6

17.8K 1.4K 22
                                    

Cherly dan Liam tiba di mansion Anders, dia melihat ada seorang pria tampan yang sedang berbincang-bincang dengan Jazziel di ruang tamu.

"Sudah habis belanja, Cherly?" Tanya Jazziel datar.

"Iya." Ucap Cherly.

"Cat kamar mu sudah di ganti,kamu sudah bisa menempati kamar mu." Ucap Jazziel.

"Terima kasih." Ucap Cherly.

Cherly meninggalkan tempat itu sambil membawa paper bag yang berisi tirai manik-manik hiasan kamarnya, sedangkan Jazziel menatap kearah kepergian anaknya yang masuk ke dalam lift.

"Anak mu sangat cantik ya, Jazziel?bahkan lebih cantik dari istri mu." Ucap pria itu menatap Cherly yang sudah tidak terlihat lagi.

"Iya, dia sangat cantik. Bahkan anak mu saja masih kalah dari anakku, Dion." Ucap Jazziel.

"Anakku juga cantik, Jazziel." Ucap Dion Xavier Dickson perdana menteri negara selatan sekaligus sahabatnya Jazziel.

"Aku takut perubahan anakku menarik perhatian para laki-laki di luar sana, apalagi dia anakku satu-satunya." Ucap Jazziel.

"Anak mu berubah?" Ucap Dion.

"Iya, semenjak dia keluar dari rumah sakit. Sifatnya tidak seperti dulu, dia seperti menjauh dari kami." Ucap Jazziel.

"Apakah gara-gara kecelakaan itu, Cherly berubah?" Ucap Dion.

"Bisa saja,tapi aku sangat senang melihatnya yang mulai berani." Ucap Jazziel sambil tersenyum menyeringai.

⭐⭐⭐⭐⭐

  Cherly sudah tiba di lantai 5,saat dia ingin masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu membalikkan badannya dan menatap kearah kakak sepupunya yang berdiri tidak jauh dari sana.

"Apa mau mu?" Tanya Cherly.

"Kenapa kau berubah seakan-akan bukan diri mu yang sebenarnya?" Tanya  Zergan balik menatap kearah Cherly.

Cherly tertawa kecil mendengar ucapan Zergan, sedangkan pria itu sendiri terkejut melihat gadis tersebut.

"Kenapa kau bertanya seperti itu seolah-olah kita ini dekat, Zergan? Apalagi bukan urusanmu kalau aku berubah, bukankah kita ini tidak saling akur." Ucap Cherly.

"Aku kakak sepupu mu, Cherly. Aku berhak tahu apa alasan mu berubah seperti ini." Ucap Zergan.

"Kakak sepupu ku? Jangan membuat ku tertawa, Zergan. Sejak dulu kau tidak pernah menganggap ku sebagai adik sepupu mu." Ucap Cherly datar.

"Kau." Ucap Zergan menahan amarahnya.

"Kalau kau tidak punya pertanyaan lagi, aku masuk dulu. Karena aku harus merenovasi sedikit kamar ku." Ucap Cherly.

Cherly masuk ke dalam kamarnya, karena dia tidak mau berlama-lama dengan Zergan. Saat dia sudah masuk ke dalam kamarnya,gadis itu tampak begitu bahagia karena kamarnya benar-benar sangat mirip dengan kamarnya dulu. Tapi bedanya kamar dia yang sekarang sedikit lebih luas dari yang dulu.

Gadis itu mulai mengambil manik-manik dalam paper bag nya,lalu dia pasang di dinding kamarnya. Dan untung saja di sana ada paku yang sudah ada di dinding, Cherly mengikat tali manik-manik bagian ujung ke paku.

"Sudah selesai." Ucap Cherly menatap puas melihat dindingnya ada manik-manik yang menjuntai kelantai.

"Ini baru-baru benar kamar ku, tapi ini belum terlalu sama karena boneka-boneka ku belum datang. Kalau sudah datang,baru kamar ku ini mirip dengan kamar ku yang dulu." Lanjutnya.

"Tapi sebelum itu,ayo kita susun semua barang yang ada di sini. Kalau barang-barang yang tidak penting akan di simpan."

Cherly menyusun kamarnya sambil mendengarkan musik dengan menggunakan earphone.

1 jam kemudian...

Kamar Cherly sudah tertata rapi semua, dia menyimpan barang-barang yang tidak penting ke dalam kardus.

"Sekarang kamar ku enak di pandang, astaga lelahnya menata ruang ini. Sebaiknya aku rebahan saja sambil menunggu boneka-boneka ku datang." Gumam Cherly.

Cherly melepaskan earphone nya,lalu dia letakkan di meja kecil yang berada di samping kasurnya. Setelah itu dia pun merebahkan tubuhnya di kasurnya yang empuk.

Tok...tok...

"Siapa sih yang mengganggu waktu istirahat ku?" Gumam Cherly.

Tok...tok...

"Bisakah dia sabar?" Ucap Cherly.

Cherly terpaksa harus bangun dari kasurnya dan dia langsung membuka pintu kamarnya, dia menatap datar melihat orang yang sudah mengganggu istirahatnya.

"Apa mau mu? apakah kau tidak tahu kalau aku sedang beristirahat?" Ucap Cherly.

"Opa ingin bertemu dengan mu di ruang kerjanya." Ucap Samuel.

"Katakan padanya kalau aku ingin beristirahat, kalau dia tetap menyuruh ku untuk menemui nya. Katakan kepadanya datang saja ke kamar ku, aku sedang malas bergerak." Ucap Cherly.

Setelah berbicara seperti itu, Cherly menutup pintu kamarnya tepat di depan Samuel. Sedangkan Samuel terkejut melihat kakak sepupunya masuk ke kamar begitu saja.

"Kenapa dia seperti itu?" Gumam Samuel.

Sedangkan di dalam kamar, Cherly kembali rebahan di kasur empuknya. Lalu dia menghidupkan televisi, setelah itu dia tertidur pulas.

TBC ...

Maaf ya chapter ini sedikit pendek.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now