27

10.3K 1K 23
                                    

Sekarang Cherly sedang bersama Zale di taman utama istana, mereka berdua minum teh di sana. Tidak lupa para pengawal berjaga di sana sehingga membuat Cherly sedikit tidak nyaman.

"Jadi tunjukkan apa yang ingin kau tunjukkan kepada ku?" Ucap Cherly.

Prok

Zale menepuk tangannya, mengerti akan kode dari pangeran mahkota. Semua orang yang berada di sana meninggalkan taman tersebut dan terlihat Delvin menghampiri mereka berdua sambil membawa sebuah kotak.

"Ini pangeran mahkota." Ucap Delvin.

"Terima kasih." Ucap Zale.

"Saya permisi dulu pangeran mahkota dan nona muda." Ucap Delvin.

Delvin meninggalkan tempat itu dan sekarang di sana hany tertinggal Zale dengan Cherly.

"Coba buka." Ucap Zale sambil menyodorkan sebuah kotak kepada Cherly.

"Apa isinya?" Ucap Cherly.

"Buka saja, nanti kamu akan tahu isinya." Ucap Zale.

Cherly membuka kotak tersebut, gadis itu terkejut melihat isi kotak tersebut. Sedangkan Zale tersenyum tipis melihat Cherly.

"Darimana kamu mendapatkan liontin ini?" Ucap Cherly.

"Aku membelinya di negara timur, indah bukan?" Ucap Zale.

'ini seperti liontin lama ku yang sudah hilang.' batin Cherly.

Saat dia masih menjadi Floryn,dia memiliki sebuah liontin tapi sayangnya liontin tersebut hilang.

"Ini sangat indah." Ucap Cherly sambil menatap liontin tersebut.

Isi kotak tersebut adalah liontin bermata biru yang berbentuk hati, Zale sengaja menunjukkan liontin tersebut kepada Cherly.

"Berapa harga liontin ini?" Ucap Cherly.

"1 M, karena permata liontin ini sangat langka maka harganya mahal." Ucap Zale.

"Seperti itu ya." Ucap Cherly sambil meletakkan kotak tersebut di atas meja.

"Kalau kau menginginkannya,kamu boleh memilikinya." Ucap Zale.

"Tidak perlu, Zale. Aku tidak menginginkannya." Ucap Cherly.

'aku sangat menginginkannya, tapi aku tidak enak dengan Zale.' batin Cherly.

"Benarkah? padahal aku membelikannya untuk mu." Ucap Zale.

"Kau membelinya untuk ku?" Ucap Cherly yang terkejut mendengar ucapan Zale.

"Hm." Ucap Zale.

"Kenapa kau membelikannya untuk ku?" Ucap Cherly menatap kearah Zale.

"Tidak ada, aku hanya teringat dengan mu saat aku melihat liontin ini." Ucap Zale.

Cherly mendengus mendengar ucapan Zale, sedangkan Zale minum tehnya dengan begitu tenang.

"Jadi bagaimana? apakah kamu menginginkannya?" Ucap Zale.

"Baiklah kalau kau memaksa ku, aku juga tidak bisa menolak barang gratisan." Ucap Cherly.

"Biarkan aku pasang." Ucap Zale.

"Aku bisa sendiri." Ucap Cherly.

"Kau kesusahan kalau memasang sendiri." Ucap Zale langsung beranjak dari tempat duduknya.

Zale mengambil liontin tersebut dan memasangnya ke leher Cherly, sedangkan Cherly hanya diam saja. Tanpa mereka berdua sadari bahwa dari tadi ada yang melihat mereka dari jauh.

"Mereka berdua sangat serasi bukan, aunty?pantas saja selama ini dia selalu menolak gadis yang akan di jodohkan dengan nya, ternyata dia sedang mendekati Cherly." Ucap Thea.

"Iya, mereka berdua sangat serasi." Ucap Everly.

"Aku yakin pasti kak Zale menyukai kak Cherly." Ucap Sierra.

