20

12.3K 1K 43
                                    

Cherly dan Verona sudah tiba di kelasnya, sekarang mereka berdua duduk di kursinya masing-masing.

"Tidak biasanya kau ikut bersama Cherly,Ve." Ucap Rachel.

"Mimpi apa aku semalam?" Ucap Gea.

"Lebay." Ucap Cherly.

"Kan terserah aku mau ikut siapa, apalagi Cherly tidak mempermasalahkannya." Ucap Verona.

"Selamat pagi semuanya." Ucap Caliza sambil tersenyum sok manis.

"Pagi." Ucap mereka dengan malas.

"Kenapa kalian membalas sapaan Caliza tidak begitu ikhlas?" Ucap Evan.

"Tidak apa-apa,Evan. Yang penting mereka sudah membalas sapaan dari ku." Ucap Caliza sambil tersenyum tipis.

Mereka sebenarnya malas melihat Caliza dan Evan karena mereka berdua lah biang keladi di kelas ini,Evan dan Caliza pun duduk di kursi mereka yang berada di barisan depan.

"Bisakah saya berbicara dengan nona Cherly sebentar?" Ucap Zale berdiri di pintu kelas 11 A.

Tidak lupa juga Delvin, Zergan,dan Sam berada di belakang Zale. Sedangkan Cherly menghela nafasnya melihat pria yang ingin berbicara dengan nya sebentar.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku, pangeran mahkota?" Ucap Cherly.

"Tidak di sini." Ucap Zale.

"Maaf,aku tidak bisa karena tidak lama bel masuk akan berbunyi." Ucap Cherly.

"Ini hanya sebentar saja,nona cherly." Ucap Zale.

"Baiklah." Ucap Cherly.

"Aku ikut." Ucap Verona.

"Terserah." Ucap Cherly.

Semua murid di sana kecuali Evan dan Caliza tahu kalau pangeran mahkota menyukai Cherly,namun sayangnya gadis itu tidak menyadarinya.

"Jadi di mana?" Tanya Cherly yang sudah berada di hadapan Zale.

Zale menarik tangan Cherly dan meninggalkan tempat itu, sedangkan Delvin dan lainnya mengikuti dari belakang. Tidak lama kemudian Zale dan Cherly sudah berada di ruang musik,Delvin dan lainnya menunggu di luar.

"Jadi katakan." Ucap Cherly.

"Apakah besok kamu sibuk?" Tanya Zale.

"Tidak, memangnya kenapa?" Ucap Cherly.

"Besok hari pekan,jadi maukah kamu berkunjung ke istana?" Ucap Zale.

"Kenapa kau menyuruh ku untuk berkunjung ke istana?" Ucap Cherly.

"Ada yang ingin saya tunjukkan kepada mu,nona Cherly." Ucap Zale.

"Pasti patung emas yang berwujud diri mu,kan?maaf,aku tidak mau." Ucap Cherly.

"Bukan itu yang ingin saya tunjukkan kepada mu,nona Cherly." Ucap Zale.

"Lalu?" Ucap Cherly.

"Besok kamu akan tahu kalau kamu berkunjung ke istana." Ucap Zale.

"Tapi sepertinya aku tidak bisa ke sana,aku besok harus hibernasi." Ucap Cherly.

"Saya akan membelikan mu boneka anjing yang lucu." Ucap Zale.

"Baiklah,aku mau. Dan jangan ingkar janji mu ya." Ucap Cherly yang langsung semangat mendengar Zale akan membelikan boneka anjing lucu untuk dirinya.

Zale terkekeh kecil melihat Cherly yang tampak begitu semangat mendengar dirinya akan membelikan boneka anjing yang lucu,dia pun mulai tahu kalau Cherly suka boneka yang lucu.

"Apakah masih ada lagi?" Tanya Cherly.

"Tidak,itu saja yang saya bicarakan." Ucap Zale.

"Jangan lupa beli boneka anjing yang lucu ya,kalau sampai kau lupa membelinya maka aku memukul mu sampai babak belur." Ucap Cherly.

"Saya tidak akan lupa membelinya untuk mu,nona Cherly." Ucap Zale.

"Baiklah,ku pegang kata-kata mu." Ucap Cherly.

"Ooo iya aku harus kembali ke kelas, beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi." Lanjutnya.

"Hm." Gumam Zale.

Cherly dan Zale keluar dari ruang musik dan dia melihat Delvin,Sam, Zergan,dan Verona berada di luar.

"Verona,ke kelas." Ucap Cherly.

"Hm." Gumam Verona.

Cherly dan Verona meninggalkan tempat itu sedangkan Zale dan lainnya melihat kepergian kedua gadis tersebut.

"Apa yang kalian berdua bicarakan di sana, Zale?" Ucap Zergan.

"Itu rahasia kami berdua, sebaiknya kita harus segera ke kelas." Ucap Zale.

Mereka berempat menuju ke kelasnya,Sam memisahkan diri dari mereka bertiga karena kelasnya tidak jauh dari kelas Cherly.

  Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi,semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Para guru mulai masuk ke kelas yang sesuai dengan mata pelajarannya.

Mr Joshua masuk ke dalam kelas 11 A karena jam mata pelajaran pertama adalah Seni budaya,pria itu membawa biola juga.

"Selamat pagi, anak-anak." Ucap Mr Joshua.

"Selamat pagi juga, Mr Joshua." Ucap mereka.

"Hari ini kita akan belajar bermain biola,jadi kita pergi ke ruang musik dan Mr sudah menyiapkan biola kalian dia sana." Ucap Mr Joshua.

"Iya, Mr Joshua." Ucap mereka.

Mr Joshua dan murid-murid kelas 11 A menuju ke ruang musik,tidak lama kemudian mereka pun tiba di sana. Terlihat jejeran biola sudah di letakkan di atas kursi.

"Silahkan kalian pilih biola mana yang kalian suka dan setelah itu kalian duduk di kursi." Ucap Mr Joshua.

Mereka pun memilih biola yang mereka suka,lalu setelah itu mereka duduk di kursi yang berada di sana. Verona dan Cherly duduk berdekatan, begitu juga dengan Caliza dan Evan.

"Siapa yang di sini bisa memainkan biola?" Tanya Mr Joshua.

"Saya, Mr Joshua." Ucap Caliza.

"Kalau begitu silahkan mainkan." Ucap Mr Joshua.

Caliza memainkan biolanya namun sayangnya alunan suaranya membuat sakit telinga,semua murid yang berada di sana menutup telinga mereka.

"Berhenti." Ucap Mr Joshua datar.

Caliza berhenti memainkan biolanya, dia tampak begitu malu. Sedangkan Cherly menahan tertawanya.

"Siapa lagi yang bisa memainkan biola?" Ucap Mr Joshua.

"Saya, Mr Joshua." Ucap Cherly sambil menunjuk tangannya.

"Silahkan, nona Cherly." Ucap Mr Joshua.

Cherly memainkan biolanya dan dia menghayati lagu yang dia bawa yakni tak segampang itu, beberapa murid perempuan menangis karena tersentuh mendengarnya. Bahkan Mr Joshua tampak begitu kagum melihatnya,tidak lama kemudian Cherly selesai memainkan biolanya.

Prok...prok...

Semua murid dan Mr Joshua bertepuk tangan, sedangkan Cherly hanya tersenyum tipis. Dia tahu kalau Caliza menatap tidak suka melihatnya,namun dia tidak mempedulikannya.

TBC...

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now