❛36❛. 22.30-18.45. Meninggal ♪

195 59 37
                                    

Bantu Vote Komen ya!...

✧HAPPY READING ✧

Tandain Typo nya.

✧෴♡෴✧

Pukul 22.30.

Duyi berjalan menuju rumah lamanya, rumah nya dengan identitas Fexy.

Rumah itu kosong, sepertinya. Duyi mendorong pintu dan langsung terbuka, "pada kemana?" Tanya nya menggaruk telinganya yang tidak gatal.

Duyi melangkah masuk dan, "PAPA!" Duyi berlari cepat dan mendapati Leoga yang terduduk lemas dengan bersimpuh darah.

Leoga menatap sendu Duyi, "Fexy? Kamu kembali? Apakah ini kamu Fexy? Jawab Papa sayang!" Tanya Leoga dengan senyuman manis.

Duyi mengangguk, "iya Pa, aku Fexy!" Ujar Duyi mengakui, sekarang ia adalah Fexy tidak perlu menyamar lagi.

Fexy mendekati Leoga dan langsung membantu Leoga duduk di Sofa, Fexy mengotak atik Ponsel nya.

"Erios, sini. Lacak lokasi gue, gak pake lama!"

Tut.

Fexy menatap Leoga khawatir, Fexy mengambil air mineral dan membantu Leoga untuk minum, "Papa kenapa bisa gini? Pa?"

Leoga tersenyum dan menggeleng, "gapapa kok," Leoga me gusap surai Fexy dengan lembut.

"Kenapa kamu khawatir dengan Papa? Papa jahat sama kamu! Tinggalkan Papa, Papa ikhlas kalau berakhir seperti ini."

Fexy menggeleng, "gak Pa, Papa gak akan berakhir gini aja."

Leoga menggenggam tangan hangat Fexy dengan tangan dingin dan gemetar nya, "kamu terlalu baik, Papa salah menilai kamu. Hanya karena kamu bukan anak Papa, Papa sampai membuat kamu seperti ini."

"Tinggal kan Papa, Papa malu dengan diri sendiri. Pergilah!" Leoga mendorong Fexy dengan sisa sisa tenaga nya.

Fexy menggeleng dengan air mata yang deras, "gak Pa! Please jangan gini!"

Leoga tersenyum kecut, "Papa minta maaf ya? Walau pun Papa tau kalau kesalahan Papa sulit dimaaf kan. Papa tau kamu tertekan, Papa tidak berharap kamu memaafkan Papa!"

"Fexy maafin Papa! Bantuan bakalan dateng. Papa bertahan!"

Tin

Tin

Erios berlari setelah membuka pintu Mobil nya dan menggandeng Leoga, "Papa lo berat anjir!"

Fexy menatap Erios nyalang, "gausah bacot, cepetan!"

Erios meletakkan Leoga di kursi penumpang diikuti Fexy, Erios segera melajukan Mobil dengan kecepatan di atas rata rata.

Fexy menepuk pipi Leoga saat Leoga terpejam, "Pa! Jangan pejam Pa!"

Erios menatap kebelakang sebentar, "om kenapa bisa gini?"

"Nanti aja nanya nya, Papa gue sekarat ini!" Sentak Fexy dengan wajah khawatir nya.

"Emang bisa nanti? Keburu mati lah!" Jawab Erios enteng, seperti tidak ada dosa.

Fexy membulatkan matanya, "mata lo anj-"

"Iya Fexy, dia benar. Papa gak akan bertahan!" Leoga menunjukkan luka tusuk yang tepat berada di dada nya.

Fexy membelalak kan matanya, "KOK BISA?!"

Erios memejamkan matanya karena telinganya berdengung, "maka nya, kita butuh jawaban kenapa Papa lo bisa gini? Kalau dia mati kan makin belibet!"

"Papa kenapa bisa gini?" Tanya Fexy lembut diiringi Isak kan kecil.

FEXZY (END)Where stories live. Discover now