After story 8

2.5K 389 35
                                    

Pagi ini Sunoo ada kelas, jam nya pak Jay. Beberapa meter dari gerbang utama kampusnya, motornya mogok. Jadi Sunoo turun, mengengkol sebentar lalu menyerah. Ia mengedarkan pandangannya. Berharap bertemu seseorang yang ia kenal.

Ketemu.

Seseorang yang sangat ia kenal, tapi turun dari sebuah mobil sedan hitam yang ia kenal juga. Orang itu tersenyum memperlihatkan dimple-nya sambil mendada-dada ke si pengemudi.

Lokasi nya sedikit tertutupi pohon, jadi dari tempat ia berdiri tidak akan jelas itu jenis mobil apa. Tapi, bagi dirinya yang sudah puluhan kali naik mobil itu, ia tahu pasti. Itu mobil siapa. Siapa lagi yang punya stiker 'Fashion is Number One' di bagian belakang mobil kalau bukan Jay.

Jungwon turun dari mobil Jay di tempat yang lumayan tersembunyi.

Apa hubungan Jungwon dengan Jay? Kenapa bisa pagi ini ia naik mobil Jay? Sejak kapan Jungwon dekat dengan dosen pembimbing Sunoo?

Begitu banyak pertanyaan muncul di kepala Sunoo. Tapi yang penting adalah, kenapa Jungwon tidak ada cerita apapun padanya?

Sunoo terus mengikuti Jungwon dengan matanya, sampai sebuah motor menjemput Jungwon. Motornya Yuna.

Jadi, Yuna juga sudah mengetahui hal ini? Karna tampak dari wajah Yuna yang tersenyum jail menggoda Jungwon.

Dan Jungwon yang tersenyum manis itu makin memperkuat dugaan Sunoo, bahwa Jungwon memang ada hubungan sama Jay.

Sunoo mengernyit pelan. Ia yakin, ia menyukai Jay. Tapi kenapa hatinya tidak sakit? Padahal sahabatnya sedang dekat dengan orang yang ia suka. Ia tidak cemburu.

Ia hanya sakit hati kenapa Jungwon tidak cerita padanya?

Sedetik kemudian Sunoo baru sadar, bukankah seharusnya ia patah hati?

Seseorang tiba-tiba berdiri di samping Sunoo, menepuk pelan bahunya. Membuat Sunoo terkejut.

"Kenapa motornya?"
"Eh pak Sunghoon. Selamat pagi pak."

Sunghoon mengangguk, "Kenapa motornya?" Ulangnya.

"Mogok lagi pak."

Sunghoon melihat jam tangannya.
"Ikut saya aja. Motor kamu titip di pak satpam."

"Eh nggak usah pak, saya bi..."
"Kamu kelas pagi kan? Tinggal 6 menit lagi."
"Ada teman sa..."
"Nungguin teman kamu nyampe sini juga pasti lebih dari 6 menit."

Sunoo menghela napas, Sunghoon motong kata-katanya mulu. Tapi Sunghoon ada benarnya. Pagi ini ia sama pak Jay dan beliau paling anti sama yang namanya telat. Bisa di suruh ngapalin berlembar-lembar teks nanti kalau dirinya telat, meskipun ia anak bimbingan Jay, bukan berarti ia bebas hukuman.

"Nggak papa pak?"

Sunghoon mengangguk lagi. Dan berjalan mendahului Sunoo. Dan Sunoo pun mengikutinya setelah meminta tolong pak satpam. Sunoo turun di parkiran dosen, karna kalau turun di gedung fakultasnya udah pasti bikin ribut. Kalau parkiran dosen agak jauh dari gedung fakultasnya.

"Trimakasih pak."
"Sunoo."

Sunoo yang sudah melangkah, berhenti karna Sunghoon memanggil.

"Nanti pulang bareng saya, mau?"
"Eh?"
"Hana bilang dia mau minta ditemenin kamu beli buku gambar."
"Tapi motor saya pak?"
"Nggak papa, titip di sana aman kok."

Sunoo diam memikirkan kata-kata penolakan yang sopan.

"Kamu pulang jam 15.50 kan?"

Sunoo cuma mengangguk.

"Saya juga selesai ngajar jam segitu. Saya tunggu di sini ya. Masuk sana, udah mau telat."

Sekali lagi, Sunoo cuma bisa mengangguk lalu berlari.
———————————————————————

My Barbie Doll | Sunsun's storyWhere stories live. Discover now