❛29❛. 06.10-17.25. Lumatan ♪

291 61 61
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧


Pukul 06.10.

"Eungh."

Erios menggeram tertahan saat mendengar lenguhan Duyi, "bangun, udah pagi. Mau sekolah gak lo?"

Duyi spontan duduk, "sekolah?"

Erios mengangguk, menguap lebar tepat didepan wajah Duyi kebayang aroma nya?.

Puk

"BAU!" teriak Duyi, mengapit hidungnya dengan jarinya.

Erios terkekeh, "bau bau gini, kalau nyium lo nyaho juga!"

Duyi mendelikkan matanya garang, bukannya melihat wajah seram Erios malah melihat wajah yang menggemaskan, "haha, udah mandi lo. Seragam lo udah di walk in closet." Erios berjalan keluar kamar dengan wajah bantalnya dan menguap beberapa kali.

"Gimana gue bisa sekolah? Kok dia bisa daftarin gue? Kan, semua surat suratnya gak ada," Duyi mengacak rambutnya bingung, "udahlah, cukup diam dan manfaatkan. Orang dia banyak duit, gak heran sih modal sogok semua beres."

"HACIM, GAUSAH NGATAIN GUE LO! HACIM!"

Duyi terkekeh, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan..., melanjutkan tidurnya disana.

10 menit.

20 menit.

30 menit.

...

Erios terlihat menggeram kesal saat Duyi tidak juga keluar dari kamarnya, "mana sih nih bocah? Setengah jam lagi masuk!" Erios melangkah lebar menuju kamar yang ditempati Duyi.

Kosong, Erios menghela napas berat saat mendengar gemercik air dari kamar mandi, "dia semedi apa gimana?!"

Erios melangkah mendekati pintu kamar mandi, hendak membuka pintu.

Ceklek

Erios menelan salivanya dalam saat melihat pemandangan didepannya, ada tanduk tidak kasat mata disisi kepalanya, "LO GUE SURUH MANDI, BUKAN TIDUR!"

Duyi terkejut, melompat dari bathup kosong, "APA? KENAPA? ADA APA? DIMANA? BAGAIMANA? SIAPA? DAN KENAPA?"

Ctak

"Aws," ringis Duyi, mengerjapkan matanya yang terasa lengket.

"Kenapanya dua kali," protes Erios.

Duyi mengangguk, "kenapa disini?"

Erios menatap Duyi tajam, menarik telinga Duyi hingga sang empu meringis kesakitan, "Aws, sakit. Lepas elah, lo udah kaya emak emak aja."

Erios mendelik, mengencangkan tarikannya, "gue suruh lo mandi, bukan tidur! Gak elit amat tidur dikamar mandi."

Duyi menghentak hentakkan kakinya, kepalanya menggeleng geleng brutal, tangannya mencubit dan memukul lengan Erios yang masih menarik telinganya.

"Lepas!"

"Gak!"

"Lepas! Sakit ini!"

"Gak mau!"

FEXZY (END)Where stories live. Discover now