37

5.4K 453 31
                                    

Evan diam-diam datang ke mansion Drew,saat tiba di sana pria itu terkejut melihat Caliza bermesraan dengan seorang pria di ruang santai.

"Sayang,kapan kamu akan memutuskan hubungan dengan pangeran kedua?aku sangat mencintaimu." Ucap Steve kekasih Caliza.

"Akan segera, sayang. Apalagi aku tidak mencintai nya, karena aku hanya menginginkan uang darinya." Ucap Caliza.

"Baguslah kalau begitu, rencana kita menghancurkan hubungan Evan dan Verona berjalan lancar." Ucap Steve.

"Iya, sayang. Apalagi aku tidak suka melihat Verona bahagia. Hanya aku yang boleh bahagia." Ucap Caliza.

"Bagaimana kita berkencan?" Ucap Steve.

"Ayo, sayang. Sudah lama kita tidak berkencan." Ucap Caliza.

Evan mengepalkan kedua tangannya dan keluar dari persembunyiannya,Caliza dan Steve terkejut melihat pangeran kedua berada di sana.

"Aku tidak menyangka kamu seperti ini, Caliza?aku mengira kamu gadis yang baik tapi ternyata kamu ular busuk,aku benar-benar kecewa padamu. Hubungan kita cukup sampai di sini dan jangan pernah mendekati ku lagi." Ucap Evan.

"Ku mohon jangan putuskan diri ku, Evan. Aku tidak mencintai nya, dia yang memaksa ku." Ucap Caliza memegang tangan Evan namun sayangnya Evan menghempaskan tangan gadis itu.

"Aku tidak percaya dengan ucapan mu,aku mendengar semua pembicaraan kalian berdua." Ucap Evan.

Steve membantu Caliza berdiri namun gadis itu menghempaskan Steve,dia berjalan mendekati Evan.

"Ku mohon jangan putuskan hubungan kita,aku sangat mencintaimu." Ucap Caliza.

"Aku tidak mempercayai ucapan mu yang beracun itu,aku sudah benar-benar kecewa padamu. Seharusnya aku sadar kalau kamu hanya memanfaatkan ku saja,aku benar-benar sangat bodoh." Ucap Evan menatap datar melihat Caliza.

"Sayang." Ucap Caliza.

"Jangan memanggilku sayang dengan mulut mu yang busuk itu." Ucap Evan datar.

"Jaga bicaramu, pangeran kedua." Ucap Steve.

"Kenapa?itu memang pantas untuk nya,dia benar-benar perempuan yang busuk. Apalagi kalian berdua cukup serasi menjadi pasangan." Ucap Evan.

Evan meninggalkan tempat itu dengan penuh kekecewaan dan kemarahan, sedangkan Caliza terus memberontak dari pelukan Steve karena dia ingin mengejar Evan.

"Lepaskan aku." Ucap Caliza.

"Biarkan saja, Caliza. Masih ada aku yang mencintaimu." Ucap Steve.

"Tapi aku juga mencintainya." Ucap Caliza.

"Caliza, sadarlah. Dia sudah kecewa pada mu." Ucap Steve.

Caliza menangis tersedu-sedu di pelukan Steve, sebenarnya dia memang mencintai Evan namun sayangnya dia menyangkalnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sore harinya...

  Verona datang bertamu ke mansion Anders,gadis itu duduk di ruang tamu bersama Cherly. Beberapa maid menghidangkan minuman dan cemilan, setelah itu mereka meninggalkan tempat tersebut.

"Bagaimana hubunganmu dengan Liam?" Tanya Cherly menatap kearah Verona.

"Cukup baik, meskipun dia sedikit kaku namun aku mencintainya. Apalagi kami berdua sedang melakukan pendekatan meskipun kami berdua sudah berpacaran." Ucap Verona.

"Aku senang kamu bisa menemukan pengganti Evan, Verona. Apalagi Liam orangnya sangat perhatian." Ucap Cherly.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan pangeran mahkota?" Tanya Verona menatap kearah Cherly yang sedang minum jus alpukat.

"Dia perhatian padaku dan selalu menggodaku." Ucap Cherly sambil tersipu malu.

"Benarkah?aku tidak menyangka kalau pangeran mahkota bisa seperti itu, apakah kalian berdua akan segera bertunangan?" Ucap Verona.

"Kami berdua tidak bertunangan,tapi setelah aku tamat Academy maka Zale akan menikahi ku." Ucap Cherly.

"Benarkah?aku sangat senang mendengarnya dan aku tidak sabar melihat kalian berdua menikah." Ucap Verona.

"Aku juga tidak sabar melihat mu menikah dengan Liam." Ucap Cherly.

"Itu tergantung dari Liam, apakah dia akan menikahi ku setelah aku tamat Academy?" Ucap Verona.

"Jalani hubungan kalian berdua dulu, setelah kalian berdua benar-benar merasa cocok maka kalian boleh menikah. Jangan cepat-cepat memikirkan menikah,fokus pada pendidikan kita dulu. Ooo iya apakah keluarga mu tahu kalau kamu menjalin hubungan dengan Liam?" Ucap Cherly.

"Papa ku saja yang baru tahu,tapi dia menyetujuinya. Dia juga mengenal baik keluarga Liam." Ucap Verona.

"Baguslah kalau begitu, silahkan di minum jusnya." Ucap Cherly.

Verona minum jus alpukat dan dia makan cemilan yang sudah di hidangkan di atas meja.

"Papa ku berencana ingin mempertunangkan ku dengan Liam agar hubungan kami berdua bisa kuat." Ucap Verona.

"Itu terserah dari mu saja, Verona. Kalau pun kalian ingin bertunangan maka aku bahagia." Ucap Cherly.

"Aku senang memiliki teman yang pengertian seperti mu, Cherly. Terima kasih sudah membantuku." Ucap Verona.

"Sama-sama, Verona. Aku melakukan ini demi kebahagiaan mu, karena kamu berhak bahagia. Lupakan masa lalu mu yang pahit itu." Ucap Cherly.

"Aku sudah melupakan masa lalu pahit ku." Ucap Verona.

Cherly dan Verona pun berbincang-bincang tentang keseharian mereka di mansion saat waktu luang,bahkan sesekali mereka berdua tertawa saat menceritakan tentang hal yang lucu.

TBC....

Hai semuanya kakak kembali...

Kangen sama book ini gak?

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Kakak melanjutkan book ini sampai tamat jadi selamat membaca ya.

MENJADI FIGURAN SAMPINGANOnde histórias criam vida. Descubra agora