❛14❛. 07.40-00.00. Menjauh ♪

265 103 1
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Terkadang sebuah kejujuran adalah awal dari permasalahan.

Pukul 07.40, Fexy mondar mandir didepan pintu Apartment Gavano.

"Mana sih? Dia kemana sih?" Fexy semakin gelisah.

Ia melirik jam, sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup, "Gavan, please keluar."

"Luar atau dalem?" bisik seseorang dari belakangnya.

"Anijng," Fexy terkejut melihat Zorkio dibelakangnya.

Zorkio memukul pelan bibir Fexy, "lo cewek, gaboleh ngomong kasar."

Fexy mencebik, "emang cowok doang yang boleh?"

"Kalau cewek kaya gitu, kesan nya gak baik," ujarnya santai.

Fexy meutar bola mata malas, "alasan."

Ceklek

"Gavan," Fexy langsung menerjang Gavano, "lama banget."

Gavano menatap gadis yang memeluknya datar, "gue gak nyuruh lo nunggu," ucapnya datar.

Fexy mencebikkan bibirnya, "nyenye,"

Gavano menatap Fexy datar, "sana, sama cowok lo,"

"Apa? Cowok? Hih najis," cibir Fexy tidak terima.

Gavano menaikkan alisnya, "Arvan cowok lo, kalau lo lupa,"

Fexy memukul bibir Gavano, "ada Kio, anjing,"

Zorkio menggeleng kemudian menutup kedua telinganya dengan telapak tangan, "gue gak denger," Zorkio langsung melenggang pergi.

Fexy terkekeh melihatnya, "kirain cool, ternyata lucu juga,"

Gavano menatap Fexy tajam, "abis Arvan, Kio juga?" ia menaikkan sebelah alisnya dengan tersenyum miring.

Fexy menoleh dengan tatapan tajam, "maksud lo?"

"Cih, lo mau embat semuakan. Arvan udah lo dapetin abis itu Kio cowok yang lo bilang lucu," ujarnya dengan tatapan dan senyum meremehkan.

Fexy mengepalkan tangannya, "gue gak semurahan, itu,"

Gavano mengangguk, "tapi, lebih murahan dari itu,"

Bugh

"Anjing, bangsat."

Fexy membogem wajah Gavano brutal, bajunya berantakan begitu juga rambutnya, "gue gak murahan, BRENGSEK," teriak Fexy tepat didepan wajah Gavano yang penuh luka.

Gavano mengusap sudut bibirnya yang terdapat darah, "sshh, sialan," umpatnya melihat darah ditangannya.

Fexy mengusap kasar wajahnya frustasi, "lo bajingan, gue pikir lo istimewa makanya gue cinta sama lo. TAPI APA?" Fexy mengusap air matanya yang jatuh, "lo satu satunya cowok yang ngatain gue, murahan."

Gavano mematung 'cinta' satu kata yang tidak pernah ia duga diantara keduanya, "l-lo cinta, gue?"

Fexy mengangguk lemah, airmatanya semakin berderai deras, "tapi gue nyesel, kenapa cintanya sama sahabat gue sendiri."

Gavano memegang kedua bahu Fexy, "maaf, gue gak cinta sama lo," ujar Gavano penuh dengan raut kekecewaan, sahabatnya mencintainya.

Fexy kembali mengangguk lemah, "gapapa, gue sadar."

FEXZY (END)Where stories live. Discover now