"Bagaimana kita jodohkan saja Zale dengan Cherly, aunty?" Ucap Thea.

"Ide bagus, aunty akan membicarakan ini kepada uncle mu dulu." Ucap Everly.

"Aku tidak sabar mendengar perjodohan kak Zale dengan kak Cherly." Ucap Sierra.

"Mereka berdua tidak perlu di jodohkan." Ucap Calden yang berada di samping ketiga perempuan itu.

Thea dan Sierra langsung pindah tempat karena mereka berdua tidak mau mengganggu Calden dan Everly.

"Tapi kenapa, sayang?" Tanya Everly.

"Biarkan Zale yang berjuang mendapatkan hati Cherly, aku tidak yakin kalau keluarga Anders menyetujui kalau Cherly di jodohkan dengan Zale. Apalagi masalah Evan dan Verona belum di selesaikan." Ucap Calden.

"Zale itu pria yang pantang menyerah sama seperti ku, Everly. Aku yakin dia pasti berhasil mendapatkan hati Cherly." Lanjutnya.

"Jadi kamu sudah tahu kalau Zale menyukai nona Cherly?" Ucap Everly menatap kearah suaminya.

"Iya,aku sudah mengetahuinya. Zale yang mengatakannya kepada ku saat kita ke panti asuhan Ananda Bunda." Ucap Calden.

"Jadi begitu ya?" Ucap Everly.

"Sebaiknya kita menikmati saja bagaimana cara Zale mendekati calon putri mahkota kerajaan ini." Ucap Calden.

"Hm." Gumam Everly.

"Malam ini kita undang keluarga Dickson ke istana,kita harus membicarakan tentang kelanjutan perjodohan Evan dan Verona. Kalau mereka memutuskannya,kita terima saja. Karena Evan sudah membuat kesalahan yang begitu banyak." Ucap Calden.

"Iya, Calden." Ucap Everly.

Waktu itu Everly ingin mengundang keluarga Dickson, namun sayangnya waktu itu Calden sangat sibuk dengan pekerjaannya. Makanya dia tidak jadi mengundang keluarga Dickson ke istana.

Mereka berdua menatap kearah Cherly dan Zale yang sedang berbicara sambil minum teh.

"Kamu sangat cocok memakai liontin itu." Ucap Zale.

"Terima kasih, Zale. Ooo iya bagaimana kue brownies coklat yang aku buat tadi malam? apakah enak?" Ucap Cherly.

"Sangat enak, aku tidak tahu kalau kamu bisa membuat kue seenak itu." Ucap Zale.

"Jangan memuji ku seperti itu, Zale. Aku masih belajar membuatnya." Ucap Cherly.

"Tapi kue nya benar-benar sangat enak, Cherly. Aku belum pernah merasakan kue seenak yang kamu buat." Ucap Zale.

'kamu benar-benar sudah cocok menjadi pendamping hidup ku, Cherly. Aku tidak sabar untuk melamar mu.' batin Zale.

"Zale." Ucap Cherly.

"Iya, Cherly." Ucap Zale.

"Apa kamu tidak memiliki pekerjaan?aku tidak enak kalau aku mengganggu waktu kerjamu." Ucap Cherly.

"Hari ini aku tidak sibuk,tadi malam aku sudah menyelesaikan pekerjaan ku. Jadi aku bisa meluangkan waktu ku bersama mu." Ucap Zale.

"Kalau begitu bisakah kita berkeliling?aku ingin melihat-lihat istana ini." Ucap Cherly.

"Kalau begitu ayo kita berkeliling." Ucap Zale.

Cherly dan Zale meninggalkan tempat itu, mereka berdua berkeliling di istana. Sesekali Zale menjelaskan kepada Cherly di tiap-tiap ruangan, bahkan para maid dan para pengawal yang berada di istana terkejut melihat Zale tampak begitu bahagia saat bersama Cherly.

TBC...

Maaf kakak gak bisa buat Zale dan Cherly romantis.

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Btw kakak berencana mau mempertemukan Liam dengan Verona.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now