35

7.4K 766 21
                                    

Malam harinya...

Cherly dan Liam berada di halaman belakang, karena ada sesuatu yang ingin Cherly katakan kepada Liam.

"Liam,ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada mu." Ucap Cherly.

"Katakan saja,nona Cherly." Ucap Liam.

"Aku menjalin hubungan dengan Zale pangeran mahkota." Ucap Cherly.

"Benarkah?ini sulit untuk di percaya." Ucap Liam.

"Lalu bagaimana dengan hubungan mu dan Verona?" Ucap Cherly menatap kearah Liam.

"Kami berdua juga sudah menjalin hubungan,aku juga belajar untuk mencintai dirinya." Ucap Liam.

"Aku sangat senang mendengarnya, berbahagialah dengannya dan jangan pernah menyakiti hatinya." Ucap Cherly.

"Tentu,nona Cherly. Saya tidak akan pernah menyakitinya." Ucap Liam.

"Aku pegang kata-kata mu, Liam." Ucap Cherly.

"Apakah nona Cherly bahagia bersama pangeran mahkota?" Tanya Liam menatap kearah Cherly.

"Aku bahagia karena dia mencintai ku apa adanya, jarang ada seorang pria seperti itu." Ucap Cherly sambil tersenyum tipis.

"Saya turut bahagia mendengar nona Cherly bahagia bersama pangeran mahkota, apakah nona Cherly sudah mengatakan ini kepada tuan Jazziel tentang hubungan kalian  berdua." Ucap Liam.

"Zale yang akan membicarakan hubungan kami berdua kepada kedua orang tua kami." Ucap Cherly.

"Saya juga akan membicarakan hubungan saya dan Verona kepada orang tua kami berdua." Ucap Liam.

"Sepertinya kamu tidak lama lagi akan berhenti menjadi bodyguard pribadi ku, terimakasih sudah menjaga ku sampai saat ini. Maafkan aku karena sudah membuat mu kerepotan." Ucap Cherly.

"Nona Cherly jangan berbicara seperti itu,saya sudah menganggap anda seperti adik saya sendiri." Ucap Liam.

"Benarkah?" Ucap Cherly  menatap kearah Liam.

"Tentu,nona Cherly." Ucap Liam.

"Kak Liam." Ucap Cherly memeluk Liam.

Liam terkejut melihat Cherly langsung memeluknya tiba-tiba seperti itu,namun dia merasa nyaman dengan pelukan adiknya atau Cherly.

"Bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan kak Liam?" Ucap Cherly menatap kearah Liam.

"Tentu saja boleh,nona Cherly." Ucap Liam.

"Kalau begitu jangan panggil aku nona Cherly, panggil saja aku Cherly. Kan aku sudah menjadi adikmu." Ucap Cherly.

"Baiklah kalau itu mau mu, Cherly." Ucap Liam.

Cherly tampak begitu sangat bahagia karena Liam sudah menganggapnya sebagai adik perempuannya,tanpa mereka berdua sadari bahwa Zergan menatap dari jauh.

"Dia tampak begitu bahagia bersama Liam,aku sangat ingin di posisi Liam. Tapi sepertinya aku tidak bisa." Ucap Zergan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di istana...

Zale sekarang berhadapan dengan kedua orangtuanya di ruang keluarga,tidak lupa juga Evan dan Sierra berada di sana.

"Jadi katakan apa yang ini kamu sampaikan Zale sehingga mengumpulkan kami di sini." Ucap Everly.

"Aku menyampaikan sebuah berita bahagia,aku dan Cherly menjalin hubungan. Sekarang kami berdua sepasang kekasih dan dia juga calon ratu ku." Ucap Zale.

"Benarkah?ini benar-benar berita yang luar biasa." Ucap Everly.

"Yeay kak Cherly menjadi calon kakak ipar ku." Ucap Sierra senang.

"Ayah bangga padamu,nak." Ucap Calden.

"Ini tidak mungkin." Ucap Evan terkejut luar biasa mendengar ucapan Zale.

"Kenapa Evan? seharusnya kamu bahagia mendengar kakak mu sudah menemukan pasangan hidup nya." Ucap Everly menatap kearah anak keduanya.

"Aku yakin Cherly pasti merayu kak Zale,aku mengenal baik gadis itu. Dia gadis yang buruk dan sombong." Ucap Evan.

"Evan,jaga bicaramu." Ucap Calden.

"Kau tidak tahu apa-apa tentang calon istri ku, Evan. Aku mengenal baik Cherly, meskipun dia sombong tapi dia sudah berubah menjadi lebih baik. Sebaiknya kamu perhatikan kekasih mu itu? apakah kamu tahu tentang Caliza yang sebenarnya?" Ucap Zale menatap datar melihat adiknya.

"Jangan membawa nama Caliza di sini,kak Zale. Dia gadis yang baik-baik." Ucap Evan.

"Benarkah? sebaiknya kamu harus mengetahui Caliza dengan lebih baik,atau kau akan menyesal. Apalagi perjodohan mu dan Verona sudah di putuskan." Ucap Zale.

"Jangan sampai kamu menyesal, Evan. Ini demi kebaikan mu." Lanjutnya.

"Yang di katakan kakak mu itu benar, Evan. Sebaiknya kamu selidiki kekasih mu itu." Ucap Everly.

"Baiklah aku akan menyelidiki kekasih ku." Ucap Evan.

"Jadi kapan kalian berdua akan bertunangan, Zale?" Calden menatap kearah anak sulungnya.

"Kami berdua tidak akan bertunangan,tapi setelah Cherly tamat Academy maka kami berdua akan menikah. Karena pertunangan itu sangat merepotkan sekali." Ucap Zale.

"Bagus sekali, Zale. Ayah bangga pada mu karena berhasil mendapatkan hati Cherly." Ucap Calden.

"Ibu tidak sabar untuk menunggu pernikahan kalian berdua." Ucap Everly.

"Aku juga tidak sabar melihat kak Zale dan kak Cherly menikah." Ucap Sierra.

"Besok malam ajak dia ke sini, Zale. Ibu ingin lebih dekat dengan calon menantu ibu." Ucap Everly.

"Tentu saja,ibu." Ucap Zale.

"Apakah kamu sudah membicarakan hal ini kepada orang tua Cherly?" Ucap Calden menatap kearah anak sulungnya.

"Kemungkinan besok aku akan membicarakan hal ini kepada mereka, Apalagi besok Academy kami libur." Ucap Zale.

"Baguslah kalau begitu." Ucap Calden.

Evan sedikit bahagia melihat Zale sudah menemukan kekasih, Apalagi selama ini kakaknya selalu dingin tapi akhirnya Zale bertemu dengan Cherly seorang gadis yang menghancurkan hati beku milik Zale.

TBC...

Kebusukan Caliza akan terbongkar ya teman-teman,jadi Selamat menunggu.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis

MENJADI FIGURAN SAMPINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang