22 - Terapi

35 0 0
                                    

Terkadang tanpa sadar seseorang menciptakan sendiri ketakutannya, kemudian merawatnya dengan cara terus memikirkannya berlebihan.

---

"Aku punya sesuatu buat kamu."

Bara berkedip dua kali, seingatnya ia telah membuat kesalahan. Mengecewakan Dira dan Kevin. Bukankah lebih pantas jika dirinya menerima hukuman ketimbang hadiah? "Sesuatu apa?"

Mereka sudah berada di tempat parkir. Bara sengaja mengantar Dira dan Kevin lebih dulu. Memastikan mereka pulang, baru setelahnya ia akan menuju motornya yang berbeda tempat.

"Ngg ... hadiah spesial." Dira tersenyum misterius yang membuat Bara terkekeh.

Perempuan itu merogoh saku jaket kulit, mengeluarkan sesuatu, lantas mengangsurkannya pada Bara.

"Dira—"

"Jangan ditolak! Dan jangan protes!" Dira lebih dulu mencegat ucapan Bara.

"Tapi aku—"

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Bara dan Rana, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Cinta yang Tak Pernah Kau PandangWhere stories live. Discover now