❛28❛. 10.50-19.05. Belanja ♪

202 65 120
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧


Pukul 10.50.

Duyi mengekori Erios yang berjalan dengan gaya cool nya, "mau kemana?" tanya Duyi, mensejajarkan posisinya dengan Erios.

Erios menaikkan sebelah alisnya, "pulang, lo mau gue tinggal?"

Duyi menggeleng, "tapi, mau pulang kemana?"

Erios menghentikan langkahnya diikuti dengan Duyi, Erios menghadap Duyi menatap mata coklat itu dalam dalam, "goblok!"

Ctak

"Aws," Duyi mengusap pelipisnya yang baru saja disentil pelan, "sakit, tolol!"

Erios mengedikkan bahunya acuh, melanjutnya jalannya membuat Duyi menggeram kesal.

"TUNGGU!"

Keduanya berjalan dibawah pohon hutan yang lebat, Duyi tampak ketakutan. Bagaimana tidak? Mereka berdua berada di hutan yang gelap, pohon tinggi berlumut dan semak semak yang menyeramkan.

"Mau kemana sih?" tanya Duyi merapatkan dirinya pada Erios.

"Lo gak pikun kan?" tanya Erios tanpa menoleh.

Duyi menggeleng, "tapi, kok tempatnya gini?"

Erios mengedikkan bahunya, "karena gue suka."

Duyi memilih diam, matanya bergerak gelisah saat mendengar suara aneh dari semak semak.

Ssrrkk

Ssrrkk

Suara gusruk gusruk membuat Duyi merindung, "Erios, itu apa?" Duyi memeluk lengan Erios erat.

Erios menghentikan langkahnya, melihat lengannya yang dipeluk Duyi. Memejamkan matanya sebentar, "lepas," ujarnya satar dengan suara serak.

Duyi menggoyangkan tubuhnya, "gak!" Duyi menunduk takut, entahlah semuanya terasa sangat asing dan aneh.

Erios mendekatkan wajahnya dengan wajah Duyi, "kita cuma berdua, lo jangan mancing."

Duyi mendongak, "e-eh," Duyi terkejut saat wajah Erios tepat dihadapnnya, bahkan nafas keduanya saling beradu.

Erios menarik kepalanya dengan canggung, "lepas," Erios menyentak lengannya hingga terlepas dari pelukan Duyi, dengan langkah lebar ia pergi meninggalkan Duyi yang masih ketakutan.

"AAA, TUNGGU!"

Pukul 12.55.

Duyi menganga, matanya membulat.

Puk

"Komuk lo, udah jelek tambah jelek!" Erios melangkahkan kakinya memasuki Penthouse didepannya, diikuti dengan Duyi yang masih terkagum kagum.

Keduanya menasuki lift, Duyi sedikit heran karena tempat sebesar ini terlihat sangat sepi, hanya ada beberapa penjaga didekat pintu masuk.

Keduanya sampai di salah satu unit tempat Erios tinggal, Erios membuka pintu didepannya dengan pin.

Duyi memandang ruangan tersebut dengan takjub, langit langitnya bahkan sangat tinggi, "wah! Gede banget!"

Erios menaikkan sebelah alisnya, "apanya yang gede?"

FEXZY (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz