19

11.9K 1K 40
                                    

Keesokan harinya...

Cherly sedang memasak nasi goreng untuk bekalnya ke Academy,dia malas pergi ke kantin karena dia tidak mau melihat drama murahan lagi. Apalagi dia tidak terlalu suka di tempat keramaian,dia hanya suka tempat yang sepi dan tenang saja.

"Cherly,kamu sedang apa di sini?" Tanya Madelyn melihat Cherly yang sedang memasak.

"Aku sedang memasak untuk bekal ku." Ucap Cherly.

"Kenapa kamu tidak jajan di kantin saja,bukankah di sana makanannya enak semua." Ucap Madelyn.

"Aku tidak suka keramaian." Ucap Cherly.

"Kamu bisa memasak?" Ucap Madelyn.

"Seperti yang aunty lihat." Ucap Cherly.

Cherly mematikan kompor listrik dan dia mengambil tempat bekal berbentuk kelinci,lalu dia memasukkan nasi goreng ke tempat bekalnya.

"Sepertinya nasi goreng mu sangat enak." Ucap Madelyn.

"Mau?" Ucap Cherly.

"Tentu saja kalau kamu menyuruhnya." Ucap Madelyn.

"Ambil sendiri,aku harus segera berangkat ke Academy." Ucap Cherly.

Cherly menutup bekalnya,lalu dia memasukkannya kedalam tas dan dia meninggalkan tempat itu. Saat dia keluar dari dapur,gadis itu melihat Liam seperti sedang menunggunya.

"Nona muda." Ucap Liam.

"Tolong antar aku ke Academy dan aku tidak jadi memecat mu." Ucap Cherly.

"Terima kasih,nona muda." Ucap Liam.

"Mulai sekarang jangan panggil aku nona muda, panggil saja aku Cherly." Ucap Cherly.

"Baik,nona Cherly." Ucap Liam.

"Itu lebih baik,kalau begitu ayo antar aku ke sekolah." Ucap Cherly.

"Mari,nona Cherly." Ucap Liam.

Cherly dan Liam meninggalkan tempat itu, mereka berdua tidak menyadari bahwa keluarga Anders memperhatikan mereka dari jauh.

"Syukurlah dia sedikit mulai berubah." Ucap Nicolette.

"Iya, sayang." Ucap Jazziel.

⭐⭐⭐⭐⭐

Selama dalam perjalanan menuju ke Academy, Cherly terus menatap kearah luar kaca jendela mobil untuk melihat pemandangan di luar sana.

"Nona Cherly." Ucap Liam.

"Hm." Gumam Cherly.

"Hari ini saya akan kembali ke keluarga saya, kemungkinan saya akan menginap di sana." Ucap Liam.

"Apakah kau sudah mengatakan ini kepada papa ku?" Ucap Cherly.

"Belum,nona Cherly. Tapi setelah saya mengantar anda ke Academy,saya akan mengatakan ini kepada nya." Ucap Liam.

"Berapa hari kau di sana?" Tanya Cherly.

"Hari ini dan besok,nona Cherly." Ucap Liam.

"Hm,sudah seharusnya kau kembali ke keluarga mu. Selama ini kau terus menjaga ku dan kau tidak pernah kumpul bersama keluarga mu." Ucap Cherly.

"Ini sudah tugas saya untuk menjaga,nona Cherly." Ucap Liam.

"Fokuslah menyetir mobil,Liam." Ucap Cherly.

"Baik,nona Cherly." Ucap Liam.

Tidak lama kemudian mereka tiba di Academy, Cherly keluar dari mobil dan Liam meninggalkan tempat itu.

Saat Cherly ingin menuju ke kelasnya,dia melihat Verona dan Sierra yang berada di tengah lapangan dan tidak lupa Caliza yang menangis tersedu-sedu di hadapan kedua gadis itu.

'aku tidak menyangka kalau ini cepat sekali terjadi.' batin Cherly.

"Verona, Sierra,apa yang kalian lakukan pada Caliza?" Ucap Liam.

"Liam, dia duluan yang membuat masalah dengan kami berdua." Ucap Verona.

"Kan aku sudah bilang kalau aku tidak sengaja." Ucap Caliza.

"Kau bilang tidak sengaja, aku tahu kalau kau itu sengaja, Caliza." Ucap Sierra.

"Jangan menyalahkan kekasihku, Sierra." Ucap Liam.

"Bisakah kalian tidak membuat keributan,ini masih pagi." Ucap Cherly berjalan menghampiri mereka berempat yang berada di tengah lapangan.

"Ini bukan urusan mu,nona Cherly." Ucap Liam.

"Aku tahu ini bukan urusan ku, tapi aku paling tidak suka melihat orang-orang membuat keributan di pagi hari." Ucap Cherly.

"Kalian bubarlah,ini bukan bahan tontonan." Lanjutnya menatap kearah para murid yang berada di sana.

Para murid pun meninggalkan tempat itu dan menuju ke kelasnya masing-masing, sedangkan Cherly masih menatap ke arah 4 orang yang berada di hadapannya.

"Kalian berempat sebaiknya masuk ke kelas,tidak lama lagi bel masuk akan berbunyi." Ucap Cherly langsung membalikkan badannya dan meninggalkan tempat itu.

"Cherly, tunggu." Ucap Verona langsung mengejar Cherly.

Cherly menghentikan langkahnya tapi dia tidak membalikkan badannya, Verona sudah berada di sampingnya. Setelah itu mereka berdua berjalan menuju ke kelas.

"Apakah hari ini kamu punya waktu luang?" Tanya Verona.

"Tidak, memangnya kenapa?" Ucap Cherly.

"Aku berencana ingin mengajak mu ke mansion setelah pulang dari Academy." Ucap Verona.

"Untuk apa kau mengajak ku ke mansion mu?" Ucap Cherly.

"Aku ingin kau berkunjung ke sana, apalagi papa juga yang menyuruh ku untuk mengajakmu ke mansion ku." Ucap Verona.

"Aku pikir-pikir dulu." Ucap Cherly.

"Ayolah Cherly,aku ingin kau berkunjung ke mansion ku. Apalagi teman-teman sosialita ku akan datang berkunjung ke sana juga." Ucap Verona.

"Dan memamerkan diri mereka sendiri,aku benci itu." Ucap Cherly.

"Ku mohon, Cherly." Ucap Verona.

"Sudah aku katakan pada mu,aku akan pikir-pikir dulu." Ucap Cherly.

"Pokoknya kau harus ikut bersama ku ke mansion." Ucap Verona.

"Kau sangat keras kepala sekali." Ucap Cherly.

"Itu harus." Ucap Verona.

Cherly hanya menghela nafasnya sedangkan Verona hanya tersenyum tipis saja.

TBC...

MENJADI FIGURAN SAMPINGANWhere stories live. Discover now