkan apa?

Memang hanya sebuah pesan klise dan tak ada urgensi terkandung di dalamnya. Namun sanggup membuat hati Hyerim galau karena tak kunjung mendapat respons.

Sejak memiliki nomor ponsel Joshua beberapa hari lalu, mereka memang hanya bertukar pesan jika ada sesuatu yang mendesak yang tuannya perlukan.

Biasanya Hyerim akan cepat memberi balasan, begitu pula sebaliknya.

Dan hari itu rasa khawatir menyelimuti Hyerim karena Joshua sedang dirawat di rumah sakit.

Ia yang dikurung di rumah itu memang tidak bisa kemana-mana karena keadaan di luar masih berbahaya.

Hyerim menghela nafas sekali lagi sebelum kakinya melangkah gontai keluar dari dapur. Ia memutuskan untuk pergi beristirahat saja.

Sayangnya saat baru saja keluar dari dapur dan melewati ruang tengah, langkahnya terhenti karena mendapati pengganti Hansol untuk menjaganya,

"Dari mana saja kau? Aku mencarimu dari tadi," suara husky yang terdengar dingin itu menyapa gendang telinga, bersamaan dengan sesosok pria mengenakan kemeja hitam tertangkap di maniknya.

"Dari mana saja kau? Aku mencarimu dari tadi," suara husky yang terdengar dingin itu menyapa gendang telinga, bersamaan dengan sesosok pria mengenakan kemeja hitam tertangkap di maniknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, eh, aku dari tadi ada di dapur," menerima tatapan tajam seperti itu, membuat Hyerim menjadi agak keder. "A-Ada apa Tuan mencariku?"

Seungcheol berdehem sejenak sebelum membuka mulutnya lagi. "Menu makan tadi siang..."

Ia menahan kalimat sembari kembali menatap wanita yang masih berdiri di dekatnya. Sementara Hyerim mulai menebak-nebak apakah makanan yang ia siapkan untuk tuan muda tak bersahabat itu, kiranya tidak cocok di lidahnya.

"... aku ingin kau membuatkannya lagi untukku untuk makan malam," kelanjutan kalimat yang tertahan itu secara otomatis membuat ujung bibir Hyerim tertarik ke atas.

"B-Baik. Saya akan buatkan menu sup kimchi dan tonkatsu yang sama untuk makan malam an- eh, jadi tuan akan tetap disini sampai malam?" Hyerim baru menyadari hal itu hingga membuatnya sedikit terkejut.

Seungcheol mengangguk. "Hansol diminta untuk menunggui Joshua di rumah sakit, karena sore ini Jeonghan ada jadwal mengantar ayahnya terapi."

"Oh jadi, anda malam ini yang akan menginap disini juga?" Tanya Hyerim lagi.

My Mister [Joshua Hong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang