30

9.4K 846 20
                                    

Sekarang Verona sudah berada di mansion Anders, tepatnya di kamar Cherly.

"Apa yang ingin kau bicarakan para ku?" Tanya Verona menatap kearah Cherly.

"Pangeran mahkota menyukai ku maksud ku dia mencintai ku." Ucap Cherly.

"Benarkah?woah sudah ku duga kalau dia jatuh cinta pada mu." Ucap Verona.

"Kok kau bisa tahu, Verona?" Tanya Cherly.

"Pangeran mahkota itu tidak pernah dekat dengan perempuan satu pun,bahkan dia sangat dingin dengan perempuan kecuali keluarganya. Tapi saat kau mengatakan pada ku kalau pangeran mahkota mengajak mu ke istana,aku mulai merasa kalau pangeran mahkota menyukai mu dan ternyata dugaan ku itu benar." Ucap Verona.

"Apakah kalian berdua sudah berpacaran?" Lanjutnya menatap kearah Cherly.

Cherly menghela nafasnya, sedangkan Verona penasaran dengan jawaban dari temannya.

"Aku menolaknya, karena aku tidak pantas di cintai. Tapi dia bersikeras untuk membuktikan dirinya mencintai ku, Verona. Di satu sisi aku merasa senang namun di sisi lain aku tidak mau patah hati." Ucap Cherly.

"Aku takut di saat aku mulai mencintainya,dia meninggalkan ku begitu saja. Aku takut hal itu terjadi,hati ku bukanlah barang mainan yang bisa di mainkan begitu saja." Lanjutnya sendu.

"Aku yakin pangeran mahkota benar-benar sangat mencintai mu, Cherly. Hanya kamu yang bisa menghancurkan hati bekunya yang selama ini membeku." Ucap Verona.

"Tidak seperti aku yang dari dulu mengejar Evan,namun pada akhirnya dia jatuh cinta kepada Caliza gadis sok polos itu. Aku membuang harga diri ku selama ini untuk mengejar Evan,hati ku sangat sakit sekali. Aku sangat membenci gadis itu karena dia sudah merebut Evan dari ku." Lanjutnya sambil menahan tangisnya.

"Kau hebat bisa berjuang sampai sekarang,tapi sebaiknya kamu lepaskan dia daripada kau harus menahan semua rasa sakit." Ucap Cherly.

"Relakan dia bersama Caliza,masih banyak di luar sana laki-laki yang lebih baik dari Evan. Bukan hanya dia laki-laki di dunia ini, Verona. Contohnya Liam,dia bodyguard pribadi ku yang sangat sopan dan baik." Lanjutnya.

"Kau berniat ingin menjodohkan ku dengan bodyguard pribadi mu itu, Cherly?jangan gila kamu ya." Ucap Verona.

"Kau tenang saja,dia itu anak tunggal kaya raya. Tidak salahnya kamu dekati dia." Ucap Cherly.

"Tapi kenapa dia bisa menjadi bodyguard pribadi mu meskipun dia anak tunggal kaya raya?" Tanya Verona.

"Dia ingin membalas budi pada papa ku, karena papa ku sudah membantu keluarga Liam. Jadi dia menjadi bodyguard pribadi ku." Ucap Cherly.

"Kenapa kau tiba-tiba menjadi Mak comblang, Cherly?" Ucap Verona.

"Aku tidak tahu kenapa aku bisa berbicara seperti itu,tapi sebaiknya kau dengan Liam lebih cocok." Ucap Cherly.

"Astaga tuhan kenapa aku bisa memiliki teman seperti Cherly?" Ucap Verona.

"Mungkin ini sudah takdir kita berdua untuk berteman." Ucap Cherly.

"Ooo iya kalau pangeran mahkota sudah membuktikan dirinya benar-benar mencintaimu, apakah kau akan menerimanya?" Tanya Verona.

"Entahlah,kita lihat saja perjuangannya. Kalau dia benar-benar membuktikan kalau dia mencintai ku,aku akan menerimanya. Ingat Verona, perempuan itu di kejar bukan mengejar." Ucap Cherly.

"Aku tahu itu,jadi jangan sombong kalau pangeran mahkota mengejar mu." Ucap Verona.

"Tapi aku iri melihat pangeran mahkota mengejar mu,aku ingin berada di posisi mu." Lanjutnya.

"Kalau begitu aku akan menyuruh Liam mengejar mu." Ucap Cherly bercanda.

"Jangan bercanda seperti itu, Cherly." Ucap Verona sambil tersipu malu.

"Lihat pipi mu memerah, Verona." Ucap Cherly sambil menunjuk ke arah pipi Verona yang merah.

Tok...tok...

Cherly berhenti tertawa sedangkan Verona menjadi kesal dengan temannya, Cherly menuju ke pintu kamarnya.

Cklek

Terlihat Liam berada di depan pintu kamar Cherly sambil membawa kantong yang berisi cemilan untuk sang nona.

"Nona ini cemilan pesanan anda." Ucap Liam.

"Terima kasih,Liam." Ucap Cherly.

"Sama-sama,nona Cherly. Ini sudah kewajiban saya untuk melaksanakan tugas saya." Ucap Liam.

"Liam, apakah kamu sudah memiliki pasangan?" Tanya Cherly.

"Kenapa nona Cherly bertanya seperti itu?" Tanya Liam.

"Cherly, sudahlah. Jangan bertanya seperti itu." Ucap Verona berjalan menghampiri Cherly.

"Kau diam dulu, Verona. Katakan saja ,Liam." Ucap Cherly.

'jawab iya,Liam. Ku mohon jawab iya.' batin Verona.

"Saya belum memiliki pasangan,nona Cherly. Kemarin saya pulang ke mansion untuk di jodohkan dengan anak rekan bisnis ayah saya namun saya menolak, karena saya masih harus menjaga nona sampai nona menikah dengan pria yang bisa menjaga dan melindungi nona Cherly." Ucap Liam.

"Aku sangat terharu mendengarnya,Liam. Kau benar-benar pria yang baik, jarang sekali pria yang seperti mu ini. Aku benar-benar sangat bangga memiliki bodyguard pribadi seperti mu,aku yakin papa tidak salah memilih mu menjadi bodyguard pribadi ku." Ucap Cherly.

  Jantung Verona berdetak kencang setelah mendengar ucapan Liam,baru kali ini merasakan hal seperti ini.

"Ooo iya Liam,ini teman ku. Namanya Verona Daviera Dickson." Ucap Cherly.

"Saya tahu,nona Cherly. Dia gadis yang di jodohkan dengan pangeran kedua." Ucap Liam.

"Nona Cherly,saya permisi dulu." Lanjutnya.

Liam meninggalkan tempat itu sedangkan Verona menatap kearah kepergian Liam yang sudah tidak terlihat lagi,dia tidak menyadari kalau Cherly tertawa kecil melihat temannya.

"Kau menyukainya?" Ucap Cherly.

"Aku tidak tahu,tapi jantung ku berdetak kencang saat mendengar ucapannya. Apakah aku memiliki penyakit jantung, Cherly?" Ucap Verona.

"Itu bukan penyakit jantung, Verona. Tapi kau jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Liam." Ucap Cherly.

"Benarkah?" Ucap Verona polos.

"Iya, Verona." Ucap Cherly.

Setelah itu Cherly menutup pintu kamarnya dan tidak lupa dia mengunci pintu kamarnya,lalu dia dan Verona kembali berbincang-bincang.

TBC...

Akhirnya Liam dan Verona bertemu.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang