❛02❛. 04.40-22.00. Lagi ♪

653 115 33
                                    


Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧


Mengulangi tidak akan bisa dengan rasa yang sama, bagaimana pun itu.

Pukul 04.40.

Leoga tengah berdiri di depan kamar Fexy, atau lebih tepatnya di depan pintu kamar Fexy.

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu yang berasal dari luar kamar Fexy, terdengar sangat nyaring.

Fexy yang merasa terganggupun, akhirnya membuka matanya yang sedari tadi terpejam.

Perlahan Fexy menuruni kasurnya, dan berjalan menuju pintu lalu membukanya.

"Huah..." Fexy menguap lebar tepat dihadapan Leoga, dengan sengaja.

"Dasar kamu, anak tidak tahu diri!" kesal Leoga, menatap gadis di hadapannya dengan tatapan tajam, menjadi satu dengan tatapan penuh kebencian dan dendam.

"Apa sih? Masih pagi banget," ujar Fexy yang masih diambang kesadaran, dan diiringi dengan uapan lebar.

"DASAR TIDAK SOPAN!" bentak Leoga.

"Apa si-"

Plak...

Leoga menampar pipi Fexy dengan sangat keras, hingga Fexy menunduk dengan ringisan karena rasa sakit yang mulai mejalar.

Fexy menunduk, kembali mengangkat kepala dan menatap penuh permusuhan pada Leoga.

"Biar, gue tebak. Lo berani pasti karena Mama lagi pergi," sinisnya, dengan pandangan yang masih sama menatap mata tajam yang kini tengah menatapnya.

"Kalau iya? Kamu tidak bisa melawan," remeh Leoga, mengangkat alisnya.

"Bacot ah, gue ngantuk." setelah mengatakan itu, Fexy langsung memasuki kamarnya menutup dan mengunci pintu.

"DASAR ANAK DURHAKA, ORANG TUA NGOMONG DIDENGARKAN!," bentak Leoga menggebu-gebu lalu beranjak dari sana.

Pukul 06.45, Fexy sudah rapi dengan seragamnya dengan rambut yang ia kuncir setengah.

Fexy melangkahkan kakinya untuk keluar, namun saat Fexy memandang ke cermin Fexy melihat tampak ada yang kurang.

"Oh iya, pita gue," gumamnya, lalu melangkah menuju meja rias nya dan menyambar Pita kupu kupu itu dengan lembut.

"Nah, baru sempurna," gumamnya lagi, menatap pantulan dirinya didepan Cermin.

Fexy melangkahkan kakinya untuk keluar, tepat saat Fexy sudah membuka pintu, ia dikejutkan dengan Leoga yang sudah berdiri tepat dihadapannya yang membuat Fexy berdecak.

"Apa?" Fexy melihat tatapan tajam dari Leoga.

"Hari ini kamu jangan sekolah, kamu bantuin kakak kamu yang mau pindah kesini," perintah Leoga dengan tatapan tajamnya.

"Ngatur," sinis Fexy yang enggan menatap Leoga.

"Apa kamu bilang ngatur? Sudah hak saya mengatur kamu, karena saya Papa kamu!" bentak Leona menaikkan suaranya.

"Sejak kapan?" Fexy menaikkan alisnya, menatap remeh Leoga.

"Kamu-,"

Leoga yang hendak menampar Fexy terhenti, karena kedatangan putrinya.

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang