Enam

3.9K 474 15
                                    

Sunghoon menekan pelan handel pintu kamar Hana. Kamarnya kosong. Terdengar suara air dari kamar mandi. Memang di rumah ini ada 3 kamar mandi. Di kamar Sunghoon, di kamar Hana, dan untuk umum.

Sunghoon mendudukkan diri di kasur Hana. Terlihat jelas di sana. Sean sedang duduk di atas kasur. Lalu sunghoon mengambil boneka itu. Melihatnya dalam. Sunghoon memutar sana sini untuk melihat detail boneka itu.

Kulitnya yang seputih susu. Rambutnya lembut dan berwarna pink serta matanya berwarna coklat. Sean memakai kemeja putih agak kebesaran dengan celana berwarna hitam. Sunghoon ingat, ini baju yang mereka beli tadi.

Tadi sepulang Hana sekolah, mereka singgah sebentar di Kids Area. Tempat Sunghoon membeli Sean. Di sana, Hana membeli beberapa lembar baju, dua buah sepatu, dan dua buah parfum. Lalu Hana juga di hadiahi sebuah topi boneka oleh pegawai yang sama waktu Sunghoon membeli Sean.

Hidung Sunghoon menyapa sesuatu. Dengan perlahan Sunghoon mendekatkan hidungnya ke arah Sean. Sean wangi. Itu yang dipikirkannya saat ini.

Mungkin ini parfum yang dibeli Hana tadi. Lama Sunghoon mencium wangi Sean. Jujur, ia suka wanginya. Wangi cupcake disampur wangi segar jeruk. Lagi, Sunghoon mendekatkan hidungnya ke arah Sean.

"Om apain Sean?"

Sunghoon kaget.

Hana dengan baju mandinya yang berwarna pink muncul di balik pintu kamar mandi.

"Hana udah selesai mandi?"

"Om apain Sean?"

"Nggak ada om apa-apain."

"Bohong. Om cium-cium Sean ya?"

"Eggak Hana cantik. Itu tadi om suka wanginya Sean."

Hana mendekat ke Sean dan ikut menciumnya.

Lalu tersenyum.

"Sean bener. Ternyata emang wangi."

Hah?

"Maksud Hana?"

"Tadi malem Sean bilang ada parfum yang dia suka. Botolnya warna ungu. Makanya tadi aku beli yang ungunya dua. Ternyata emang wangi."

Sunghoon menatap Hana dalam. Ia ingat pembicaraannya dengan Mina tadi.

Lalu Sunghoon jongkok. Menyamakan tingginya dengan Hana. Meskipun tetap ia yang lebih tinggi.

"Kita nanti makan malam di luar ya. Bareng mama sama papa Hana juga."

Mata Hana bersinar. Lalu segera meletakkan kedua tangannya di bahu Sunghoon.

"Om serius? Mama sama papa enggak sibuk?"

"Enggak sibuk kok, jadi siap-siap ya." Sunghoon mengusap pipi Hana pelan.

Mata Sunghoon melihat tempat sampah yang penuh. Dengan pelan ia berdiri lalu mengambil tempat sampah itu.

"Yaudah Hana ganti baju ya. Om mau buang sampah."

Hana mengangguk. Senyum itu belum hilang. Senyum bahagia ia akan bertemu mama dan papanya lagi setelah 3 hari tidak bertemu.
--------------------------------------------

Sunghoon menuju dapur untuk membuang sampah yang ada di kamar Hana. Ada sampah plastik bekas belanja mereka tadi. Juga ada beberapa sampah snack. Dengan hati-hati Sunghoon menuangkan tong sampah kamar Hana yang berukuran lebih kecil ke tong sampah yang ada di dapur.

Sunghoon menunduk saat ada robekan-robekan kertas yang terjatuh ke lantai. Lalu ia memungutnya. Robekan kertas itu nggak terlalu kecil, jadi ia masih bisa melihat isi kertas itu.

My Barbie Doll | Sunsun's storyWhere stories live. Discover now