17

13.1K 1K 37
                                    

Cherly sedang berayun di taman halaman belakang mansion, dia melihat kupu-kupu yang berterbangan menghinggapi bunga mawar.

Justino melihat keponakannya sedang berayun di kursi ayunan, pria itu menghampirinya.

"Hai Cherly." Ucap Justino.

Cherly menatap Justino sekilas dan setelah itu dia kembali menatap kearah kupu-kupu yang berterbangan di sana.

"Apa kamu sibuk, Cherly?" Tanya Justino.

"Tidak." Ucap Cherly.

Justino duduk di kursi ayunan sebelah kanan Cherly,dia juga melihat kupu-kupu yang berterbangan di sana.

"Jadi apa yang terjadi pada mu sehingga kedua tangan mu di balut dengan kain kasa?" Tanya Justino.

"Jangan bertanya seperti itu seolah-olah kita ini dekat,uncle Justin." Ucap Cherly datar.

"Uncle,wajar bertanya seperti itu kepada mu. Kamu itu anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, Cherly." Ucap Justino.

"Jangan membuat ku tertawa,uncle." Ucap Cherly tertawa sinis mendengar ucapan Justino.

"Cherly,apa yang membuatmu seperti ini?" Tanya Justino.

"Aku seperti ini semua karena kalian, seharusnya uncle dan keluarga lain senang melihat perubahan ku ini." Ucap Cherly.

"Cherly." Ucap Justino.

Cherly beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan tempat itu,Justino mengikuti keponakannya dari belakang.

"Bagaimana hari mu di Academy?" Tanya Justino.

Cherly diam saja tanpa menjawab pertanyaan Justino,gadis itu memetik bunga mawar biru yang menarik perhatiannya.

"Kamu suka mawar biru?" Tanya Justino.

"Hm." Gumam Cherly.

Jazziel melihat kejauhan Justino yang sedang mencoba mendekati Cherly, dia yakin kalau adiknya pasti bisa mendapatkan kepercayaan dari Cherly.

"Semoga saja Justino mendapatkan kepercayaan dari Cherly." Gumam Jazziel.

Cherly memetik beberapa tangkai bunga mawar biru dan merah, Justino hanya menatap keponakannya saja.

"Kamu suka bunga mawar?" Tanya Justino.

"Hm." Gumam Cherly.

Cherly meninggalkan tempat itu sedangkan Justino hanya menatap kearah kepergian keponakannya.

"Sepertinya aku harus berusaha lagi untuk mendapatkan kepercayaan dari Cherly." Gumam Justino.

Cherly masuk ke dalam mansion dan dia melihat Zergan menghampirinya,tapi dia tetap tidak mempedulikan pria itu.

"Tunggu, Cherly." Ucap Zergan.

Cherly menghentikan langkahnya dan dia membalikkan badannya, dia menatap kearah Zergan.

"Apa mau mu?" Tanya Cherly.

"Apakah kamu sibuk?" Ucap Zergan.

"Tidak,tapi kalau kau ingin mengajak ku jalan ke luar. Maaf aku tidak bisa." Ucap Cherly.

"Bukan itu yang ingin aku katakan pada mu, Cherly." Ucap Zergan.

"Lalu?" Ucap Cherly.

"Kami ada tugas dari miss Vivi, tugasnya yaitu memasak sup ayam. Apakah kamu bisa membantu ku?" Ucap Zergan.

"Kenapa kau tidak minta bantu dengan kepala maid dan sejak kapan ada tugas seperti itu di Academy?" Ucap Cherly.

"Aku tidak berbohong, Cherly. Apalagi kepala maid pasti sibuk, apakah kau juga tidak bisa memasak?" Ucap Zergan.

'aku terpaksa berbohong agar aku bisa dekat dengan Cherly, maafkan aku miss Vivi karena aku harus menggunakan nama mu.' batin Zergan.

"Aku sibuk." Ucap Cherly langsung membalikkan badannya dan meninggalkan Zergan begitu saja.

