15

13.8K 1.2K 46
                                    

Bell pulang pun berbunyi, semua murid keluar dari kelasnya masing-masing. Cherly bersama Gea dan Rachel ke parkiran, tapi saat tiba di sana mereka bertiga melihat pertunjukan drama lagi. Siapa lagi kalau bukan Verona,Caliza, dan Evan.

"Drama lagi." Ucap Gea.

"Apakah Mereka tidak bosan-bosan terus berdrama?" Ucap Rachel.

"Aku sudah muak dengan mereka bertiga." Ucap Gea.

"Jangan pedulikan mereka." Ucap Cherly.

Melihat Evan ingin menampar pipi Verona, Cherly langsung berlari dan menahan tangan Evan. Dia paling tidak suka melihat pria yang ringan tangan kepada seorang perempuan.

Semua orang yang berada di sana terkejut melihat Cherly menahan tangan Evan, sedangkan Verona masih memejamkan matanya. Namun dia tidak merasakan apa-apa sehingga gadis itu membuka matanya dan melihat Cherly sudah berada di depannya.

"Cherly." Ucap Verona.

"Jangan pernah menampar seorang perempuan, pangeran kedua." Ucap Cherly.

"Jangan ikut campur dalam urusan ku, nona Cherly." Ucap Evan datar.

"Aku ikut campur dalam urusan mu?tidak, pangeran kedua. Tapi menampar seorang perempuan itu beda ceritanya,aku tidak menyangka seorang pangeran seperti mu ringan tangan." Ucap Cherly.

"Kau." Ucap Evan.

"Ada apa ini?" Ucap Zale berjalan menghampiri keempat orang yang berada di tengah lapangan.

"Tanyakan saja kepada adikmu, pangeran mahkota. Dia ingin menampar Verona dan aku menghentikannya karena aku tidak suka melihat seorang laki-laki menyakiti seorang perempuan." Ucap Cherly datar.

"Benar begitu kau ingin menampar Verona, Evan?" Ucap Zale menatap datar melihat adiknya.

"Iya,kak." Ucap Evan takut-takut.

"Nanti temui ibu dan aku tidak akan membantu mu." Ucap Zale.

Bip...bip...

Mobil jemputan Cherly,dia pun menuju ke arah mobil dan dia pun masuk. Lalu mobil tersebut meninggalkan tempat itu.

"Sebaiknya kalian langsung bubar dari tempat ini dan nona Verona,saya minta maaf." Ucap Zale.

"Tidak apa-apa, pangeran mahkota." Ucap Verona.

"Pulanglah, aku akan membicarakan hubungan antara kalian berdua kepada ayah ku dan ibuku." Ucap Zale dingin.

"Iya, pangeran mahkota." Ucap Verona.

Verona menuju ke arah mobil dan dia meninggalkan tempat itu, sedangkan Zale masih menatap datar melihat Evan.

"Pulang." Ucap Zale datar.

"Tapi aku harus mengantar Caliza pulang,kak Zale." Ucap Evan.

"Dia bisa pulang sendiri." Ucap Zale datar.

"Aku bisa pulang sendiri kok, Evan." Ucap Caliza.

"Kalau begitu hati-hati." Ucap Evan.

Caliza meninggalkan tempat itu dan dia terus merutuki Verona dalam hati, Evan dan Zale masuk ke dalam mobil. Zergan sudah pulang duluan sedangkan Delvin sudah berada di mobil.

⭐⭐⭐⭐⭐

  Selama dalam perjalanan menuju ke mansion Anders, Cherly duduk diam saja sambil menatap pemandangan di luar jendela mobil. Sedangkan Liam sendiri bingung melihat nona mudanya yang sedari tadi diam.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang