19 - Pengakuan

38 0 0
                                    

Ia membiarkan hatinya berdarah demi membuat lelaki itu tersenyum bahagia.

---

Rana tidak pernah tahu jika pertemuan dengan seseorang akan membuat hatinya sepenuh ini. Seolah sudah lama sekali mereka tidak berjumpa. Seperti ia yang kehausan dan akhirnya menemukan telaga.

Iya, Rana tahu kemarin mereka bertemu. Hanya saja kondisi hatinya yang sedang buruk membuat pertemuan itu sedikit berbeda. Bisa dibilang aneh. Bagaimana bisa ia menjadi kekanakan seperti itu, mengabaikan Bara hanya karena cemburu yang tidak pada tempatnya?

Kalau boleh jujur, Rana rindu dengan kebersamaan mereka. Ia rindu duduk di belakang Bara, merekam punggungnya yang lebar sepuas hati. Ia rindu saat-saat menjadi pendengar setia Bara. Tentang ide-ide tulisannya, pun tentang Luna.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Bara dan Rana, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Cinta yang Tak Pernah Kau PandangOnde histórias criam vida. Descubra agora