"Cherly, tolong bantu aku." Ucap Zergan berjalan mengikuti Cherly.

"Kalau begitu kau minta bantu kepada ibu mu saja,dia pasti bisa memasak." Ucap Cherly.

"Dia juga tidak bisa memasak." Ucap Zergan.

"Benarkah?maaf, Zergan. Aku tidak bisa." Ucap Cherly masuk ke dalam lift.

Lift tersebut pun tertutup dan Cherly menghela nafas leganya karena dia bisa terbebas dari Zergan.

"Aku yakin pasti mereka ingin mencari perhatian dari ku." Gumam Cherly.

Ting...

  Lift pun tiba di lantai 5,namun saat dia keluar dari tempat itu. Dia melihat Liam berada di sana, Cherly memasang wajah datarnya.

"Kenapa kau ada di sini,Liam? bukannya sudah aku katakan kalau kau bukan lagi bodyguard pribadi ku?" Ucap Cherly datar.

"Kenapa nona muda tiba-tiba berubah seperti ini?" Tanya Liam.

"Aku berubah?aku tidak berubah,tapi ini memang diri ku yang sebenarnya. Sebaiknya kau pergi dari sini,Liam. Karena kau bukan lagi bodyguard pribadi ku." Ucap Cherly.

Cherly masuk ke dalam kamarnya dan dia mengunci pintu kamarnya agar tidak ada orang lain yang masuk ke dalam, sedangkan Liam masih berdiri di sana.

"Hati saya sakit melihat nona muda seperti ini." Gumam Liam.

Liam tidak menaruh perasaan kepada Cherly,namun dia sudah menganggap gadis itu seperti adiknya sendiri. Semenjak dia menjaga Cherly,dia tahu kalau gadis itu haus perhatian dari keluarganya. Dia tidak pernah sedikitpun meninggalkan gadis tersebut.

Sedangkan di dalam kamar, Cherly memasukkan beberapa bunga mawar biru dan merah ke dalam vas bunga dan tidak lupa dia memberi sedikit air ke dalamnya agar bunganya tidak mudah layu.

"Cantik." Gumam Cherly sambil menatap kearah mawar biru dan merah di vas bunganya.

Cherly termenung menatap vas bunga dan tiba-tiba dia melihat bayangan muncul di hadapan nya.

"Floryn." Ucap Cherly.

Di sini Cherly kw sementara jadi Floryn dan Cherly asli tetap Cherly.

"Cherly,kenapa kau bisa di sini?" Ucap Floryn.

"Ada yang ingin aku bicarakan kepada mu." Ucap Cherly.

"Katakan saja." Ucap Floryn.

"Maafkan atas semua perlakuan keluarga ku, Floryn. Aku tahu kamu tidak bisa memaafkan mereka karena perlakuan mereka kepada ku,tapi maafkan mereka. Karena mereka juga sudah menjadi keluarga mu." Ucap Cherly.

"Ini sangat sulit, Cherly. Aku tahu kalau mereka juga sudah menjadi keluarga ku. Tapi aku tidak bisa." Ucap Floryn.

"Aku mohon tolong maafkan mereka dan berikan mereka kesempatan 1 kali lagi." Ucap Cherly menangis sambil berlutut dihadapan Floryn.

"Jangan seperti itu, Cherly." Ucap Floryn langsung berlutut di depan Floryn yang menangis.

"Ini hanya permintaan terakhir ku, Floryn." Ucap Cherly.

"Baiklah,aku akan memaafkan mereka tapi ini demi permintaan terakhir mu." Ucap Floryn.

"Kalau begitu aku bisa tenang di sana, sekarang sudah saatnya kita berpisah." Ucap Cherly.

  Bayangan Cherly pun memudar dari kamar itu dan Floryn kembali menjadi Cherly.

"Baiklah,aku akan melakukannya atas permintaan terakhir mu. Ini memang sulit untuk memaafkan mereka tapi aku akan berusaha." Gumam Cherly.

TBC....

MENJADI FIGURAN SAMPINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang