Enam belas

4.1K 525 47
                                    

Kring...kring...

Sunghoon berjalan ke kasur dimana ia meletakkan hp nya. Itu telpon dari Jimin. Sunghoon menggeser tombol hijau lalu menempelkan hp ke telinga.

"Kenapa, bang?"

"Hoon, malam ini Hana tidur sama abang ya. Jadi kamu nggak perlu nunggu Hana."

Tumben?

"Bang Jimin yakin nggak ada urusan lagi? Takutnya tengah malam bang Jimin ada urusan mendadak."

"Enggak kok, abang udah bilang ke asisten buat jangan ganggu malam ini."

Tuh kan, Jimin emang bisa sebenarnya meluangkan waktu. Tapi ya gitu, Sunghoon heran juga. Kenapa sebelum-sebelumnya enggak dilakuin.

"Bagus deh kalau gitu, soalnya Hana pasti udah kanget banget sama papanya."

"Tapi Hoon, tadi Hana nyebut-nyebut Sean. Emang Sean siapa? Kayak pernah dengar tapi abang lupa."

Sunghoon mengernyit. Entah kenapa Sunghoon ngerasa Jimin nggak perlu tau tentang Sean.

"Oo itu, temen baru di sekolahnya Hana, bang."

"Oh gitu ya. Okedeh Hoon. Abang mau lanjut ke rumah, ini habis jalan-jalan ke taman sama Hana."

Sunghoon tersenyum. Ia membayangkan wajah Hana yang bahagia bisa jalan-jalan sama papanya.

"Oke bang. Hati-hati. Tolong sampein selamat malam buat Hana."

Sunghoon terkekeh saat suara Hana mengucapkan terimakasih dan juga selamat malam. Lalu telpon ditutup.

Sunghoon lalu berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
----------------------------------------------

Sunghoon keluar kamar menuju dapur karna gelasnya kosong. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.15. Ia tadi terbangun karna haus.

Ketika sampai di tangga paling bawah, ia sedikit kaget, ada seseorang duduk di ruang keluarga sambil menggambar sesuatu di kertas.

Itu Sean.

Kenapa Sean di sini? Kenapa ia belum tidur?

Sunghoon melanjutkan perjalanannya ke dapur, setelah itu berjalan ke arah Sean.

"Kenapa belum tidur?"

Saat ini Sunghoon berdiri di dekat Sean. Sean mengangkat kepalanya ke atas. Sunghoon bisa lihat mata itu merah. Sean pasti menahan kantuknya.

"Lagi nunggu Hana, om. Tapi kok belum pulang ya jam segini?"

Sunghoon terdiam. Ia lupa bilang ke Sean kalau Hana tidur sama papanya malam ini.

Sunghoon duduk tepat di samping Sean. Membuat Sean sedikit bergeser. Ia masih belum terbiasa dekat dengan Sunghoon.

"Hana tidur sama papanya malam ini. Maaf saya lupa nyampein ke kamu."

Sean terdiam. Ia melirik lengan kanannya.

23%

Sia-sia dong ia nunggu hampir dua jam di sini.

Seakan tau lirikan mata Sean, Sunghoon juga ikut melihat lengan kanan itu.

Lalu ia menghela napas.

"Jadi, kamu belum berubah jadi boneka dari tadi?"

Sean mengangguk. Ia meletakkan kertas gambar dan pensilnya di atas meja. Lalu menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan kanannya.

"Kalau gitu, saya ke kamar Hana dulu om. Selamat malam."

My Barbie Doll | Sunsun's storyWhere stories live. Discover now