9

16.1K 1.3K 50
                                    

Zale dan Cherly berjalan menuju ke ruang makan, selama ke sana mereka berdua saling diam saja. Sebenarnya Zale ingin mengobrol dengan Cherly,namun dia tidak tahu harus berbicara seperti apa.

"Bagaimana kondisi mu sekarang, nona Cherly?" Tanya Zale.

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja san aku sudah sembuh." Ucap Cherly.

"Lalu kapan kamu akan masuk Academy?" Tanya Zale.

"Besok." Ucap Cherly cuek.

"Ada urusan apa nona Cherly datang ke sini?" Tanya Zale.

"Mau mengadopsi anak." Ucap Cherly cuek.

"Mau mengadopsi anak?" Ucap Zale.

"Tidak usah banyak tanya,itu bukan urusan mu." Ucap Cherly.

"Saya berhak tahu, nona Cherly." Ucap Zale.

Cherly menghentikan langkahnya dan dia menatap kearah Zale yang berada di sampingnya,gadis itu sedikit menengadah menatap Zale karena pria tersebut lebih tinggi darinya.

"Jangan pernah ikut campur dalam urusan ku, pangeran mahkota Zale. Aku tidak suka dengan orang yang suka ikut campur dalam urusan ku." Ucap Cherly.

"Saya hanya ingin tahu saja, nona cherly." Ucap Zale tetap tenang.

"Aku ke sini untuk menemui anak-anak panti asuhan, sudah puas?" Ucap Cherly.

Cherly melanjutkan langkahnya menuju ke ruang makan tanpa menunggu Zale, sedangkan Zale sendiri masih berdiri dan menatap kearah kepergian gadis itu.

"Kamu sudah berubah, Cherly. Tapi meskipun begitu saya tetap mencintaimu." Gumam Zale.

Zale sudah lama menyukai Cherly, namun dia menyembunyikan perasaannya. Dia mencintai Cherly dalam diam dan memandangnya dari jauh, dia tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada gadis itu.

Tidak ada yang tahu kalau Zale menyukai Cherly, orang-orang hanya tahu kalau Zale adalah pangeran mahkota yang datar dan dingin namun bijaksana dan tegas. Dia hangat hanya kepada keluarganya saja dan orang-orang terdekatnya.

Sudah ada beberapa perempuan yang di perkenalkan kedua orangtuanya kepada Zale, namun pria itu selalu menghindar. Bahkan sudah berapa kali mau di jodohkan tapi dia menolaknya, karena dia masih berjuang mendapatkan hati Cherly. Dia hanya mau Cherly yang menjadi pendamping hidupnya dan ratu Leovarnost.

⭐⭐⭐⭐⭐

Cherly sudah berada di ruang makan, di sana dia melihat semua panti asuhan Ananda Bunda rata-rata sudah selesai sarapan pagi.

"Hai semuanya." Ucap Cherly tersenyum manis sambil melambaikan tangannya.

"Hai juga kakak cantik." Ucap anak-anak panti asuhan tersenyum manis sambil melambaikan tangan mereka.

"Sudah sarapan semua, belum?" Tanya Cherly.

"Sudah,kakak cantik." Ucap mereka.

"Di sini siapa yang tahu nama kakak?" Tanya Cherly.

anak-anak yang ada di sana terdiam sambil menggeleng kepalanya karena mereka tidak mengenal Cherly, sedangkan Cherly hanya tersenyum manis saja karena dia tahu kalau anak-anak di sini tidak mengenalnya.

"Nama kakak yaitu Crystalline Cherly Anders, panggil saja kak Cherly." Ucap Cherly sambil tersenyum manis.

"Hai kak Cherly." Ucap mereka.

Zale tampak begitu terkejut sekaligus senang melihat Cherly yang tampak begitu antusias dengan anak-anak panti asuhan, apalagi baru kali ini dia melihat Cherly tersenyum manis bahkan gadis itu semakin cantik di matanya.

"Pangeran mahkota." Ucap anak-anak panti asuhan.

Cherly terkejut mendengar anak-anak di sana menyebut pangeran mahkota, gadis itu pun membalikkan badannya dan melihat Zale berada di belakangnya.

"Sejak kapan kau ada di sini?" Tanya Cherly.

"Sejak tadi." Ucap Zale sambil tersenyum tipis.

"Pangeran mahkota tunangannya kak Cherly ya?" Tanya anak a.

"Bukan, adek." Ucap Cherly.

'kemungkinan.' batin Zale.

"Lalu kenapa pangeran mahkota bisa bersama kak Cherly?" Tanya anak b.

"Keluarga pangeran mahkota juga datang berkunjung ke sini, sama seperti kakak." Ucap Cherly.

'kamu harus sabar, Cherly. Tahan amarah mu.' batin Cherly.

"Ooo iya kakak ada bawa sesuatu lho buat kalian, kakak yakin kalian pasti suka apa yang kakak bawa buat kalian." Ucap Cherly.

"Benarkah?" Ucap mereka.

"Iya, benar." Ucap Cherly sambil tersenyum manis.

'dia tampak begitu sudah cocok menjadi putri mahkota.' batin Zale sambil menatap kearah Cherly.

"Apa yang kakak bawa?" Tanya mereka.

"Rahasia, nanti kalian bakalan tahu kok. Ayo ikut bersama kakak ke aula." Ucap Cherly.

"Ayo,kak." Ucap mereka.

"Saya ikut." Ucap Zale.

"Hm." Gumam Cherly.

Cherly tidak sengaja melihat anak laki-laki kecil yang lucu di matanya, pipinya tampak begitu chubby. Gadis itu pun menggendongnya.

"Siapa nama mu, adik manis?" Tanya Cherly sambil mencubit pipi chubby anak kecil itu.

"Namaku William,kak Cherly." Ucap William.

"Imutnya." Ucap Cherly sambil mencubit pipi chubby William.

"Ayo kita ke aula." Lanjutnya menatap kearah anak-anak panti asuhan yang berada di sana.

"Ayo." Ucap mereka.

  Anak-anak panti asuhan berjalan di depan sedangkan Cherly sambil menggendong Wiliam berjalan di belakang, begitu juga Zale ikut bersama Cherly.

  Zale membayangkan Cherly menggendong anak mereka, dia diam-diam tersenyum.

TBC...

Akankah si Cherly peka sama Zale?

Kalian setuju gak kalau ZaChe berlayar?

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Maaf ya di chapter ini sedikit.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now