31 : Tanah Suci

10 1 0
                                    

Keberangkatan mereka sudah diketahui oleh seluruh keluarga. Arnes dan Sandra diantarkan oleh Ditto karena Arnes memintanya. Dia tidak ingin orang tuanya mengantarkan dan Arnes tidak mau orang tuanya berkata-kata yang membuat Sandra salah paham. Arnes akan berbicara dengan Sandra baik-baik tanpa ada hati yang tersakiti.

"Sebelumnya, kamu pernah ke tanah suci?" tanya Arnes. Perjalanan mereka masih jauh, terlihat dari layar di kursi pesawat penumpang lain.

"Udah, pertama banget langsung ajak ayah sama ibu," jawab Sandra. Menghentikan sejenak dzikir nya.

"Sandra ..., semoga Allah selalu merestui hubungan kita, ya. Kamu doakan agar kita selalu bersama," ujar Arnes, meminta Sandra untuk berdoa, bukan hanya dirinya saja.

"Aku selalu berdoa tentang kita, Ar. Kamu gak usah khawatir."

"Aku takut kehilangan kamu," ungkap Arnes, menyandarkan kepalanya ke bahu Sandra.

"Aku gak akan ke mana-mana, Ar. Aku gak akan tega meninggalkan kamu gitu aja," ucap Sandra, mengusap rambut Arnes lembut.

"Kata-kata kamu akan aku ingat."

Perasaan bimbang dan takut, sangat menyiksa Arnes. Dia baru saja jatuh cinta, dan baru menemukan pasangan hidup yang tepat baginya. Tapi kenapa jalannya masih saja berbeda. Arnes sampai menangis ketika sholat di sepertiga malam, kalau memang Sandra bukanlah jodohnya.

Apalagi ketika sepulang dari pantai waktu itu, Ayahnya menyegerakan dirinya agar memilih dan berbicara kepada Sandra.

Ayah
Tanggal pernikahan kamu udah ditentukan. Kamu udah buat keputusan dan bicara sama Sandra, kan?

Belum, tolong kasih aku waktu, Yah.

Ayah
Waktu kamu sedikit

Kasih aku waktu sebentar lagi sekitar 2 minggu.

Ayah
Terlalu lama

Aku sama Sandra mau pergi umroh. Tolong kasih waktu.

Ayah
Okeh, berarti sepulang kamu dari sana, beberapa harinya lagi, mungkin 5 hari kamu langsung menikah sama Liana.

Gak ada waktu lagi, kenapa terlalu mendadak.

Ayah
Ini gak mendadak, seharusnya kamu tunda dulu pergi umroh nya. Nanti kan bisa sama Liana.

Sandra masih istri aku

Ayah
Pokoknya ayah gak mau tau. Kamu boleh pergi umroh sama Sandra, asalkan sepulangnya langsung menikah. Tentang bagaimana bicaranya sama Sandra, pikirkan saja di sana.

Kembali, Arnes melihat chatting nya bersama sang ayah ketika Sandra tertidur di bahunya. Keputusan apa yang akan dia ambil, melihat wajah tenang Sandra yang tertidur, sungguh Arnes tidak ingin melepaskan Sandra begitu saja.

Poligami? Arnes sudah sering mendengar hal itu. Bahkan karyawan di kantor berujung bercerai karena suaminya berpoligami tanpa sepengetahuan istrinya. Arnes tidak ingin seperti itu, apapun kedepannya, intinya dia harus membicarakan baik-baik dengan Sandra.

[•••••]

"Mah, kak Arnes beneran mau nikah lagi?" Kesibukan Tian sangat menganggu pikiran Sania. Dia juga tahu, mamahnya tidak sungguh-sungguh menyiapkan ini semua.

I'm With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang