❛06❛. 20.20-23.30. Bahagia ♪

317 107 55
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Bahagia itu sederhana dan sakit itu membuat menderita.

Pukul 20.20.

Fexy dan Arvanzo tengah duduk disalah satu kursi setelah menghabiskan waktu untuk beberapa permainan.

Keduanya tengah berada di taman hiburan, atas permintaan Arvanzo yang tadinya ditolak Fexy mentah mentah.

"Naik, Bianglala yuk," ajak Fexy semangat, bahkan ia sekarang sudah tampak berantakan, entah mengapa hal itu membuat ia tampak imut dimata Arvanzo

"Ntar, istirahat dulu," peringat Arvanzo pasalnya mereka dari tadi bermain tanpa henti, akibat permintaan Fexy yang entah mengapa sangat bersemangat.

"Cepet gak! Kalau gak mau, gue sendiri aja," Fexy berdiri dari duduknya, saat akan melangkah lengan terlebih dahulu dicekal.

"Nanti, minum dulu sini," Arvanzo menyodorkan minuman yang baru diantar oleh penjualnya.

Fexy meminum dengan cepat, membuat mulutnya penuh.

"Lucu," gumam Arvanzo tanpa sadar.

"Gue tahu," Fexy dengan percaya dirinya menyibakkan rambut yang kini tergerai bebas.

Arvanzo hanya menanggapi dengan deheman, tanpa sadar kedua telinganya memerah.

"Ah...," Fexy sudah menghabiskan minumannya, lega sekali.

"Anjing," umpat Arvanzo yang tidak dapat didengar Fexy.

"Ayo...," seru Fexy heboh, menarik lengan Arvanzo untuk ikut dengannya menuju Bianglala.

Keduanya menaiki bianglala dengan duduk berhadapan, bintang dan bulan terlihat jelas karena langit yang terang.

"Wah, keren." Fexy antusias, menatap lekat bintang bintang yang tampak kecil.

"Pasti disana ada Papa, mungkin kalau Papa udah meninggal," lirihnya memandang bintang yang paling bersinar terang.

"Arvan, Fotoin." Fexy menyodorkan Ponselnya, Arvanzo menerimanya dengan baik dan mulai memfoto Fexy yang sudah menyiapkan berbagai pose.

"Foto bareng yuk," ajak Fexy setelah menerima kembali Ponselnya.

"Gak,"

"Kenapa?"

"Gue terlalu ganteng," percaya diri Arvanzo, yang dihadiahi gelagat orang muntah dari Fexy.

Fexy diam dengan wajah kesal, sesekali menatap Arvanzo yang tidak mau mebujuknya.

"Ayo sekali,"

Fexy langsung mengubah raut wajahnya, "Oke, harus bagus," Fexy beralih duduk disisi kanan Arvanzo.

Cekrek...

Hasil yang memuaskan, didalam Foto tersebut Fexy tersenyum kecil dengan tangan kiri diatas kepala Arvanzo, sedang Arvanzo menumpukan dagunya dibahu Fexy.

"Aa..., bagus dong," antusias Fexy, lalu mengunci ponselnya.

"Gak dipost?"

Pertanyaaan dari Arvanzo berhasil membuat Fexy menolah kaget, "gak,"

"Yaudah,"

Fexy hanya mengangguk, menikmati semua yang ia dapat hari ini.

FEXZY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang