❛44❛. 00.25-01.30. Menegangkan ♪

192 45 59
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Pukul 00.25.

Masih didalam ruangan nomor 98, juga dengan orang yang sama.

Keano tersenyum penuh kemenangan, "bagaimana? Masih tidak mau bicara? Saya tau, niat anda ingin melukai putri saya right?"

Arvanzo terkekeh, apakah itu niat nya? Tentu tidak, "terlihat begitu?" Arvanzo menaikkan sebelah alis nya.

Keano menatap Arvanzo datar, "katakan!"

Arvanzo membasahi bibir nya yang terasa kering, "gak ada alasan lain sih, selain dia sahabat kecil gue! Awal nya gue deketin dia karena penasaran, kenapa lo sering liatin foto dia. Gue pengen tanya kedia, semisal dia bohong gue pengen hancurin hidup dia."

Arvanzo menghela napas, "tapi siapa sangka? Gue jadi tau kalau dia, sahabat kecil gue bareng Gavano, Zorkio dan Erios, hehe kebetulan yang mengharukan," jelas Arvanzo di akhiri kekehan yang terdengar, miris.

Keano tertegun sesaat, "jadi, putri saya orang yang anda cari cari sejak dulu?"

Arvanzo mengangguk, "ya, dia orang nya. Suatu keberuntungan bisa bertemu kembali dengan nya, setelah anda memfitnah nya," Arvanzo menatap Keano nyalang.

Keano mengedikkan bahu, "saya belum tahu kebenarannya saat itu, jadi saya tidak salah."

"Tetep salah! Lo fitnah anak di bawah umur, dan ngebahayain saudara nya sendiri."

Erios mengigit bibirnya antara sakit dan gelisah, ia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya kala itu. Dimana seorang pria aneh menusuk nya dengan pisau, lalu meninggalkannya dan sial nya Fexy malah menggenggam pisau itu hingga tuduhan mengarah pada nya.

Siapa sangka, saat itu ada seorang pria yang menyabotase segalanya hingga ia dikabar kan meninggal. Bahkan ia di kubur dengan jasad, entah bagaimana itu bisa terjadi. Sial nya pria itu adalah, Keano.

"Biar lah, semuanya sudah berlalu. Bahkan saya sudah membereskan semua kasus yang akan membahayakan putri saya, termasuk Frazy dan Vilnerda."

Arvanzo mengerutkan kening, "maksud lo?"

Keano tersenyum bak iblis, ia menekan satu tombol yang di tutupi baju tergantung.

Arvanzo membelalakkan matanya saat terbuka pintu rahasia, yang mengejutkan bukan itu tetapi kedua orang didalam nya.

Frazy dan Vilnerda diikat dengan rantai dan mata yang ditutup kain putih. Sandaran kursi di tancap kan beberapa pisau, bahkan kedua tangan mereka diikat dengan pisau dibawah nya.

Keadaan keduanya sangat mengenas kan, luka dimana mana, darah kering dan segar bercampur.

"HAHAHA!" Tawa Keano membuat mereka merinding, "lihat kan apa yang saya lakukan, kepada penghianat?!"

Arvanzo menelan salivanya susah payah, "apa mau lo?!"

"Membuat kalian seperti, mereka."

Keano mendekat pada Arvanzo, mengangkat pisau nya lalu menempelkannya pada pipi mulus Arvanzo, "sangat bersih, saya akan membuat beberapa karya disini!"

BRAK

"BERHENTI! BRENGSEK, SIALAN!"

"FEXY!" Arvanzo terkejut, Keano juga sama ia membelalakkan matanya namun dengan cepat ia menetralkan ekspresinya.

FEXZY (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora